Pengangkatan CPNS 2024 masih jadi perbincangan hangat. Pengunduran pengangkat CPNS menjadi Oktober 2025 dari rencana awal Maret 2025 dinilai “bermain-main” dengan nasib banyak orang. Maklum saja, tidak semua orang yang lolos jadi CPNS 2024 adalah orang yang beruntung yang memiliki cukup tabungan maupun dana darurat. Apalagi, banyak dari mereka sudah mengundurkan diri dari kantor sebelumnya demi pengangkatan di bulan Maret 2025. Bahkan, tidak sedikit yang menjadi tulang punggung keluarga dan menggantungkan hidup dengan menjadi CPNS.
Saya adalah salah satu korban pengunduran pengangkatan CPNS 2024. Asal tahu saja, tahun lalu saya sengaja resign dari kantor lama supaya bisa belajar dan mempersiapkan seleksi CPNS 2024 dengan baik. Bagi yang belum tahu, tes CPNS itu tidak mudah dan memakan waktu panjang. Peserta harus lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Apabila berjalan sesuai rencana, proses seleksi hingga pengangkatan seharusnya memakan waktu kurang lebih 5 bulan.
Demi bisa mengikuti seleksi dengan maksimal, saya sengaja resign dari kantor sebelumnya sebelum proses dimulai pada bulan November. Dengan kata lain, hingga hari ini, setidaknya sudah hampir 1 tahun saya tidak memiliki pekerjaan. Betapa teriris hati ini ketika tahu bahwa pengangkatan CPNS 2024 yang dijadwalkan Maret 2025 dikabarkan mundur hingga Oktober 2025. Saya bakal menganggur lebih lama lagi, betapa sial.
Daftar Isi
Sudah lolos seleksi CPNS 2024, tapi tetap cari lowongan kerja sana-sini
Saya yakin tidak hanya saya yang lolos CPNS dan sibuk mencari lowongan kerja. Mereka yang tabungannya mulai menipis, sudah terlanjur resign dari kantor, atau mereka yang jadi tulang punggung keluarga pasti juga melakukannya. Semua upaya dilakukan demi mengarungi pengunduran pengangkatan CPNS 2024 dengan selamat.
Tantangannya adalah tidak banyak pekerjaan yang mau merekrut pegawai atau karyawan selama beberapa bulan saja. Itu mengapa pekerjaan yang bisa dijalani hanyalah pekerjaan-pekerjaan lepas yang upahnya kadang tidak seberapa. Sebelum membicarakan lebih jauh soal upah yang tidak seberapa, bisa mendapat pekerjaan selama menunggu saja sudah syukur.
Asal tahu saja, saking putus asanya mendapat pekerjaan, saya membuat akun di berbagai aplikasi lowongan pekerjaan. Saat ini setidaknya saya punya 10 aplikasi. Saya melamar berbagai jenis pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi, tidak terkecuali pekerjaan mengisi survei. Setidaknya ada lebih dari 30 lowongan kerja yang sudah saya lamar dari berbagai aplikasi dan belum ada yang tembus. Saya sudah hampir menyerah.
Berakhir dengan bertemu akun loker bodong dan merugi
Di tengah hati yang resah karena tidak kunjung diangkat CPNS dan kantong menipis, tiba-tiba ada secercah harapan. Di suatu malam, saya mendapat pemberitahuan bahwa lamaran kerja saya diterima. Saya pun mengikuti proses wawancara sesuai dengan arahan calon pemberi kerja. Akhirnya saya mendapatkan pekerjaan tersebut. Di situ saya belum curiga sama sekali.
Saya pun mendapatkan tugas pertama. Pekerjaan dimulai pada malam itu juga setelah wawancara selesai, semua instruksi yang diberikan saya ikuti dengan baik. Pada akhirnya saya mendapatkan kecurigaan bahwa pekerjaan ini tidak beres. Sebabnya, saya harus top up di salah satu nomor rekening yang sudah tertera agar aku dapat meneruskan tugas pertama itu.
Saya masih berharap pada pekerjaan itu dengan melakukan top up sekitar Rp100.000-an. Uang tersebut memang masuk ke akun tugas milik saya. Namun, saat akan melanjutkan tugas ke-6, saya diminta hal serupa. Saya harus top up dengan nominal yang lebih besar dari sebelumnya. Perasaan saya semakin tidak enak. Hingga akhirnya saya mencari tahu kebenaran pekerjaan ini dan ternyata berbagai sumber menyebut lowongan pekerjaan yang saya lakukan ini adalah penipuan. Iya saya ketipu.
Ada banyak “saya-saya yang lain” di luar sana
Nasi sudah menjadi bubur. Saya sudah tertipu dan itu tidak bisa diperbaiki lagi. Saya jadi merenung, seseorang memang benar-benar bisa jadi kurang waras dalam keadaan terdesak. Contohnya saya, sejak lowongan pekerjaan yang diikuti melibatkan uang, saya tahu ada kejanggalan. Namun, kondisi yang kepepet dan putus asa membuat saya terus melanjutkannya.
Saya yakin, tidak hanya saya yang saat ini mencari tambahan pendapatan hingga putus asa. Tapi, semoga saja banyak di antara mereka sampai tertipu seperti saya. Saya hanya ingin memaparkan kondisi ini kepada lebih banyak orang, terlebih pemerintah yang mengambil kebijakan.
Bagi banyak orang, mundurnya pengangkatan CPNS selama hampir 6 bulan bukanlah hal kecil. Banyak orang harus berjibaku untuk menyambung hidup selama itu. Jadi tolonglah, pemerintah kalau membuat keputusan itu dipikir dan diperhitungkan baik-baik. Lebih dari itu, jangan ngomong sembarangan (atau bahkan konyol) terkait pengunduran pengangkatan CPNS ini. Banyak dari kita sudah menderita karena keadaan, masih harus mendengar omongan yang kurang simpatik. Benar-benar sial CPNS angkatan ini.
Penulis: Tasya Pujiani
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Hal yang Bisa Dilakukan Selama 6 Bulan Menunggu Pelantikan CPNS
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.