Gagal Tes Rekrutmen BUMN 2024 karena Tidak Bisa Menginstal Safe Exam Browser: Saya Menyesal Membeli Chromebook!

Gagal Tes Rekrutmen BUMN 2024 karena Tidak Bisa Menginstal Safe Exam Browser: Saya Menyesal Membeli Chromebook!

Gagal Tes Rekrutmen BUMN 2024 karena Tidak Bisa Menginstal Safe Exam Browser: Saya Menyesal Membeli Chromebook! (unsplash.com)

Siapa sangka kalau tes rekrutmen BUMN tahun ini gagal saya lewati karena Chromebook…

Sejak masih sekolah dulu, saya ingin sekali memiliki laptop sendiri. Bersyukur saat SMA hingga kuliah saya selalu mendapatkan sumbangan laptop bekas dari sepupu-sepupu saya. Hal itu membuat saya selalu bisa mengerjakan tugas-tugas sekolah dan kuliah tanpa perlu ke warnet ataupun repot ke rumah teman untuk meminjam laptop.

Setelah lulus kuliah, saya mendapatkan pekerjaan tetap yang sesuai passion saya. Meskipun gajinya masih sedikit di bawah UMR tempat tinggal saya, tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup serta cukup untuk ditabung.

Setelah memiliki pekerjaan tetap inilah saya merasa tidak ada salahnya membeli laptop baru mengingat laptop yang dihibahkan oleh sepupu saya sudah rusak dimakan waktu. Saya sangat bersemangat mencari review atau rekomendasi laptop bagus dan murah di YouTube dan kolom pencarian Google.

Ternyata harga laptop baru cukup mahal di pasaran. Saya kepikiran untuk membeli laptop bekas saja yang harganya masuk budget. Namun setelah berdiskusi dengan orang tua, saya mengurungkan niat tersebut. Kata orang tua saya, barang elektronik yang dibeli dalam keadaan bekas kemungkinan cepat rusak karena kita tidak tahu riwayat pemakaian orang sebelumnya.

Menemukan Chromebook yang harganya bersahabat di kantong

Setelah cukup lama browsing untuk mencari laptop baru dengan harga murah, akhirnya muncul produk laptop yang menarik minat saya. Produk tersebut bernama Chromebook yang mana fisiknya mirip seperti laptop hanya saja memiliki sistem operasi yang berbeda.

Jika laptop pada umumnya menggunakan sistem operasi Windows, Chromebook ini menggunakan Chrome OS. Mirip seperti notebook kecil, namun aplikasi-aplikasi yang diinstal di dalamnya seperti aplikasi Android. Terdapat Playstore juga untuk mendownload berbagai macam aplikasi di Chromebook.

Harga Chromebook dan laptop cukup jauh berbeda. Banyak review mengeklaim bahwa Chromebook lebih ringan dan performanya lebih cepat dibandingkan laptop Windows. Saya jadi tergiur dengan produk ini. Beda sedikit dengan laptop Windows tidak jadi masalah. Bagi saya, jika perangkat itu memiliki kemampuan untuk menjalankan aplikasi Office pun itu sudah cukup.

Kemudian saya menjatuhkan pilihan ke perangkat Chromebook dengan merk HP karena harganya yang cukup murah. Saya juga melihat produsen merek tersebut sudah cukup terkenal di pasar elektronik. Saya membeli produk tersebut di official shop HP secara daring melalui marketplace yang logonya berwarna oranye.

Ketika Chromebook saya datang diantarkan kurir saya senang sekali. Awalnya saya sangat suka menggunakan produk ini karena kinerjanya sat set dan anti-lemot. Satu hal yang saya sesali saat pertama kali menggunakannya adalah Chromebook tidak mendukung Microsoft Office. Saya yang terbiasa menggunakan Microsoft Office jadi harus beradapdasi dengan Google Workspace yang ada di Chromebook. Namun itu bukan masalah besar bagi saya, karena masih bagus untuk penggunaan sehari-hari.

Bukannya memudahkan, malah mempersulit saya tes rekrutmen bersama BUMN 2024

Selang dua tahun setelah pembelian, saya mulai menyesali keputusan membeli Chromebook. Padahal Chromebook saya masih awet sampai saat ini dan tidak ada kerusakan berarti. Saya menyesal karena Chromebook mempersulit saya untuk mengikuti tes rekrutmen bersama BUMN 2024.

Di tahun 2024 ini rupanya ada peraturan baru dari panitia bahwa saat tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) secara online, setiap peserta wajib menginstal aplikasi Safe Exam Browser di perangkat masing-masing. Sayangnya, aplikasi Safe Exam Browser tersebut hanya bisa diinstal di laptop dengan sistem operasi Windows (minimal Windows 10), MacOs, dan iOS.

Sejujurnya saya kurang paham, apakah Chromebook mungkin bisa diakali untuk pemasangan aplikasi tersebut ataukah tidak, karena developer Chromebook juga menambahkan fitur Linux. Namun saya tidak menemukan cara untuk menginstal Safe Exam Brower di Chromebook sesuai arahan panitia rekrutmen.

Saya cukup sedih dengan aturan baru tersebut yang mengharuskan peserta mendownload Safe Exam Browser. Padahal di tahun sebelumnya, sebelum ada aturan mengunduh aplikasi tambahan, Chromebook saya lancar-lancar saja dipakai tes rekrutmen bersama BUMN. Kamera perangkat juga sudah dihidupkan saat ujian sehingga menurut saya jika ada kecurangan pasti akan bisa terdeteksi. Namun mungkin saja panitia menginginkan agar tahun 2024 ini ujiannya dibuat lebih ketat, seketat celana The Changcuters.

Saya pun berusaha legowo karena selain tidak memiliki perangkat laptop yang mumpuni, jadwal ujian online juga bertabrakan dengan jam kerja saya yang padat sebagai karyawan swasta. Mungkin tes BUMN tahun ini belum rezeki saya.

Cocoknya untuk penggunaan dasar

Selain gagal ikut tes rekrutmen BUMN, penyesalan lainnya dari membeli Chromebook adalah karena produknya lebih mirip tablet dibanding laptop. Jadi sebelu membeli laptop, lebih baik pertimbangkan kembali apa yang kamu harapkan dari sebuah laptop.

Chromebook cocok untuk penggunaan dasar seperti browsing, menulis, menonton video, dan menggunakan aplikasi web. Tapi jika kebutuhanmu lebih berat seperti gaming, desain grafis, pemrograman, atau tes online rekrutmen BUMN, berarti Chromebook bukan pilihan yang tepat.

Meski mungkin tidak sesuai dengan semua kebutuhan, saya harus mengakui kalau Chromebook memiliki beberapa kelebihan. Misalnya saja startup yang cepat, keamanan tinggi dengan update otomatis, dan manajemennya yang sederhana. Ini bisa sangat berguna untuk tugas-tugas tertentu atau untuk anak-anak dan pelajar. Jika saya memiliki uang lebih, saya akan menabung sedikit lebih lama supaya bisa membeli laptop Windows dengan OS terbaru.

Penulis: Ayu Intan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Chromebook Ternyata Tidak Seburuk yang Dibicarakan Orang-orang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version