Tiga tahun menjadi seorang pengguna dan penggemar Chromebook membawa banyak hikmah pada hidup saya. Dari yang awalnya frustasi karena nggak bisa install aplikasi canggih, malah jadi bersyukur karena bisa membantu hidup saya dengan cara yang berbeda.
Bagi sebagian orang, Chromebook mungkin cuma laptop murah yang sistem operasinya berlandaskan browser. Ditambah, keterbatasan terhadap aplikasi berat dan ketergantungan terhadap internet membuat orang ogah beli laptop ini. Apalagi di tengah kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook yang lagi ramai. Makin malas orang pake laptop ini.
Frustrasi pakai Chromebook
Pada awalnya juga saya frustrasi karena laptop ini literally nggak bisa ngapa-ngapain selain ngoprek web app yang ada di browser. Mau nulis dokumen harus pakai Google Docs, mau pakai tanpa internet malah bolak-balik menu doang.
Sudah begitu, spesifikasinya kentang banget. Rata-rata Chromebook di Indonesia cuma dibekali Intel Celeron 2040, RAM 4GB, dan memori internal 32 GB. HP sejutaan aja udah bisa lebih dari itu.
Tapi, lama kelamaan saya sadar, Chromebook yang penuh keterbatasan dan nggak bisa ngapa-ngapain ketika offline itu bantu saya detox digital. Jadinya, saya bisa membatasi aktifitas di aplikasi-aplikasi yang nggak perlu. Saya nggak perlu main game karena jelas nggak bisa install game. Kalau mau install game Android, lemot selemot-lemotnya.
Malah bikin saya hemat
Kalau pakai laptop kayak orang-orang yang spek dan harganya seharga motor, mungkin saya bakal lebih sering main game ketimbang kerja. Soalnya, saya pernah juga pakai laptop Windows waktu SMA. Bukannya belajar, malah saya pakai main game sampai lupa waktu. Kalau pakai Chromebook, kerjaan kelar, ya sudah.
Ditambah, Chromebook yang harganya rata-rata Rp2 jutaan ini bisa bikin saya lebih hemat dan cerdas mengatur keuangan. Bayangin, 3 tahun yang lalu saya beli Rp2 jutaan, saya bisa menghasilkan 2 sampai 4 kali lipatnya. Soalnya, laptop ini ya cuma bisa dipakai kerja. Kalau untuk hiburan, bisa bikin sakit mata karena layar TN yang jadul.
Kalau beli laptop seharga Rp10 juta, mungkin saya perlu waktu lebih lama agar bisa “balik modal” dari laptop itu. Udah kerja jadi malas karena main game, tabungan juga ikut abis. Jadi, buat para pengguna Chromebook, berterima kasihlah pada laptop murah kalian itu. Karena, laptop itulah yang bikin duit kamu aman sampai sekarang.
Pengguna Windows nggak akan relate
Semua orang tahu, Chromebook ini nggak punya antivirus karena sistemnya udah kebal. Jadi, saya nggak perlu lagi install antivirus yang muncul setiap booting dan kadang menghabiskan RAM serta penyimpanan. Saya merasa terlindungi dari ancaman kebocoran uang di masa depan karena harus memperbaiki laptop yang kena virus.
Pengguna Windows mah nggak akan relate. Install antivirus itu hal wajib, apalagi buat mereka yang suka colok-colok flashdisk sembarangan. Bisa-bisa data skripsi atau kerjaan ludes dan bikin stres. Kalau udah stres, jangankan buat mikir, buat nangis aja pasti abis energinya.
Dengan OS yang ringannya kebangetan, kerjaan saya juga ikut ringan. Saya ingat banget 2 tahun lalu harus mengerjakan skripsi. Ketika orang lain pas ketemu dosen pembimbing harus nunggu booting Windows yang lama, Chromebook cuma butuh satu detik buat. Otomatis waktu kerja saya juga jadi lebih banyak.
Manajemen daya Chromebook juga patut diacungi jempol. Waktu kerja jadi admin di pabrik, saya nggak pernah bawa chargeran laptop. Baterai laptop saya bisa kuat sampai 8 jam kerja. Bahkan, pas pulang aja baterainya masih banyak. Pengguna Windows mana relate, charger itu wajib dibawa, kalau nggak bisa-bisa kerjaan ikut jadi korban.
Chromebook itu menyadarkan saya. Kadang teknologi yang bisa membantu dan menyelamatkan itu bukan yang paling canggih, tapi yang paling membatasi. Jadi, kalau kamu punya Chromebook, jangan disia-siakan.
Maksimalkan dengan baik dan berterimakasihlah. Kamu diselamatkan dari tipu daya MacBook yang menjual gengsi dan Windows yang menjual lisensi.
Penulis: Muhammad Afsal Fauzan S.
Editor: Yamadipati Seno
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
