Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ciri Khas Nama Sunda yang Unik dan Jadi Identitas Kebanggaan

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
14 Oktober 2020
A A
Kata ‘Aing’ dan ‘Dia’ dalam Bahasa Sunda Banten Aslinya Nggak Kasar, Bro! terminal mojok.co

Kata ‘Aing’ dan ‘Dia’ dalam Bahasa Sunda Banten Aslinya Nggak Kasar, Bro! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap daerah pasti punya nama khas dalam penamaan anak atau orang. Contohnya, jika namanya Wayan kemungkinan besar ia orang Bali, atau jika namanya Rojali kemungkinan besar ia orang Betawi. Itulah uniknya suku-suku di Indonesia. Walaupun, ya, tidak dapat dimungkiri belakangan mulai jarang ada orang tua yang menggunakan nama dengan ciri khas kesukuan. Semoga ini nggak terjadi dengan nama Sunda yang punya ciri khas unik.

Suku Sunda memang merupakan salah satu suku yang juga memiliki ciri khas dalam penamaan orang. Dewasa ini, masih ada orang-orang seumuran saya atau di bawah umur saya yang menggunakan ciri khas nama Sunda. 

Meski kadang nama Sunda tercampur dengan nama dari bahasa lain, kebanyakan bahasa Arab, setidaknya ciri khasnya masih terasa. Biar lebih memahami, saya akan kasih tahu ciri-ciri nama khas Sunda yang masih bisa ditemukan hingga sekarang. 

#1 Nama Sunda biasanya diulang-ulang

Caranya mengetahui orang itu memiliki darah Sunda atau setidaknya tinggal di daerah Pasundan, paling gampang adalah dengan mengetahui namanya. Orang Sunda banyak yang namanya diulang-ulang. Iya, jadi nama belakangnya adalah versi lengkap atau tambahan dari nama depannya.

Beberapa orang yang saya kenal masih menggunakan nama khas seperti ini, nama depan dan belakang terdengar sama, diulang, kadang diberi tambahan. Contohnya, seperti Ikin Sodikin atau Dani Ramdani. Memang, beberapa keluarga Sunda belakangan ada yang tidak menggunakan nama seperti ini, tapi yang masih menggunakan juga terhitung lumayan. 

#2 Panggilan anak laki-laki itu Ujang, Asep/Encep, dan Aceng

Nama Sunda memang sudah sangat khas sekali, tapi ternyata panggilan khusus untuk anak laki-laki juga ada. Seperti panggilan “Tole” untuk anak laki-laki lebih muda atau “Kacong” dalam bahasa Madura. Nama Sunda juga memiliki panggilan khas, yakni “Ujang”, “Asep/Encep”, dan “Aceng”.

Usut punya usut, menurut informasi, nama panggilan tersebut ternyata memilih asal-usul dan penempatan dalam strata sosial. Panggilan “Ujang” dan “Asep/Encep” misalnya, dua panggilan untuk laki-laki yang lebih muda ini ada tingkatan strata sosial yang membedakan. Ujang adalah panggilan untuk rakyat jelata, sedangkan Asep/Encep untuk ningrat atau Bangsawan. Untuk Encep dan Aceng, biasanya digunakan untuk anak ulama atau pemuka agama. Macam Gus kalau di Jawa.

Nama Sunda tersebut kini melebur dengan penamaan dengan bahasa Arab. Unsur Sundanya masih ada, tapi ditambah dengan sentuhan bahasa Arab. Misalnya, Aceng Muhammad, Aceng Fikri, Aceng Miftah, dan lain-lain. Namun, bedanya nama-nama itu kini tak melulu memperlihatkan strata sosial dan posisi seorang anak pemuka agama. Siapa pun bisa punya nama Ujang, Asep, dan Aceng.

Baca Juga:

4 Ciri Warung Sunda yang Masakannya Dijamin Enak, Salah Satunya Lalapan Selalu Segar

3 Kuliner Solo yang Bikin Culture Shock Lidah Sunda Saya

 #3 Terpengaruh Kerajaan Mataram Islam

Kita mungkin sama-sama tahu bahwa sebagian daerah Tatar Sunda pernah masuk dalam wilayah Kerajaan Mataram Islam di bawah kepemimpinan Sultan Agung. Pada masa kekuasaannya, Mataram Islam berhasil menguasai Jawa sampai mendekati Batavia. Oleh sebab itu, kini kita mengenal bahasa Sunda alus yang merupakan pengaruh dari Mataram Islam. 

Tak hanya sampai situ, imperialisme Mataram Islam dan Jawa yang terkenal dengan penggunaan bahasa yang sangat feodal sangat mempengaruhi panggilan nama, nama Encep salah satunya. Nama ini adalah pengaruh Mataram Islam. Pada dasarnya bahasa Sunda kasar itu menunjukkan bahwa bahasanya lebih egaliter, sebab tidak terpengaruh oleh Mataram Islam.

Maka bisa dikatakan juga, bahwa bahasa Sunda kasar seperti di Banten dan sekitarnya adalah bahasa yang paling mendekati leluhur karena tidak terpengaruh sama sekali dengan bahasa Jawa yang dibawa oleh pengaruh Imperialisme Mataram Islam di Tatar Sunda. 

Seiring perkembangan zaman, tidak bisa kita mungkiri, kadang-kadang nama khas bisa lama-lama tergerus. Selain kalah dengan budaya luar yang makin ramai di tengah kita, mulai dari timur sampai barat, ketidakwajiban untuk memberi nama khas kesukuan juga menjadi salah satu faktor mengapa nama khas kesukuan, dalam hal ini nama Sunda, makin tidak laku. 

Sumber gambar: RiyaniM via Wikimedia Commons.

BACA JUGA Eksistensi Gamang Pedagang Asongan di Tengah Demonstrasi dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Oktober 2020 oleh

Tags: arti namaorang sunda
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

Dewi Sri di Mata Orang Sunda Terminal Mojok

Dewi Sri di Mata Orang Sunda

14 Januari 2023
Menyelisik Mitos Larangan Menikah di Bulan Safar pada Masyarakat Sunda Terminal Mojok

Menyelisik Mitos Larangan Menikah di Bulan Safar pada Masyarakat Sunda

16 Februari 2021
3 Hal Sepele yang Sebaiknya Diperhatikan Orang Sunda saat Berkunjung ke Jogja Terminal Mojok

3 Hal Sepele yang Sebaiknya Diperhatikan Orang Sunda Saat Berkunjung ke Jogja

3 September 2022
Inspirasi Nama Bayi Perempuan Berdasarkan Shio Terminal Mojok

Inspirasi Nama Bayi Perempuan Berdasarkan Shio

15 Januari 2023
Ngadulag_ Tradisi orang Sunda yang Sebaiknya Dihilangkan pada Saat Sahur terminal mojok

Bikin Resah Warga seperti Saya, Mending Tradisi Sunda ‘Ngadulag’ Dihilangkan Saja!

26 April 2021
9 Kata yang Menggambarkan Sulitnya Belajar Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia (Unsplash)

9 Kata yang Menggambarkan Sulitnya Belajar Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia

7 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.