Surat Terbuka untuk Bakal Bupati Sukoharjo dari Kami Warga Kartasura

Surat Terbuka untuk Bakal Bupati Sukoharjo dari Kami Warga Kartasura Mojok.co

Surat Terbuka untuk Bakal Bupati Sukoharjo dari Kami Warga Kartasura (wikipedia.org)

Kepada yang terhormat bakal Bupati Kabupaten Sukoharjo mendatang. Kami warga Kartasura ingin menyampaikan aspirasi terkait fasilitas dan keadaan kecamatan tercinta pada saat ini. Sebagai warga Kartasura yang sudah tinggal lama di sini, rasanya saya perlu untuk secara khusus menuliskan surat terbuka ini. Sebab, dari zaman ke zaman, Bupati Sukoharjo jarang, bahkan  sama sekali tidak memperhatikan kecamatan yang berada di ujung utara Kabupaten Sukoharjo ini. 

Kecamatan Kartasura sebenarnya punya potensi ihwal perekonomian di Sukoharjo. Contoh kecil, Jalan Slamet Riyadi Kartasura yang dipadati penjaja makanan dan pembeli. Saya yakin jutaan uang berputar di kawasan itu dalam sehari. Peluang lain, kecamatan ini didapuk menjadi tujuan wisata kuliner bebek dunia. Bayangkan, betapa besar keuntungan ekonomi yang bisa didapat Sukoharjo apabila bisa menangkap peluang itu dengan baik. 

Berkaca dari situ, saya berharap Bupati Sukoharjo mendatang bisa lebih memperhatikan Kartasura dan warganya. Tidak muluk-muluk, kami hanya ingin fasilitas-fasilitas penting. Bukankah itu yang bare minimum yang seharusnya pemerintah sediakan untuk warganya? Fasilitas mumpuni sehingga potensi dan kehidupan warga suatu daerah bisa maksimal.

Dear Bupati Sukoharjo, Kartasura butuh alun-alun

Sebenarnya alun-alun sudah ada di Kartasura. Namun, alun-alun ini hanyalah sebuah nama desa di Kartasura. Nama lengkapnya, Desa Alun-Alun Kidul. Sementara, wujud alun-alun yang sering dikaitkan dengan ruang terbuka dan identitas suatu daerah, kecamatan ini belum memilikinya. Di Desa Alun-Alun Kidul tadi hanya ada rumah atau komplek hunian warga. 

Saya merasa, Kartasura memang perlu ada alun-alun dalam konteks ruang publik. Seandainya punya, acara besar-besar seperti HUT Kartasura atau malam satu Suro tidak perlu menutup jalan utama seperti yang selama ini dilakukan. Bagi yang belum tahu, acara rakyat Kartasura selalu diadakan di sepanjang jalan utama daerah Beteng Keraton Kartasura sehingga menutup akses jalan tersebut. 

Perlu Pujasera 

Seperti yang sudah saya singgung di awal tulisan, Jalan Slamet Riyadi Kartasura merupakan pusatnya pedagang kaki lima. Di sana ada banyak kuliner dijajakan. Lengkap pokoknya. Nggak heran kawasan itu selalu ramai pengunjung. 

Sayangnya, Jalan Slamet Riyadi hanya milik segelintir pedagang kaki lima saja. Dengan kata lain, ada banyak pedagang kaki lima yang berharap bisa memanfaatkan keramaian itu untuk berjualan, hanya saja tidak ada cukup spot atau lahan. 

Harapan saya atau harapan semua orang, Bupati Sukoharjo mendatang bisa mewadahi para pedagang kaki lima atau pelaku UMKM di kecamatan ini. Misal, membuat atau membangun Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) di Kartasura. Bukan sembarang Pujasera, bupati juga perlu memikirkan strategi promosi agar Pujasera ini tidak kalah ramai dengan Jalan Slamet Riyadi Kartasura. 

Apabila hal itu benar terealisasi, Pujasera pasti akan membantu banyak pedagang kaki lima dan pelaku UMKM. Syukur-syukur dengan adanya pemusatan seperti ini, jalanan di Kartasura menjadi lebih rapi dan bersih.  

Penataan kota yang diidam-idamkan

Saya sebenarnya sudah membaca banyak artikel tentang wacana penataan Kartasura. Mulai dari terminalnya, pasar, hingga wacana pembangunan flyover di bundaran Tugu Kartasura. Apabila penataan ruang di atas benar-benar akan dieksekusi, saya yakin mobilitas dan perputaran ekonomi di Kartasura akan semakin menggeliat. Ujung-ujungnya juga menguntungkan Sukoharjo sebagai kabupatennya. 

Hanya saja, hingga surat terbuka ini ditulis, belum ada satupun dari wacana itu tampak realisasinya. Sampai detik ini, Bupati, Pemkab, dan Bapperida Sukoharjo seperti tidak menampak niat ingin mewujudkan hal itu. 

Padahal, Bapperida Kabupaten Sukoharjo dahulu sempat mengatakan, pada 2026 Kartasura akan tertata rapi. Kenyataannya, hingga memasuki pergantian 2025, masih gini-gini aja. Mau sampai kapan Pak/Bu? Kita sudah tertinggal jauh dengan saudara tua kita Pengging dan Colomadu lho. 

Berdasar keresahan di atas, saya tulis surat terbuka ini untuk Bupati Sukoharjo yang terpilih. Walau Pilkada kemarin agak anyep karena paslonnya cuma satu dan melawan kotak kosong, saya tetap berharap siapa pun yang memimpin kelak membaca tulisan surat terbuka ini dan menyeriusi poin-poin di dalamnya. 

Penulis: Akbar Maulana
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Mengenal Kartasura, Kota Paling Strategis di Jawa Tengah. Mau ke Jogja Dekat, Solo apalagi!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version