Jika ada yang bilang, “Kerja jadi cleaning service aja di rumah sakit, ntar lama-kelamaan bisa jadi direktur rumah sakit.” Fix dia sedang halu atau kebanyakan nonton drama FTV. Ya, namanya juga kelakar, ia jelas jauh dari kenyataan. Tapi, saya menduga, agaknya kelakar tersebut muncul karena betapa krusialnya profesi ini.
Jangan salah, cleaning service rumah sakit itu bukan pekerjaan sepele. Mereka tidak hanya bertanggung jawab akan kebersihan di rumah sakit, mereka juga bisa mendapatkan pekerjaan di luar job desc yang membuatnya menjadi karyawan multitalenta dan selalu dibutuhkan kehadirannya.
Contoh paling sederhana saja. Jika rumah sakit kotor, terlebih lobinya, siapa yang mau berkunjung dan kepikiran untuk memeriksakan diri?
Pekerjaan mereka juga tak bisa didelegasikan ke siapa pun. Yang artinya, memaksa mereka selalu standby saat jam kerja. Dan nggak jarang mereka harus melakukan hal-hal yang di luar job desc, seperti yang saya bilang sebelumnya. Seperti pada saat pandemi Covid-19, cleaning service mendapatkan tugas tambahan untuk membantu pemulasaran jenazah pasien covid-19.
Agar menguatkan argumen bahwa cleaning service rumah sakit itu bukan pekerjaan sepele, saya beri beberapa fakta tambahan.
Daftar Isi
Cleaning service juga bekerja dalam shift
Sama halnya seperti perawat dan dokter umum, cleaning service juga profesi yang bekerja secara shift. Mereka akan tetap bekerja keras ketika rumah sakit dalam keadaan sepi, sehingga jangan heran jika kita menemui mereka mengepel lantai selasar rumah sakit pada jam 3 pagi. Ya karena memang kebersihan adalah hal yang amat vital.
Selain itu, mereka harus dapat memilah sampah medis maupun nonmedis. Meski bukan tenaga medis, seorang cleaning service juga harus memahami mana yang sampah medis dan mana yang sampah nonmedis, karena keduanya tidak bisa dicampur menjadi satu.
Sampah medis sendiri bisa berupa darah, nanah, ataupun alat medis bekas yang telah digunakan. Seperti jarum suntik, selang kateter urin, selang infus, dan lain sebagainya.
Hal ini tentu saja akan menjadi tantangan bagi cleaning service yang dari sononya takut sama darah. Kan lucu jika ada yang pingsan gara-gara liat kasa bekas darah di tempat sampah infeksius.
Mengganti regulator tabung oksigen
Tak hanya bertanggung jawab perihal kebersihan, cleaning service juga harus cakap dalam mengganti regulator oksigen. Namun seiring perkembangan zaman, rumah sakit telah menerapkan oksigen central sehingga penggantian regulator pada tabung oksigen mulai jarang dilakukan. Meski demikian beberapa unit masih menerapkan oksigen dengan tabung, misalnya di ambulans.
Kadang menjadi transporter pasien
Cleaning service harus memiliki stamina yang prima selama bekerja. Ketika tubuh pasien yang akan dikirim ke ruangan lebih besar daripada tubuh perawat, mereka wajib siap sedia menjadi transporter yang membantu memindahkan pasien dari ruangan satu ke ruangan lainnya. Untuk yang gampang ngos-ngosan, minggir dulu, WIR!
Dituntut dapat melakukan pertolongan pertama
Kondisi gawat darurat seperti henti jantung bisa terjadi di mana saja. Bahkan di lorong rumah sakit yang belum tentu ada tenaga medis yang stand by sekalipun. Sehingga sangat mungkin seorang cleaning service menemukan kejadian henti jantung saat dirinya bekerja.
Jika hal tersebut terjadi, seorang cleaning service harus cakap melakukan resusitasi jantung paru (RJP) sembari menunggu tim medis datang.
Cleaning service harus cakap menggunakan APAR
Kejadian tak diharapkan yang bisa terjadi di rumah sakit adalah kebakaran. Sehingga selain bertugas bersih-bersih ruangan, cleaning service dan juga seluruh civitas hospitalia lainnya wajib memahami cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
Cleaning service harus memiliki quick response ketika mendengar alarm atau peringatan kebakaran (Code Red). Dia harus memiliki keahlian membuka tuas APAR untuk kemudian memadamkan api. Sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih besar akibat dari kebakaran.
Ketika kalian nanti berkunjung ke rumah sakit, lihat cleaning service yang sedang bekerja. Jangan pernah anggap enteng mereka, sebab, orang yang sedang kalian lihat, bisa jadi punya kemampuan yang begitu banyak.
Penulis: Dhimas Raditya Lustiono
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Beragam Profesi di Rumah Sakit selain Dokter dan Perawat yang Perlu Diketahui