Yang namanya jodoh memang kita nggak pernah tahu, bisa datang kapan saja dan bisa pergi kapan saja. Konsep jodoh itu memang misteri kayak rezeki dan maut. Kita sebagai manusia cuman bisa berusaha, selebihnya Tuhan sendiri yang merestui.
Jodoh pun kita tidak tahu berasal dari mana, golongan apa, ras apa atau suku apa. Kalau memang dekat boleh jadi masih satu kampung, dan kalau kita mainnya jauh bisa jadi bisa lintas ras. Namun, berhubung negara kita tercinta ini adalah negara yang memiliki berbagai macam ragam suku dan bahasa maka boleh jadi kemungkinan kita berjodoh dengan suku lain yang berbeda dengan asal kita.
Bayangkan saja, mulai dari Sabang sampai Merauke ada berapa ratus macam suku yang bisa jadi di antaranya ada jodohmu yang menunggu, eak. Indahnya beragam, jadinya tidak bosan karena banyak pilihannya, hehehe. Tapi, sebagai seorang yang memiliki darah Sunda yang mengalir di tubuh sendiri, saya mau menjelaskan kalau orang Sunda adalah calon ideal untuk pasangan kelak.
Ini bukan bualan semata ya, sebagai seorang yang masih memiliki darah Sunda dari pihak bapak (walaupun setengah karena tercampur Betawi dan Jawa) saya berani menjamin dan ini juga sudah menjadi rahasia umum bagi orang yang sering bergaul dengan kami.
Sudahlah, nggak perlu banyak cing cong, sok mangga tingali dan nilai sendiri.
Orang Sunda sifatnya halus dan sopan
Kamu yang mengenal orang Sunda pasti tahu kalau kami murah senyum, sopan bertutur kata dan selalu canggung dalam berhadapan dengan orang yang baru. Apalagi dari daerah Priangan yang tempatnya adem dan sejuk, terbiasa berbicara dengan bahasa yang alus.
Tetapi, walaupun ada sebagian orang Sunda seperti di Bogor dan Banten yang bahasanya cukup ‘kasar’ tidak menghilangkan sifat lemah lembut dan sopan. Karena orang Sunda memiliki filosofi hidup “SomĂ©ah Hade ka SĂ©mah” yang artinya ramah, bersikap baik, menjaga, menjamu dan membahagiakan setiap tamunya atau setiap orang.
Orang Sunda suka heureuyÂ
Kenal Sule? Komedian terkenal yang sekarang suka bawa acara Ini Talkshow itu orang Sunda, dan punya selera humor tinggi. Coba lihat lagi, Gubernur Barat Ridwan Kamil juga terkenal dengan gayanya nu santuy dan jenaka, bukti bahwa memang orang Sunda mah sukanya heureuy da. Pacar kamu ganteng, kaya? Humoris, nggak? Eak.
Soal makanan mah lalapan aja
Kalau makanan daerah lain perlu banyak bumbu-bumbu masak dan rempah-rempah yang banyak, serta bahan pokok macam-macam lainnya. Masakan sunda itu simpel, cukup kasih lalapan macam bonteng, pohpohan, leunca dan macam lalapan lainnya. Cukup lalapan, sambel dan ikan teri pun cukup. Lalapan aja ngeunah, wa.Â
Religius
Saya bukan mau mengarahkan ke suatu agama, tapi memang orang Sunda berbicara tentang agama bisanya 100% dan nggak kurang. Meskipun memang tergantung orangnya, tapi lebih banyak yang memegang teguh ajaran dan prinsip agama. Mau itu Islam atau agama lokal macam sunda wiwitan, orang Sunda menjadikan agama sebagai pegangan hidup yang selalu erat menjadi filosofi hidup.Â
Terlepas dari itu semua memang saya akui ada beberapa hal yang cukup subjektif dari pendapat saya di atas, meskipun saya coba seobjektif mungkin karena bergaul dengan teman-teman saya yang sedari kecil dari lingkungan Sunda, bukan saya yang walaupun ada darah Sunda tapi bergaulnya di daerah urban dan metropolitan. Tapi tetap, sadar akan asal diri itu harus selalu diingat.
Selebihnya jodoh mah bisa darimana saja, yang penting cocok dan baik bagi diri sendiri. Tapi, ya, tetap kalau mau orang Sunda saya sudah memberikan alasan dan kelebihan mengapa kami adalah pasangan yang ideal dan baik untuk dijadikan kekasih wqwqwq.
Gimana, mau pacaran atau cari jodoh orang Sunda? Ya sok wae atuh, silahkan cari sendiri. Jangan minta ke saya, saya bukan biro jodoh atau mak comblang ~
BACA JUGA Teori Soal Kenapa Orang Sunda Tidak Menikah dengan Orang Jawa dan tulisan Nasrulloh Alif Suherman lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.