Beberapa hari terakhir, media sosial saya diramaikan oleh pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024. Pekerjaan yang digadang-gadang menjadi idaman calon mertua ini memang nggak pernah surut pamornya. Di tengah gempuran era kerja agensi, masih banyak anak muda yang mau menjajal tes CPNS, termasuk saya. Meski mungkin, beberapa dari mereka hati kecilnya juga nggak sepenuhnya ingin, bisa jadi karena dorongan orang tua saja.
Seperti biasa, ketika hendak melamar pekerjaan, kita membutuhkan persyaratan yang wajib dipenuhi. Beberapa pertanyaan dari para pelamar mengenai hal yang sama terus menerus di media sosial tentu membuat muak.
Namun, nggak bisa dimungkiri kalau saya sendiri terkadang juga sering dibuat kebingungan dengan syarat yang disampaikan. Maka, jelas sudah, banyaknya kebingungan para pelamar CPNS 2024 ini adalah bukti kalau pemerintah nggak pernah belajar dari pengalaman.
Persyaratan nggak disampaikan jauh hari
Hal yang paling menjengkelkan saat hendak melamar CPNS adalah membandingkan persyaratan yang dibutuhkan oleh beberapa instansi. Ada yang persyaratannya lebih gampang, ada pula yang serba lengkap. Sayangnya, pemerintah belum belajar betapa pentingnya pengumuman persyaratan itu harusnya disampaikan lebih awal, jauh sebelum portal CPNS dibuka untuk umum.
Seorang teman saya, sebut saja Diki (22 tahun), mengatakan bahwa Ia harus menyiapkan surat keterangan sehat dari rumah sakit daerah guna mendaftar formasi CPNS 2024. Okelah, itu memang hal yang lumrah, tapi apakah masih lumrah kalau rumah sakit daerah saja kuotanya saat ini sudah penuh sejak pagi?
Bahkan untuk memesan di hari berikutnya, para pelamar yang membutuhkan surat sehat juga belum dapat dipastikan bisa mendapat kuota cek kesehatan atau tidak. Kalau kayak gini, yang rugi siapa? Padahal biaya untuk tes dan mendapat surat kesehatan itu juga nggak murah, lho.
Sementara teman saya yang lain, sebut saja Bagus (23 tahun), kemarin sempat kebingungan mencari sertifikat TOEFL untuk syarat mendaftar CPNS 2024. Bayangin, deh kalau kita TOEFL hari ini, dapat sertifikatnya tuh nunggu 2 minggu, lho! Itu pun kita belum mempersiapkan diri untuk tes, jadwal tesnya pun harus diatur oleh pihak pelaksana. Duh, dikira yang mau daftar CPNS cuma ratusan orang?
Helpdesk CPNS 2024 yang tidak membantu
Ketika ada persyaratan yang berbeda tiap instansi, kita selaku pelamar diminta untuk langsung bertanya ke helpdesk masing-masing instansi terkait. Kemarin saya sudah coba untuk melakukan hal tersebut guna memastikan data yang akan saya unggah telah sesuai.
Sayangnya, meski saya sudah mengirim pesan pukul 8 pagi saat jam kerja, terhitung sudah tiga hari, sampai hari ini, helpdesk CPNS 2024 tidak kunjung membalas pesan saya. Di mana letak “help-nya” kalau begini?
Bahkan beberapa helpdesk memberikan jawaban yang persis seperti di aturan. Duh, kalau saya sudah paham apa yang tertulis di aturan, nggak mungkin dong saya tanya lagi ke helpdesk. Misalnya, saya kemarin sempat bertanya terkait ketentuan pas foto, sebab ada beberapa isu yang mewajibkan penggunaan jas hitam dan ada yang tidak, sementara di aturan hanya tertulis “foto formal”.
Setelah menunggu tiga jam, helpdesk CPNS 2024 yang saya hubungi menjawab bahwa pas foto yang diunggah adalah pas foto formal. Hmmm, ini kira-kira saya harus sabar model apa lagi?
Terakhir, hal yang mungkin pemerintah belum pernah belajar adalah kendali sistem. Iya, kalau semua kini serba daring, kenapa kita masih harus berkutat dengan berkas yang harus dicetak, dipindai ulang, diunggah kembali berkali-kali. Duh, belum lagi perihal surat lamaran, padahal kita kan sudah jelas-jelas memilih formasi pekerjaan sebelumnya!
Ayo, dong, pemerintah belajar membuat sistem yang mudah. Kalau persyaratan kerja saja sekarang makin dipersulit, masa iya sistem kacau juga masih dipertahankan?
Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.