3 Daerah Penghasil Sate Ayam Legendaris di Ponorogo

3 Daerah Penghasil Sate Ayam Legendaris di Ponorogo

3 Daerah Penghasil Sate Ayam Legendaris di Ponorogo (Unsplash.com)

Berbicara mengenai kuliner, setiap daerah pasti mempunyai kuliner khasnya masing-masing, tak terkecuali Ponorogo. Kabupaten yang mempunyai branding Kota Reog ini memiliki beberapa makanan khas seperti pecel, sate ayam, dawet jabung, dan masih banyak lagi.

Berbicara mengenai sate ayam, di Ponorogo sendiri terdapat beberapa daerah yang sudah terkenal sebagai pusatnya sate ayam. Daerah-daerah ini memiliki beberapa tempat makan sate yang legendaris dan sangat direkomendasikan bagi wisatawan yang datang ke Ponorogo. Bahkan ada yang sudah dikunjungi para pesohor tanah air, lho. Penasaran? Berikut tiga daerah penghasil sate ayam legendaris di Ponorogo.

#1 Gang Sate

Daerah penghasil sate ayam legendaris di Ponorogo yang wajib dikunjungi adalah Gang Sate. Gang Sate terletak di Jalan Lawu, Kelurahan Nologaten, Ponorogo. Seperti namanya, ketika memasuki jalan ini, kita bakal melihat banyak pedagang sate di sisi kiri dan kanan jalan yang menggelar dagangan mereka di emperan toko.

Salah satu rumah makan yang terkenal di Gang Sate adalah Sate Ayam H. Tukri Sobikun. Tempat ini bahkan sudah pernah dikunjungi orang nomor wahid di negeri ini, yakni mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan bapak presiden Joko Widodo. Nggak cuma itu, banyak juga pesohor lainnya yang pernah mencicipi kelezatan sate ayam Ponorogo Tukri Sobikun ini, di antaranya Aburizal Bakrie, Soekarwo, Ahmad Dhani, bahkan Uya Kuya.

Usaha sate H. Tukri Sobikun sudah dirintis sejak tahun 1970-an. Dulu, beliau menjajakan sate dengan berkeliling dari satu emperan toko ke emperan toko lain.

Yang membuat sate ini memiliki cita rasa yang berbeda adalah proses pembakarannya dilakukan dua kali. Resep dan bumbu yang digunakan pun nggak berubah sejak dulu, sehingga tetap terasa cita rasa aslinya. Selain itu, ukuran satu tusuk sate di sini lebih besar jika dibandingkan ukuran sate ayam pada umumnya. Di sini, satu tusuk sate berukuran sekitar dua ruas jari orang dewasa.

Tertarik mencicipi sate ayam H. Tukri Sobikun di Gang Sate? Datanglah mulai pukul 06.00 WIB. Soal harga, sebandinglah dengan kepuasan kalian. Gasss ke Gang Sate sekarang.

#2 Ngepos

Daerah kedua yang wajib kalian datangi saat berwisata ke Ponorogo adalah Ngepos. Daerah ini berlokasi di pertigaan antara Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Jenderal Sudirman. Di daerah tersebut, berjejer banyak ruko yang menjual sate ayam khas Ponorogo. Mayoritas pedagang sate di daerah ini merupakan generasi ketiga.

Beberapa sate ayam yang cukup terkenal di daerah ini adalah sate Pak Yatno, sate Pak Nandir, sate Pak Koris, dll. Kalian tinggal pilih yang sesuai dengan selera. Konon, tempat yang kini menjadi area jualan sate di Ngepos ini dulunya merupakan bekas rel kereta api. Namun kini kereta api sudah nggak beroperasi lagi di kawasan Ponorogo.

Nah, kapan lagi makan sate sambil menikmati suasana Malioboro-nya Ponorogo kalau bukan di Ngepos?

#3 Desa Setono

Berbeda dengan Gang Sate dan Ngepos yang terletak di area kota, daerah ketiga ini letaknya agak di pinggiran Ponorogo. Tepatnya di Desa Setono, Kecamatan Jenangan, Ponorogo.

Di Desa Setono, banyak warga desa yang berprofesi sebagai penjual sate layaknya di Gang Sate. Di desa ini, khususnya di Jalan Barito, kalian bakal menemui rumah-rumah warga yang hampir semuanya berjualan sate.

Selain wisata kuliner, kalian juga bisa berwisata religi di sini. Pasalnya, di Desa Setono terdapat makam suci Bathoro Katong, adipati pertama Ponorogo. Nggak ada salahnya kan berwisata religi sambil menikmati sedapnya sate ayam khas daerah ini.

Itulah tiga daerah penghasil sate ayam legendaris di Ponorogo. Tertarik untuk datang dan mencicipi kuliner sate di sini? Gasss sekarang, deh, saya jamin kalian bakal ketagihan dan enggan pulang sebelum kenyang.

Penulis: Miftakhu Alfi Sa’idin
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Hal yang Bikin Sate Ayam Ponorogo Istimewa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version