Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Dilema Lucu Content Creator: Cari Uang dari Mengajar Orang Menghasilkan Uang

Tiara Dwiyanti oleh Tiara Dwiyanti
16 Juli 2024
A A
Dilema Lucu Content Creator: Cari Uang dari Mengajar Orang Menghasilkan Uang

Dilema Lucu Content Creator: Cari Uang dari Mengajar Orang Menghasilkan Uang (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam beberapa tahun terakhir, Instagram telah berubah dari sekadar platform berbagi foto menjadi mesin penghasil uang bagi banyak orang. Content creator muncul bak jamur di musim hujan, mencoba menarik perhatian dengan konten yang semakin kreatif dan inovatif. Namun, ada satu tren yang tampak begitu menonjol dan ironis: content creator yang menghasilkan uang dengan mengajarkan orang lain cara menghasilkan uang.

Fenomena content creator menciptakan pasar bagi diri sendiri dengan menjual mimpi sukses di dunia digital

Mari kita bongkar ironi ini. Coba kamu scroll Instagram, dalam hitungan detik, kamu pasti menemukan seseorang yang menawarkan kursus cara sukses di Instagram. Mereka menjanjikan ribuan, bahkan jutaan rupiah, dalam waktu singkat dengan mengikuti metode yang mereka tawarkan. Tapi, apakah kita pernah bertanya-tanya, dari mana mereka sebenarnya mendapatkan uang? Jawabannya sering kali mengejutkan: mereka menghasilkan uang dari menjual kursus tersebut.

Lucunya, banyak dari content creator ini memulai karier mereka bukan dengan menghasilkan uang dari Instagram, tetapi dengan mengajarkan cara menghasilkan uang dari Instagram. Ini seperti siklus tanpa akhir di mana mereka menciptakan pasar bagi diri mereka sendiri dengan menjual mimpi sukses di dunia digital. Lalu pertanyaannya, siapa sebenarnya yang mendapat manfaat dari semua ini?

Di sinilah dilema lucu itu muncul. Orang-orang membayar sejumlah uang untuk belajar cara menghasilkan uang, sering kali tanpa menyadari bahwa sebagian besar keberhasilan instruktur mereka berasal dari penjualan kursus itu sendiri. Tentu saja, ada yang benar-benar sukses dan memiliki wawasan berharga untuk dibagikan. Tapi banyak juga yang hanya menjual janji kosong, mengandalkan psikologi massa yang haus akan cara cepat dan mudah untuk sukses.

Dampak jangka panjang dari fenomena ini

Kita juga harus bertanya, apa dampak jangka panjang dari fenomena ini? Ketika semua orang sibuk mengajarkan cara menghasilkan uang daripada benar-benar menciptakan sesuatu yang bernilai, kita mungkin berakhir dengan lautan konten yang dangkal dan seragam. Kreativitas yang dulu menjadi inti dari Instagram berubah menjadi ladang pemasaran kursus content creator yang menjanjikan kesuksesan instan.

Bagaimana dengan konsumen kursus ini? Mereka sering kali terjebak dalam siklus pembelian kursus demi kursus, berharap menemukan rahasia sukses yang sebenarnya. Rasa frustrasi dan putus asa mungkin muncul ketika mereka menyadari bahwa tidak ada jalan pintas untuk sukses. Dalam banyak kasus, keberhasilan sejati memerlukan kerja keras, ketekunan, dan kreativitas yang tulus, bukan hanya mengikuti cetak biru dari kursus yang dijual dengan harga tinggi.

Selain itu, maraknya kursus instan content creator ini juga bisa mengaburkan pandangan kita tentang apa yang sebenarnya penting dalam bisnis dan kehidupan. Kesuksesan sejati bukan hanya tentang uang atau popularitas, tetapi tentang memberi nilai nyata dan membangun hubungan yang berarti dengan audiens kita. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang mendalam dalam bidang tertentu jauh lebih berharga daripada sekadar mengikuti tren yang mungkin berlalu dengan cepat.

Sebagai konsumen dan creator content, saatnya kita lebih kritis

Mungkin sudah saatnya kita, sebagai konsumen dan creator content, lebih kritis dalam menyikapi tren ini. Alih-alih terpaku pada janji-janji cepat kaya, kita bisa fokus pada pembangunan keterampilan nyata dan menciptakan konten yang benar-benar bermanfaat. Pada akhirnya, kesuksesan yang berkelanjutan lebih berharga daripada sekadar mengejar tren sesaat.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Jadi, lain kali kamu melihat iklan kursus cara menghasilkan uang di Instagram, ingatlah dilema lucu ini. Pertimbangkan dengan hati-hati apakah kamu benar-benar mendapatkan nilai dari kursus tersebut atau hanya berkontribusi pada siklus tak berujung dari “mengajarkan cara menghasilkan uang”. Kreativitas dan kerja keras selalu menjadi kunci kesuksesan yang sesungguhnya. Dengan begitu, kita bisa menciptakan ekosistem konten yang lebih sehat dan bermakna, di mana nilai sejati menjadi prioritas utama.

Penulis: Tiara Dwiyanti
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Menghasilkan Uang Kekinian ala Kreator: Content Creator Juga Bisa Sejahtera.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Juli 2024 oleh

Tags: Content Creatorfenomena media sosialinstagramKonten Medsoskreator kontenMedia Sosial
Tiara Dwiyanti

Tiara Dwiyanti

ArtikelTerkait

media sosial nama akun pakai nama anak itu ngeselin posting foto anak di media sosial mojok.co

Akun Medsos Pribadi Diganti Pakai Nama dan Foto Anak Itu Buat Apa sih?

1 April 2020
Pacaran kok Tuker-tukeran Media Sosial, Situ Waras?

Pacaran kok Tuker-tukeran Media Sosial, Situ Waras?

13 Mei 2022
7 Alasan untuk Meninggalkan Medsos Lain dan Beralih ke TikTok terminal mojok.co

7 Alasan Orang Perlu Pindah Medsos ke TikTok

15 September 2020
Patrick Star dalam SpongeBob SquarePants Sebenarnya Orang Kaya yang Pura-pura Bodoh demi Bisa Bahagia

Patrick Star dalam SpongeBob SquarePants Sebenarnya Orang Kaya yang Pura-pura Bodoh demi Bisa Bahagia

1 Februari 2024
Orang yang Mematikan Centang Biru WhatsApp Pasti Punya Alasan terminal mojok.co

Orang yang Mematikan Centang Biru WhatsApp Pasti Punya Alasan

16 November 2020

Cara Menang Giveaway di Instagram yang Paling Ampuh

1 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.