Cilacap, Tempat Pensiun yang Ideal: Biaya Hidup Terendah, Alamnya pun Indah

Keanehan di Bantul Nggak Ada Apa-apanya Dibandingkan Keanehan di Kabupaten Cilacap

Keanehan di Bantul Nggak Ada Apa-apanya Dibandingkan Keanehan di Kabupaten Cilacap (Unsplash.com)

Cilacap jarang dilirik sebagai tempat pensiun, padahal kota ini punya begitu banyak potensi dan pas untuk para pensiunan

Beberapa waktu terakhir bapak saya mulai membahas rencana selepas pensiun. Terutama dalam hal memilih tempat tinggal dan profesi berikutnya. Maklum tinggal dua tahun lagi bapak memasuki masa pensiun.

Perkara tempat tinggal pasca pensiun, saran awal saya, jangan tinggal lagi di tanah rantaunya yakni Cikarang. Menurut saya, Cikarang bukan tempat yang cocok bagi seorang pensiunan. Mengingat Cikarang punya segudang masalah, yang belum tentu beres sampai 10 tahun ke depan.

Setelah mempertimbangkan beberapa nama kota, saya memutuskan untuk merekomendasikan Cilacap sebagai tempat pensiun ideal bapak. Selain tempat bapak tumbuh besar, ada beberapa pertimbangan lain yang membuat Kota Bercahaya ini cocok dijadikan tempat pensiun.

Kota dengan biaya hidup terendah di Indonesia

Menjadi seorang pensiunan itu tidak pernah mudah. Hidup tiba-tiba berubah 180 derajat. Tidak punya pekerjaan tetap, tanpa penghasilan bulanan pula. Sehari-hari hanya mengandalkan uang pensiunan. Mana harga kebutuhan pokok terus merangkak naik. Mau buka usaha, khawatir gagal. Kurang lebih begitu gambaran saya terhadap pensiunan yang kurang mempersiapkan masa senjanya.

Jika ada orang yang telanjur kurang mempersiapkan hari tuanya. Atau, hanya mengandalkan uang pensiun untuk menghidupinya. Tenang, saya punya solusi. Solusinya sangat sederhana. Orang tersebut cukup tinggal di Cilacap.

Dilansir dari Databoks, Cilacap menduduki peringkat pertama wilayah dengan biaya hidup paling murah. Bukan hanya itu. Kabarnya, Cilacap konsisten menjadi daerah dengan biaya hidup terendah sejak 2018. Artinya, selama kurang lebih 5 tahun belakangan, masyarakat Cilacap biaya hidupnya terjangkau. Dari data lho ya, kenyataan sih, mungkin nggak. Tapi saya kira tidak akan berbeda jauh.

Daerah dengan biaya hidup terjangkau tentu cocok bagi pensiunan. Melihat pendapatan yang terbatas, tabungan yang terus tergerus, tinggal di Cilacap bisa menjadi jalan keluar.

Cilacap menyediakan panorama laut dan gunung

Cilacap ternyata bukan hanya soal biaya hidup murah. Di sana menawarkan dua panorama yang diinginkan pensiunan. Cilacap bagian barat menawarkan daerah pedesaan/pegunungan. Di sana terdapat hamparan sawah yang luas. Cocok banget buat cuci mata, melihat pemandangan hijau yang segar. Di bagian selatan, pantai berderet menyajikan ketenangan.

Banyak pilihan transportasi

Meski nggak bisa dibilang kota besar (banget), tapi Cilacap punya banyak transportasi umum yang bisa diandalkan. Contoh pertama, Terminal Bus Mbangga Bangun Desa. Terminal ini merupakan terminal induk terbesar di Cilacap. Dengan status terminal tipe A. Di sini melayani bus-bus AKAP.

Kedua, ada banyak stasiun di Cilacap. Mulai dari Stasiun Cilacap, Stasiun Gumilar sampai Stasiun Sidareja. Semua stasiun tersebut melayani rute ke kota-kota besar. Tapi untuk kereta api, tentu tidak accessible sebaik bus. Sebab, stasiunnya lumayan sulit dijangkau oleh penduduk Cilacap bagian tertentu.

Sebenarnya, ada juga Bandara Tunggul Wulung. Sayangnya, berdasarkan informasi yang saya dapat, di sana belum melayani lagi penerbangan reguler. Padahal, dulu sempat melayani penerbangan reguler ke Jakarta dan Semarang, dengan maskapai Trans Nusa dan Susi Air.

Mungkin kekurangan Cilacap adalah beberapa daerahnya lumayan panas. Yaaa namanya dekat laut ya, wajar. Tapi mengingat kota ini luas banget, masih bisa lah eksplor tempat yang cuacanya friendly.

Kira-kira begitu beberapa pertimbangan yang membuat saya merekomendasikan Cilacap sebagai tempat bagi pensiunan. Setiap mudik ke rumah nenek dan mertua yang terletak di Cilacap, saya merasa suasana di sana pas buat pensiunan. Hidupnya santai banget dan nyaman.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Keanehan di Bantul Nggak Ada Apa-apanya Dibandingkan Keanehan di Kabupaten Cilacap

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version