Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Cegah Pengemplang, Sudah Saatnya Pajak Kendaraan Disatuin dengan Harganya

sadad oleh sadad
7 Desember 2019
A A
Cegah Pengemplang, Sudah Saatnya Pajak Kendaraan Disatuin dengan Harga Kendaraan
Share on FacebookShare on Twitter

Kejadian rutin jelang akhir tahun untuk kesekian kalinya terjadi. Ribuan mobil mewah dengan harga jual di atas Rp1 miliar menunggak pajak. Dari data Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) hingga per 5 Desember 2019 mencatat ada 1.104 pemilik kendaraan mewah yang menunggak pajak. Itu baru di Jakarta doang, nggak tahu di daerah lain.

Lebih dari 1.000 kendaraan yang menunggak pajak ini juga hanya yang mewah. Sebenarnya kendaraan kelas menengah ke bawah dengan harga jual di bawah Rp1 miliar banyak juga yang ngemplang pajak. Selain merugikan negara, ada hal lain yang paling miris dari kelakukan para pengemplang pajak kendaraan ini. Sebab, ada ratusan pemilik mobil mewah yang menggunakan identitas orang lain untuk kendaraannya.

Jadi yang punya mobil mewah loe, yang rumahnya didatangi petugas pajak malah orang lain. Mana banyak korban justru adalah warga menengah ke bawah yang nggak tahu apa-apa soal apa itu Bentley, Aston Martin, dan Ferrari. Kan itu kelakukan yang bedebah bin bangsat bin kurang ajar banget ya! Karena para korban ini banyak yang anaknya peserta Kartu Jakarta Pintar (KJP). Kalau terdata mereka tercatat punya mobil mewah kan KJP-nya terancam dicabut. Kasian kan!

Sebenarnya jika mau belajar dari kejadian yang sudah-sudah, mungkin ini momen yang tepat bagi pemerintah untuk mulai menerapkan penyatuan pajak tahunan kendaraan dengan harga mobil. Jika mencontoh negara-negara yang melakukan pembatasan kendaraan maksimal 10 tahun, biasanya pajak tahunan kendaraan akan menyatu dengan harga. Jadi pembeli kendaraan sudah nggak perlu lagi bayar pajak tahunan selama 10 tahun ke depan, walaupun kendaraan tersebut nantinya akan berpindah tangan.

Nantinya kalau kendaraan sudah 10 tahun, barulah pajak tahunannya dibayarkan lagi. Tentu sudah kena pajak emisi karena usianya sudah 10 tahun. Cara ini akan bikin peredaran kendaraan tua yang beredar di jalan akan lebih terseleksi. Karena kendaraan tua yang mampu bertahan hanya yang benar-benar layak koleksi, misal VW Bettle, VW Combi, dan Mini Cooper Klasik. Karena layak koleksi, maka pemiliknya biasanya pasti nggak akan masalah bayar pajaknya lebih mahal. Kendaraan tua yang layak koleksi biasanya juga hanya dimiliki oleh orang yang sudah punya mobil harian. Jadi mobil tuannya hanya dipakai sesekali buat senang-senang di akhir pekan.

Lha, kalau sekarang sistem pajak kendaraan di negara kita ini nggak jelas. Setiap tahun harus bolak balik ke Samsat buat bayar pajak. Iya kalau ada waktu. Kalau sibuk kerja ya pasti males kan luangin waktu buat ngurus-ngurus yang begituan. Walau sekarang sudah bisa bayar pajak secara online, tetap aja harus datang ke Samsat buat pengesahan STNK. Ribet!

Belum lagi kendaraan tua. Banyak mobil-mobil jadul yang pajaknya bodong karena nggak pernah lagi dibayarkan oleh pemiliknya. Dan kendaraan-kendaraan itu bukanlah kendaraan layak koleksi. Tapi kendaraan massal yang terkadang dipakai pemiliknya untuk kegiatan harian. Misal Avanza tahun 2005, Suzuki Carry tahun 1996, ataupun motor Honda Supra tahun 2000. Makanya Jakarta dan banyak kota-kota besar di negara kita yang macet walaupun peringkat penjualan mobil tahunan nggak bagus-bagus amat.

Berdasarakan data JATO Dynamics, Indonesia hanya menempati peringkat ke-15 di seluruh dunia. Padahal penduduk kita ada 250 juta dan peringkat terbanyak keempat dunia. Tapi soal penjualan mobil, kita kalah dari banyak negara yang penduduknya lebih sedikit. Jadi kebayang kan banyaknya kerugian. Udah penjualan mobil barunya sedikit, banyak yang ngemplang pajak, peredaran kendaraan tua masih banyak, jalanannya macet dan udaranya polusi.

Baca Juga:

Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Solo Tak Lagi Sederhana, Jalanannya Dipenuhi Mobil Sport Mewah: Banyak “Sultan” Tersembunyi di Kota Ini?

Tapi ya mau gimana. Penyatuan pajak dengan harga pasti tidak akan disukai oknum-oknum yang selama bermain dan para calo-calo di Kantor Samsat. Makanya sistem pajak kendaraan di negara kita masih gitu-gitu aja walaupun tiap tahun masalahnya berulang.

BACA JUGA Ngintip Investasi Emas di Indonesia Jika Berkaca dari Pengalaman India atau tulisan Sadad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2019 oleh

Tags: mobil mewahmobil tuapajak kendaraanSTNK
sadad

sadad

ArtikelTerkait

Mercedes-Benz C250 (W205) yang Paling Saya Benci: Sedan Mewah Rasa Toyota Soluna

Mercedes-Benz C250 (W205) yang Paling Saya Benci: Sedan Mewah Rasa Toyota Soluna

14 Mei 2020
modifikasi motor fungsional mojok

Panduan Modifikasi Motor biar Hasilnya Nggak Kelihatan Lebay dan Tetap Fungsional

28 Oktober 2020
4 Kalimat Polisi yang Pasti Bikin Kita Pasrah (Unsplash.com).jpeg

4 Kalimat Polisi yang Pasti Bikin Kita Pasrah

15 September 2022
Solo Tak Lagi Sederhana, Jalanannya Dipenuhi Mobil Sport Mewah: Banyak "Sultan" Tersembunyi di Kota Ini?

Solo Tak Lagi Sederhana, Jalanannya Dipenuhi Mobil Sport Mewah: Banyak “Sultan” Tersembunyi di Kota Ini?

26 Mei 2025
Panduan Bayar Pajak Kendaraan 5 Tahunan biar Nggak Ribet terminal mojok

Panduan Bayar Pajak Kendaraan 5 Tahunan Anti-Ribet

11 November 2021
ngurus stnk hilang

Ngurus STNK Hilang ternyata Ribet Pol, Makanya Baca ini Dulu Sebelum Ngurus!

5 Desember 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.