Ketika masih anak-anak sampai dengan remaja, saya terbiasa menggunakan waktu senggang untuk membaca beberapa majalah yang difavoritkan oleh khalayak pada masanya. Bukan tanpa alasan. Selain ingin menambah wawasan, ada hal lain yang nggak kalah penting dan wajib dilakukan. Pokoknya, nggak boleh ketinggalan, yakni mengincar beragam hadiah yang selalu ada dalam setiap edisi majalah jadul tersebut.
Generasi yang melewati masa remaja pada tahun 2000-an mana yang mau menyangkal bahwa kegiatan mengoleksi hadiah dari beberapa majalah menjadi tren yang hype pada masanya dan memorable di masa sekarang. Betul-betul majalah apa pun dengan beragam genre-nya. Pasti selalu ada tulisan “bonus blablabla” atau yang serupa di setiap sampul depannya.
Usut punya usut, hal tersebut dilakukan sebagai salah satu teknik marketing untuk menarik minat pembeli. Percaya atau nggak, cara tersebut terbilang cukup ampuh. Bukti nyata dan sederhananya, banyak kenalan di lingkar pertemanan saya sampai hilang fokus saat membeli suatu majalah: hanya mengincar hadiahnya alih-alih membaca isi dengan segala informasinya. Sementara majalahnya, hanya dibaca seperlunya. Warbyasa, warbyasa.
Entah kalian ingat atau tidak, apa pun majalahnya, ada beberapa hadiah yang selalu ditunggu sampai menjadi incaran khalayak. Dari yang terkesan sepele, sampai dengan ikonik. Seakan masing-masing hadiah punya makna dan/atau kasta tersendiri.
Berikut daftar hadiah dari majalah jadul yang beken pada masanya. Mohon maaf sebelumnya, saya enggan menyebut satu per satu nama majalahnya. Bukannya apa, ya. Kebanyakan, Bung. Toh, pada akhirnya, apa pun majalahnya, yang diincar tetap hadiahnya, kan?
Hadiah majalah jadul yang paling ditunggu #1 poster
Tidak bisa tidak. Apa pun majalahnya, pada masanya poster menjadi hadiah yang paling ditunggu dan sangat ikonik. Fungsinya sebagai penghias dinding kamar. FYI, bagi remaja yang tumbuh pada tahun 2000-an, menempel poster di dinding kamar menjadi hal mainstream yang tergolong keren. Posternya beragam. Mulai dari band favorit, pemain sepak bola, tokoh ternama, otomotis, sampai artis idola pada masanya. Apa pun itu. Nggak heran jika poster menjadi hadiah yang paling-paling-paling ditunggu dari setiap edisi majalah apa pun yang terbit.
Hadiah majalah jadul yang paling ditunggu #2 stiker
Salah besar jika kalian menganggap stiker adalah hadiah yang sepele. Stiker, apalagi didapat dari suatu majalah, ibarat identitas lain bagi pemiliknya. Lantaran mendapatkannya butuh effort. Jika kalian berpikir, “Halah, stiker bisa dibeli di pinggir jalan atau abang-abangan, kok!” Pikir kembali pernyataan tersebut, Bung! Stiker yang didapat dari suatu majalah tentu punya kualitas dan tingkat prestisius yang berbeda dari sekadar membeli langsung jadi. Apalagi, stikernya berupa sesuatu yang diincar atau diidolakan.
Hadiah majalah jadul yang paling ditunggu #3 tas kecil/pouch/totebag
Hadiah prestisius lainnya yang sering kali ditunggu adalah tas kecil/pouch/totebag. Percaya atau tidak, beberapa orang kawan saya bahkan sampai rela mengikuti kabar terkini, memantau, sekaligus mengumpulkan informasi kapan kira-kira suatu majalah akan mengeluarkan hadiah berupa pouch atau totebag. Alasannya cukup bisa diterima, sih, biar bisa dipakai ke mana-mana, tapi tetap terlihat trendy dan kekinian dengan segala nama majalah yang melekat di sisi totebag-nya.
Hadiah majalah jadul yang paling ditunggu #4 printilan menyesuaikan jenis majalah
Yang dimaksud printilan di sini beragam. Lebih tersegmen, tergantung jenis majalahnya. Misalnya, jika seseorang hobi bermain musik, katakanlah gitar atau drum, hadiah yang diincar adalah pick gitar atau stik drum. Sedangkan untuk majalah kecantikan, biasanya ada perlengkapan makeup, skincare, sisir, dan sebangsanya. Sedangkan yang paling umum, sih, berupa gantungan multi-fungsi. Bisa untuk gantungan kunci atau pun tas.
Hadiah majalah jadul yang paling ditunggu #5 buku saku/notes
Saya sengaja dan dengan kesadaran diri penuh menempatkan buku saku/notes di posisi terakhir—biasanya, lengkap dengan alat tulis berupa pulpen atau pensil—sebab, meski termasuk salah satu hadiah yang paling ditunggu dan memiliki nilai guna, eksistensinya sebagai hadiah antara ada dan tiada. Ya, gimana ya. Yang namanya buku catatan, dipakainya hanya sesekali. Kalaupun sering, paling-paling karena dijadikan diary atau untuk mencatat segala hal yang nggak penting-penting amat. Ujung-ujungnya malah hanya dijadikan sebagai pajangan.
BACA JUGA Waktu SD, Baca Komik ‘Crayon Shinchan’ Itu Ibarat Baca Majalah Porno dan artikel Seto Wicaksono lainnya.