Mall Kelapa Gading
Daftar mall di Jakarta selanjutnya, Mall Kelapa Gading. Mall Kelapa Gading ini seperti sebuah embrio yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Ketika mulai beroperasi pada 90-an, mall ini luasnya 32.000 meter persegi. Kemudian diperluas mencapai 72.000 meter persegi dan saat ini total luasnya sudah menyentuh 150.000 meter persegi dengan lebih dari 600 toko setelah penambahan MKG 3, 4, dan 5.
Mall ini bisa saya bilang cocok bagi kalian yang ingin bersantai sambil membakar lemak. Saya haqqul yaqin, menjelajahi mall ini sekali saja sudah melebihi target langkah harian kalian yang cuma 10.000 langkah per hari itu. Karena proses ekspansi bertahap yang dari mall ini, tentu membuat orang yang baru masuk ke mall ini agak kebingungan. Karena saking luasnya, nyari toilet dan musala pun sedikit effort kalau ke Mall ini.
Tapi meski begitu, di area mall ini terdapat berbagai zona khusus, di antaranya The New Catwalk untuk butik desainer lokal dan Food Temptation yang jadi surga bagi pecinta kuliner. Zona ini merupakan food court terbesar di Indonesia dengan luas 6.000 meter persegi dan kapasitas 2.300 kursi, serta Gourmet Walk and Eat & Eat Food Market yang menawarkan berbagai pilihan kuliner. Saya yakin, bagi perantau baru, masuk ke zona ini aja udah bikin puyeng.
Daftar mall di Jakarta yang bikin bingung terakhir, Mall Taman Anggrek
Daftar mall di Jakarta terakhir adalah Mall Taman Anggrek. Mall Taman Anggrek terletak di jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat dan mulai beroperasi pada 28 Agustus 1996. Mall ini memiliki luas area sekitar 130.000 meter persegi dengan lebih dari 500 toko yang tersebar di tujuh lantai. Bisa dibilang mall ini bisa dibilang luasnya ke atas, gak ke samping.
Karena terdiri dari 7 lantai, meski ada eskalator, tetap aja bikin bikin pengunjung seperti saya sedikit kerepotan. Terutama ketika harus mencari toko-toko spesifik yang menjual pakaian.
Nah itulah beberapa mall di Jakarta yang menurut saya dari segi bangunannya bikin pengunjung bisa jadi kesasar. Pasalnya mereka punya bangunan yang luas, panjang, lebar, dan tinggi (7 lantai). Ketika tersesat di dalamnya, satu-satunya cara ya hanya dengan bertanya ke petugas.
Persoalannya, beberapa mall di Jakarta yang saya sebutkan di atas, kadang petugasnya tidak standby dan tidak tersebar secara merata di sejumlah titik. Jadinya pengunjung harus effort muterin gedung dulu buat nyari petugasnya. Mau berharap pake Google Maps? Ya silakan dicoba aja, yang ada malah makin bingung.
Pada akhirnya, boleh jadi tersesat di dalam mall Jakarta semacam ujian kesabaran di kehidupan modern. Tersesat di mall, kaki terasa pegel, dompet makin kempis, tapi kok ya tetap berujar, “Kapan-kapan ke sini lagi, ah.” Ya gimana, namanya juga healing ala kaum urban.
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 5 Mal di Jakarta yang Pernah Hits, tapi Kini Mati Suri
















