Kabupaten Cianjur di Jawa Barat terdiri atas 32 kecamatan. Puluhan kecamatan itu memiliki keunikan masing-masing. Namun, di antara 32 kecamatan ini, menurut saya Cipanas lah yang paling istimewa.
Mungkin sebagian besar dari kalian sedikit asing dengan nama Cipanas. Namun, saya yakin, kalian akan familiar dengan Puncak. Nah, kenyataannya, sebagian besar wilayah Cipanas masuk ke dalam Kawasan Wisata Puncak. Asal tahu saja, sisi baratnya berbatasan langsung dengan Kawasan Perkebunan Teh Puncak Bogor dan Pegunungan Jonggol. Sementara di bagian utara dan selatan masing-masing berbatasan dengan daerah Jonggol, Bogor dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Itu mengapa, banyak sekali destinasi dan aktivitas yang bisa dilakukan di kecamatan ini.
Nggak mengherankan karena pada dasarnya sebagian besar kecamatan ini merupakan destinasi wisata. Sebenarnya nggak cuma banyak destinasi wisata, ada alasan-alasan lain yang membuat kecamatan ini istimewa:
Daftar Isi
#1 Sejarah Kecamatan Cipanas yang panjang dan bernilai
Asal kata “Cipanas” berasal dari bahasa Sunda yaitu ci atau cai yang berarti “air” dan panas yang berarti “panas”. Daerah ini dinamakan Cipanas karena di tempat ini terdapat sumber air panas, yang mengandung belerang.
Dulu sebelum menjadi sebuah pemukiman, Cipanas merupakan tempat persinggahan Gustaaf Willem Baron Van Imhoff (Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 27). Gustaaf Willem Baron Van Imhoff saat melakukan perjalanan dinasnya dari Batavia ke Bandung Ibu Kota Jawa Barat. Perjalanan dinas tersebut ditempuh dengan menggunakan kereta kuda dalam waktu 5 sampai dengan 7 hari.
Perjalanan dinas yang dilakukan oleh Gubernur Van Imhoff memakan waktu lama. Dalam jangka waktu tersebut, rombongan gubernur sering merasa kelelahan. Di perjalanan, Van Imhoff menemukan sebuah kawasan hutan yang udaranya sejuk dan kawasannya sangat bersih. Van Imhoff lalu berencana mendirikan sebuah villa peristirahatan di sana.
Di kawasan yang udaranya sejuk dan bersih itu kemudian pada tahun 1742 Van Imhoff mendirikan sebuah villa yang difungsikan sebagai tempat peristirahatan. Di sana ditemukan sebuah sumber air panas bersuhu 43 derajat celcius. Vila yang dibangun oleh Van Imhoff selanjutnya difungsikan sebagai istana kepresidenan saat ini.
#2 Ada Istana Kepresidenan
Indonesia memiliki 7 istana kepresidenan, salah satunya terletak Cipanas, Cianjur. Istana Cipanas ini pertama kali dibangun pada Abad XVIII oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada awalnya, bangunan tersebut dikenal sebagai “Buitenverblijf” atau rumah peristirahatan. Tujuan pembangunan istana ini pada mulanya adalah sebagai tempat istirahat para pejabat Belanda yang ingin beristirahat dan menikmati sejuknya udara pegunungan. Lokasinya yang berada di dataran tinggi Cipanas memberikan suasana menyegarkan, tidak panas seperti di wilayah sekitarnya.
Selanjutnya, pada masa kemerdekaan Indonesia, Istana Cipanas berperan penting sebagai tempat tinggal resmi Presiden Indonesia. Pada 1957, Presiden Soekarno memerintahkan perbaikan dan perluasan istana ini. Desain baru dibuat oleh arsitek terkenal Indonesia, RM Soedarsono. Istana Cipanas diubah menjadi bangunan yang megah dengan gaya arsitektur tradisional Indonesia yang mencerminkan kekayaan budaya dan seni bangsa.
#3 Dekat dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, Cipanas Cianjur berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di sisi selatannya. Asal tahu saja, taman nasional yang ditetapkan pada 1980 didirikan untuk melindungi dan mengkonservasi ekosistem dan flora pegunungan yang cantik di Jawa Barat. Dengan luas mencapai 24.270,80 hektare, wilayah taman nasional ini mencakup dua puncak Gunung Gede dan Pangrango beserta tutupan hutan pegunungan di sekelilingnya.
Selain sebagai pusat konservasi ekosistem flora dan fauna di Jawa Barat, taman nasional ini juga sebagai tempat mendaki favorit di Jawa Barat. Gunung yang bisa kita daki adalah Gunung Gede dengan ketinggian 2958 mdpl dan Gunung Pangrango dengan ketinggian 3019 mdpl. Yang membuat membuat pendakian ini semakin populer ialah adanya Alun-alun Surya Kencana, dataran seluas sekitar 50 hektar habitat bunga edelweis.
Sebenarnya masih ada banyak alasan lain yang berhasil memikat saya untuk selalu mampir. Namun, saya rasa, tiga alasan di atas itu saja sudah cukup membuktikan kecamatan ini paling istimewa dibanding puluhan kecamatan lain di Cianjur.
Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Sisi Gelap Citra Green Dago yang Terkenal sebagai Kawasan Asri di Bandung
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.