Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cech Turun Gunung dan Kiper Chelsea yang Makin Linglung

Bimo Suryo Kumoro oleh Bimo Suryo Kumoro
21 Oktober 2020
A A
petr cech chelsea kepa kiper mojok

petr cech chelsea kepa kiper mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Kabar kembalinya Petr Cech ke daftar skuad Chelsea untuk kompetisi Liga Inggris cukup membuat heran dan terkesan sebagai wujud kepanikan Chelsea. Pasalnya, beberapa nama kiper Chelsea yang ada dianggap kurang memuaskan performanya dalam beberapa pertandingan terakhir. Walaupun lini depan mereka sedang sangar, namun di garis terakhir pertahanan agaknya cukup bermasalah bagi Chelsea.

Tapi, apakah semua kiper tim utama Chelsea sebegitu memprihatinkan, sehingga sang legenda yang sudah menjabat sebagai penasehat teknik harus kembali bermain? Apalagi dengan usia 38 tahun yang jelas mungkin membuat performanya tak lagi berada di puncak kualitas seorang Petr Cech?

Kiper tim inti yang kurang ideal untuk berkompetisi

Mungkin memanggil Cech kembali untuk mengawal gawang Chelsea adalah tanda bahwa klub London Biru sudah benar-benar kehabisan akal. Mungkin juga langkah ini merupakan bentuk kekecewaan atas performa Kepa yang rasanya cukup konyol.

Bagaimana tidak, dalam tiga kali penampilan di Premier League, nyatanya Kepa harus rela kebobolan enam gol. Dengan rasio kebobolan dua gol per laga rasanya tak pantas bermain bagi tim sekelas Chelsea. Ia masih memiliki catatan tiga kelalaian yang berujung gol bagi lawan. Bagi kiper dengan rekor transfer termahal saat ini, rasanya harga 80 juta euro tak ubahnya investasi bodong bagi Chelsea.

Mari kita tengok pelapis Kepa, Edouard Mendy. Sejauh ini Mendy bermain total empat kali di semua kompetisi dengan dua kali nirbobol. Namun, mengandalkan pemain baru yang belum sepenuhnya beradaptasi di klub barunya jelas cukup mengkhawatirkan.

Nama terakhir adalah Willy Caballero. Mantan kiper Manchester City ini datang ke Chelsea tanpa dipungut biaya sepeser pun. Namun, dengan statistik dua kali main. sekali nirbobol, dan kemasukan tiga gol agaknya cukup mengkhawatirkan jika mengandalkan Caballero sesering mungkin. Apalagi usianya sudah menginjak 39 tahun, setahun lebih tua daripada Cech.

Ketiga nama tersebut praktis membuat Frank Lampard pusing. Ketiganya bukanlah opsi ideal dalam mengarungi musim 2020/21 untuk tim sekelas Chelsea. Setelah mengetahui penjelasan ketiga kiper rasanya cukup rasional untuk memasukkan Cech ke susunan skuad pemain Chelsea untuk kompetisi Liga Inggris.

Pengalaman, mental, dan kepemimpinan

Mungkin ada beberapa manfaat dari kembalinya Cech ke skuad Chelsea musim ini. Selain memacu kiper lain untuk bekerja keras karena tak ada jaminan posisinya aman, faktor kematangan Cech juga berpengaruh.

Baca Juga:

Manchester United Adalah Lelucon Dimulai dari Internal, tapi Selalu Bodoh lalu Menyalahkan Pelatih dan Pemainnya

Odegaard Bukan Pemimpin Arsenal yang Baik

Melihat agak kacaunya performa Kepa dalam mengawal gawang, rasanya memang perlu sebuah contoh untuk Kepa agar mengerti bagaimana menjadi kiper secara kaffah bagi tim besar macam Chelsea. Mungkin Cech akan membuat Kepa mengurangi kebiasaan salah positioning atau lalai dalam menghalau bola ke gawang. Bisa jadi juga Cech akan menjadi figur yang dapat ngemong Kepa, bahkan juga Mendy dalam berlatih.

Selain itu, Cech juga akan lebih bisa mengatur pemain bertahan macam Thiago Silva, Kurt Zouma, dan Fikayo Tomori. Dengan segudang pengalaman dan juga mentalitas yang sudah lama terbentuk rasanya akan mudah bagi Cech untuk memberi komando rekan setimnya di lini belakang untuk mengatur posisi dan mempermudah tugas kiper. Komunikasi yang berjalan baik antar bek dan kiper dapat meminimalisir tembusnya pemain lawan ke pertahanan.

Mengurangi kemungkinan buruk dengan risiko cukup tinggi

Memilih Cech bukanlah tanpa risiko. Kembali bermain setelah pensiun terkadang tak sesuai harapan. Mungkin Chelsea bisa berkaca dari pengalaman baru Arjen Robben. Ketika ia kembali dari masa pensiunnya ia bermain hanya 44 menit dari dua laga sebelum cedera menghantam ketika bermain untuk FC Groningen.

Kembalinya Petr Cech pun mungkin tak bisa terus diandalkan semusim penuh. Usia yang hampir menginjak 40 tahun tak menjamin level kebugarannya sebaik ketika ia masih aktif bermain untuk Chelsea dan Arsenal.

Performanya pun mungkin tak akan sesangar dulu. Cech masa kini mungkin akan berpikir dua kali untuk sekedar terbang menghalau bola ataupun berjibaku bertubrukan untuk menjaga keperawanan gawang Chelsea seperti beberapa tahun yang lalu.

Kemungkinan akan jatuhnya mental Kepa juga tidak bisa dianggap remeh. Dengan skenario terburuk bahwa Kepa mengalami krisis kepercayaan dari Lampard, bukan tak mungkin langkah memanggil kembali Cech justru jadi masalah baru.

Sebagai penutup, rasanya fans Chelsea tetap akan memaklumi pemanggilan Cech kembali ke lapangan setelah pensiun. Tapi, tetap saja, rasanya aneh melihat legenda harus turun gunung demi menyelamatkan tim dari kiper yang linglung.

Akhir kata, selamat bertugas (kembali) ya, Pak Cech!

Sumber gambar: Akun Twitter @PetrCech

BACA JUGA Manchester United Sebaiknya Tidak Perlu Mengejar Gareth Bale dan tulisan Bimo Suryo Kumoro lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2020 oleh

Tags: arsenalcechchelseakepapremier league
Bimo Suryo Kumoro

Bimo Suryo Kumoro

Seorang mahasiswa paruh waktu.

ArtikelTerkait

Arsenal Butuh Factory Reset terminal mojok

Arsenal Butuh Factory Reset

1 September 2021
emiliano martinez fans arsenal manchester united mojok

Percayalah, Arsenal Juga Bahagia Melihat Emiliano Martinez Sukses Bareng Tim Lain

14 Juli 2021
Manchester United Cuma Lelucon, Hobi Nyalahin Orang Lain (Pixabay)

Manchester United Adalah Lelucon Dimulai dari Internal, tapi Selalu Bodoh lalu Menyalahkan Pelatih dan Pemainnya

20 September 2025
Willian Borges, Kesulitan Arsenal, dan Berbagai Dilema yang Perlu Dipahami MOJOK.CO

Willian Borges, Kesulitan Arsenal, dan Berbagai Dilema yang Perlu Dipahami

4 Agustus 2020
thomas tuchel chelsea mason mount lampard mojok

Thomas Tuchel: Hebat Merangkai Taktik, Piawai Merangkai Kata

29 Maret 2021
frank lampard chelsea liga inggris MOJOK.CO

Lampard Layak Menjadi Pelatih Muda Terbaik di Liga Inggris Musim Ini

27 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.