Mempertanyakan Coffee Shop yang Mematok Harga Tanggung, Bikin Repot Pembeli Saja

Mempertanyakan Coffee Shop yang Mematok Harga Tanggung, Bikin Repot Pembeli Saja Mojok.co

Mempertanyakan Coffee Shop yang Mematok Harga Tanggung, Bikin Repot Pembeli Saja (unsplash.com)

Coffee shop sudah menjamur. Tidak hanya di kota besar, di kota penyangga seperti Cinere Depok, coffee shop begitu mudah ditemukan. Hampir disetiap sudut Cinere ada coffee shop yang selalu dipenuhi pengunjung. 

Sebagai warga lokal Cinere, saya pernah menjajal beberapa coffee shop yang ada di sini. Sebenarnya dari sisi harga kafe-kafe di sini masih lumayan terjangkau. Nggak bikin kantong jebol. Hanya saja, saya pernah mengunjungi coffee shop dengan harga yang nggak genap alias tanggung. Hingga saat ini saya masih bertanya-tanya apa maksud di balik harga yang “aneh” itu. Bukankah malah merepotkan bagi coffee shop dan pembeli? 

Harga yang merepotkan, tapi masih dipertahankan coffee shop

Saya pernah datang ke salah satu coffee shop di Cinere Depok. Pada saat itu saya memesan Americano yang dipatok dengan harga Rp30.148. Mendengarnya saya hanya bisa tercengang dan bingung. Saya bingung karena membayarnya dengan uang tunai. 

Harga tanggung itu akan memancing orang membayar dengan Rp32.000, Rp31.000, atau Rp30.200. Namun, kemungkinan ketiga sangat kecil karena sangat sedikit orang membawa pecahan Rp200 saat ini. 

Pada waktu itu saya membayar segelas Americano dengan pecahan Rp31.000. Saya pun menanti-nanti bagaimana petugas kasir akan memberikan kembalian. Apakah kembaliannya akan diberikan tepat sesuai dengan nominal. Apakah kembaliannya dalam bentuk permen seperti di Indomaret? Atau malah kembalian saya diminta untuk disumbangkan?

Saya bukan tipe orang yang ribut perkara ada kembalian atau nggak, tapi ingat, nggak semua pengunjung seperti saya. Banyak dari mereka yang rewel perkara hal-hal seperti ini. Coba kalau ketemu pengunjung yang saklek dan rewel, apa petugas kasir nggak bingung tuh. 

Ingat, nggak semua orang nyaman transaksi secara cashless atau nontunai

Persoalan coffee shop memasang harga nggak bulat ini mungkin bisa selesai apabila pembayaran dilakukan secara nontunai alias cashless. Namun, tidak semua orang nyaman dan bersedia melakukan pembayaran secara cashless. Itu juga saya alami ketika memesan melalui aplikasi GoFood

Pada waktu itu saya memang penasaran harga yang ditetapkan coffee shop tersebut kalau membeli melalui aplikasi. Harganya memang beda, tapi tetap saja nggak bulat. Untuk menu Americano, harganya dipatok Rp1.000 lebih mahal menjadi Rp32.148. Wajar saja harga lebih tinggi karena adanya tambahan biaya untuk aplikasi. 

Akan tetapi, yang ingin saya tekankan di sini adalah, driver Gojek yang menerima pesanan saya ikut bingung ketika harus membayar pesanan itu. Driver tersebut curhat ketika menyerahkan pesanan, dia kesusahan untuk membayar dengan uang pas karena dia menggunakan uang tunai. Dia akhirnya merelakan uang kembaliannya untuk kasir. 

Sebenarnya, membayar harga yang ganjil seperti itu menggunakan nontunai atau cashless juga ada sisi negatifnya lho. Apalagi bagi orang-orang yang suka mempertahankan sisa saldo di rekeningnya tetap bulat. Katakanlah seseorang melakukan pembayaran menggunakan QRIS, nominal-nominal tidak genap tadi membuat jumlah saldo berantakan. Ujung-ujungnya pemilik rekening merugi karena tidak bisa nggak bisa diambil semua kalau butuh uang cash.

Untuk coffee shop atau pedagang apapun yang sampai detik ini masih mematok harga produk dengan nominal aneh itu, mbok ya tolong digenapkan saja. Apakah itu karena pajak makanan dan minuman? Ya dengan alasan apa pun itu, dikurangi atau dinaikan saja biar genap. Simpel, kan. Atau biar dibilang coffee shop yang anti mainstream?

Penulis: Jarot Sabarudin
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 5 Siasat dari Mantan Barista untuk Menghadapi Mahasiswa yang Nongkrong di Kafe Berjam-jam, Rombongan, dan Nggak Jajan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Exit mobile version