Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

Laksmi Pradipta Amaranggana oleh Laksmi Pradipta Amaranggana
27 Mei 2023
A A
Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo (Midori via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Bicara tentang kuliner di Indonesia memang nggak ada habisnya. Selain makanan, banyak jenis minuman yang nggak boleh terlewatkan untuk dicicipi. Salah satu minuman menyegarkan yang patut dicoba adalah es gempol pleret. Bagi yang tinggal di Semarang, Solo, dan sekitar keresidenan Pati pasti sudah nggak asing lagi dengan minuman segar yang biasa ditemui di dekat pasar atau pinggir jalan ini.

Sebagai orang yang cukup familier dengan minuman ini dari kecil, saya tertarik untuk memesannya ketika berada di kota lain. Dengan percaya diri, saya memesan satu porsi es gempol pleret saat berada di Solo. Setelah menunggu beberapa saat, saya akhirnya sadar kalau ternyata pengetahuan kuliner saya memang masih harus diasah lebih dalam lagi. 

Es gempol pleret yang namanya sama persis ketika saya berada di Pati itu memiliki tampilan cukup berbeda di Solo. Bahkan, beberapa bahan utamanya pun ada yang diganti. Saking bingungnya, saya sampai bertanya ke tante saya yang saat itu berada di samping saya. Dengan sedikit cekikikan, tante saya malah menjawab, “Oh iya, kalau di Solo, es gempolnya beda sama yang di Pati.”

Lantaran masih penasaran, saya iseng mengetik es gempol pleret di mesin pencari Google. Hasilnya memang ada dua versi dari kuliner ini yaitu versi Semarang dan Solo. Perbedaan versi inilah yang membuat saya merasakan culture shock ketika mencicipinya.

Pemakaian bahan pemanis

Culture shock pertama yang saya rasakan adalah penggunaan bahan pemanis. Di Semarang dan keresidenan Pati, kita terbiasa melihat es gempol pleret yang diberi sirop merah. Suguhan ini akan berwarna pink karena sirop yang tercampur dengan santan encer.

Akan tetapi ketika saya berada di Solo, pedagang es gempol di sana menggunakan gula merah cair sebagai pemanisnya. Tentu perbedaan ini akan membuat orang seperti saya cukup terkejut. Apalagi kalau ada orang yang nggak doyan gula jawa.

Warna dan rasa dari gempol dan pleret

Diambil dari namanya, es gempol pleret terdiri dari dua bahan utama, yaitu gempol dan pleret. Gempol berbentuk bulat dan terbuat dari tepung beras, sedangkan pleret berbentuk pipih. Perbedaan kedua yang mencolok dari minuman ini adalah warna pleretnya. Kalau di Semarang dan sekitarnya, pleret dalam minuman ini umumnya berwarna putih dan merah muda. Sedangkan di Solo ada yang hanya berwarna putih dan cokelat.

Nggak hanya dari segi warnanya, rasa dari dua bahan utama ini juga berbeda. Di Pati, baik gempol maupun pleret akan berasa tawar alias hanya tepung yang dimasak. Umumnya pedagang akan mengandalkan rasa manis dari sirop merah. Sedangkan versi Solo, gempol punya rasa sedikit gurih dan pleret akan terasa manis karena ada campuran gula jawanya.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

Bahan tambahan

Keheranan saya nggak berhenti setelah minuman enak ini habis. Setelah beberapa waktu tinggal di Solo, ada teman saya yang menceritakan keunikan lainnya. Pada segelintir pedagang, kadang tersedia bahan tambahan untuk menambah kelezatan dari minuman ini.

Saya pernah menemui satu pedagang di Pati yang menjual tape ketan sebagai bahan pendamping es gempol pleret. Biasanya pelanggan akan meminta pedagang untuk menambahkan tape ketan ke dalam gelas. Setelah diaduk, rasa es gempol akan sedikit lebih asam daripada versi originalnya.

Lain halnya dengan di Solo. Teman saya bercerita kalau ada satu pedagang yang bisa menambahkan sejumput garam ke dalam hidangannya. Unik banget, kan? Baru kali ini saya mendengar ada minuman yang serba manis lalu dicampur dengan sedikit garam sebagai penyeimbang rasa.

Meskipun cukup berbeda, rasa es gempol pleret di Semarang dan Keresidenan Pati dengan di Solo sama-sama enak walaupun saya lebih familier dengan versi Semarang. Pokoknya kalau mampir ke Solo atau Semarang dan sekitarnya, jangan lupa mencicipi minuman yang menyegarkan ini, ya.

Penulis: Laksmi Pradipta Amaranggana
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Culture Shock yang Dirasakan Arek Suroboyo Saat Kulineran di Kota Solo.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Mei 2023 oleh

Tags: culture shockes gempol pleretminumanpatiSemarangsolo
Laksmi Pradipta Amaranggana

Laksmi Pradipta Amaranggana

Cucu kesayangan eyang.

ArtikelTerkait

Ayam Geprek, Makanan Khas Jogja Sukses Menginvasi Semarang (Unsplash)

Makanan Khas Semarang Kini Menjiplak Warisan Kuliner Khas Jogja: Ayam Geprek

7 Agustus 2023
BRT Trans Jateng Rute Wonogiri-Solo, Transportasi Murah untuk Kaum Pekerja, Cukup 1000 Rupiah, Bisa ke Solo dengan Nyaman!

BRT Trans Jateng Rute Wonogiri-Solo, Transportasi Murah untuk Kaum Pekerja, Cukup 1000 Rupiah, Bisa ke Solo dengan Nyaman!

18 Mei 2025
Culture Shock Mahasiswa Hukum: Kuliah Serba Hafalan hingga Gaya Hidup yang Hedon

Culture Shock Mahasiswa Hukum: Kuliah Serba Hafalan hingga Gaya Hidup yang Hedon

12 Desember 2023
Tukang Parkir Solo bak Satpam BCA, Pelayanannya Prima Mojok.co

Tukang Parkir Solo bak Satpam BCA, Pelayanannya Prima

8 Mei 2024
Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Paling Selatan Kabupaten Semarang yang Memiliki Potensi Luar Biasa

Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Paling Selatan Kabupaten Semarang yang Memiliki Potensi Luar Biasa

22 November 2024
Sinyal 5G di Solo Rasanya Sama Saja seperti 4G. Menyedihkan! (Unsplash)

Sinyal 5G di Solo Rasanya Sama Saja seperti 4G, Padahal Kota Besar dengan Sinyal Stabil

31 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.