Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Bukan Salah PSSI Kalau Tim Indonesia Hancur di Asia. Pokoknya PSSI Nggak Pernah Salah!

Alief Maulana oleh Alief Maulana
28 Juni 2022
A A
PSSI, Erick Thohir, AFC, Bali United (M. Wigya Permana Putra via Shutterstock.com)

PSSI, AFC, Bali United (M. Wigya Permana Putra via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa yang salah dari bencana ini? AFC? PSSI? PT LIB? Bali United? Atau kita semua yang terlalu tinggi mematok ekspektasi?

Bali United kalah telak dari Visakha FC di laga kedua AFC Cup 2022. Peluang lolos ke babak semifinal AFC Cup Zona ASEAN masih terbuka, meski kecil banget, kayak upil. Upilnya Isidorus Rio.

Bali United adalah juara Liga 1 2021/2022 dan Visakha adalah wakil Kamboja. Iya, Kamboja, negara yang timnas sepak bolanya sering dikalahin sama timnas Indonesia.

Agak aneh memang, ketika tim Indonesia kalah dari wakil Kamboja. Betul, muara dari kompetisi dan pembinaan adalah timnas, tapi ya kebangetan aja gitu. Masak tim asal Indonesia kalah dari klub dari “kembang kuburan”.

Yang lebih gemesin lagi, Bali United dua kali ditaklukan oleh tim asal Kamboja. Sekarang Visakha FC, dan di AFC Cup 2020, Serdadu Tridatu kalah dari Svay Rieng dengan skor 2-1. Pernah dengar nama klub Svay Rieng? Saya berani taruhan kalau banyak dari kamu baru dengar setelah baca tulisan saya.

Di tiga gelaran terakhir, wakil Indonesia juga gagal total. Di AFC Cup 2019, PSM satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke semifinal, sebelum pada akhirnya kalah dari tim Vietnam.

Lalu, siapa yang layak disalahkan atas buruknya prestasi tim Indonesia di level Asia? Ya, jelas bukan PSSI. Ngawur banget kamu mau menjawab PSSI. Bukan, pokoknya bukan salah PSSI. 

Saya yakin sejuta seribuan miliar, kalau PSSI nggak salah. Kalau salah, pasti ada yang lebih salah dan layak untuk jadi kambing hitam. Pokoknya bukan mereka. Ngawur kamu itu.

Baca Juga:

Benang yang Kembali Kusut: Langkah Membingungkan PSSI Memecat STY di Tengah Jalan  

Sepak Bola Indonesia Memang Penuh Drama, Shin Tae-yong Cuma Salah Satunya

Apa? Kamu masih ngotot kalau PSSI yang salah? Gini ya, dalam kehidupan itu, orang kalau salah, pasti berusaha untuk memperbaiki dan berprogres. Bahkan keledai tak jatuh di lubang yang sama. Nah, mereka kan nggak ada progres. jadi, ya mereka nggak pernah bikin salah.

Lalu, siapa yang salah? Menurut saya, yang salah adalah AFC. Iya, AFC adalah biang dari kegagalan tim-tim Indonesia di level Asia.

Kenapa AFC yang salah? Ya, karena AFC bikin turnamen yang pesertanya klub-klub kuat dari negara lain. Ngapain coba AFC bersikap kayak gitu. Sikap AFC yang ngeselin tuh hanya membuat tim-tim Indonesia malu dan di-bully seantero negeri.

Harusnya, AFC berkaca ke PSSI dan PT Liga Indonesia Baru yang membuat turnamen bergengsi seperti Piala Presiden. Kalau AFC bikin turnamen kayak Piala Presiden yang berisikan tim-tim asal Indonesia, sudah barang tentu, juaranya adalah tim asal Indonesia. Ya, kan? Logika sederhana kayak gitu bisa dipahami, kan? Mau pakai format kayak apa, juaranya tim asal Indonesia. Itu baru kompetisi yang bener. Kalau kata Cing Abdel, valid no debat.

Kesalahan AFC lainnya adalah membuat jadwal turnamen yang serampangan. AFC tuh harusnya memahami kesibukan tim asal Indonesia yang harus berlaga di Piala Presiden. Netizen, tuh, salah, ketika menyalahkan PSSI dan PT LIB, sembari membela AFC. Padahal, AFC tak perlu dibela.

AFC tuh tidak paham kultur sepak bola Indonesia, yang punya sifat kompetitif. Mau main di pertandingan uji coba kek, fun games kek, pokoknya menang. Bahkan, kalau bisa, pemain lawan cedera parah. Titik!

AFC seharusnya tidak membuat kompetisi yang jadwalnya mepet dengan Piala Presiden. Tim-tim Indonesia harus menjadi yang terbaik di Piala Presiden. Kenapa? 

Coba tengok nama turnamennya. Piala Presiden. Turnamen yang, sesuai namanya, mewakili puncak kekuasaan tertinggi di Indonesia. Dari situ saja, sudah bisa dilihat bahwa Piala Presiden lebih penting dibanding AFC Cup.

AFC dipimpin oleh orang biasa, bukan sosok besar seperti Presiden Indonesia. Selain itu, AFC Cup juga tidak sepenting Piala Presiden, yang hadiahnya, konon katanya adalah saat pensiun, mereka akan diangkat menjadi PNS.

Coba bayangkan, misalnya Herman Dzumafo juara Piala Presiden dan diangkat jadi PNS. Dzumafo akan sering main Zuma. Dzumafo, Zuma. Klop!

Lalu, kalau juara AFC Cup, paling mentok cuma dapat duit. Yaelah, duit mah nggak penting. Ingat, materi nggak dibawa ke alam akhirat. 

Bandingkan kalau jadi juara Piala Presiden dan mengabdi untuk negara lewat jalur PNS. Pahalanya tentu besar, akhi. Pahala > materi semata. MasyaAllah.

Selain itu, juara AFC Cup, mentok-mentok namanya cuma muncul di Transfermarkt. Tapi, kalau juara Piala Presiden, jadi PNS, dan mengabdi untuk negara, bisa lebih dari itu. Namanya akan dijadikan nama jalan di sebuah daerah.

Bayangin, di Bali ada Jalan Ilija Spasojevic atau Jalan Willem Pluim. Wah, bangga luar biasa. Para pemain akan tercatat sebagai pahlawan. Di dunia, mereka menjadi pahlawan, di akhirat masuk surga.

Jadi, berhenti menyalahkan Piala Presiden, PSSI, dan PT LIB. Mari kita menyalahkan AFC serta memboikot semua turnamen yang mengganggu agenda PSSI.

Ngawur banget itu AFC.

Penulis: Alief Maulana

Editor: Yamadipati Seno

Terakhir diperbarui pada 28 Juni 2022 oleh

Tags: AFCbali unitedPiala PresidenPSM Makassarpssi
Alief Maulana

Alief Maulana

ArtikelTerkait

PSSI, Erick Thohir, AFC, Bali United (M. Wigya Permana Putra via Shutterstock.com)

Pak Erick Thohir, Pemain Naturalisasi Juga WNI, Jangan Diskriminatif!

7 Maret 2023
sepak bola

Sepak Bola Kita Butuh Pertolongan

18 September 2019
PSM Makassar, Harapan Indonesia di Asia yang Sedang Tidak Baik-baik Saja

PSM Makassar, Harapan Indonesia di Asia yang Sedang Tidak Baik-baik Saja

27 Juli 2022
Sepak Bola Putri

Bangkitnya Sepak Bola Putri Indonesia

10 Oktober 2019
Unsur Politik di Balik Ketidaklayakan JIS

Unsur Politik di Balik Ketidaklayakan JIS

18 September 2022
Jasa Raharja, BUMN yang Diam-Diam Cuan (Unsplash)

Jasa Raharja, BUMN yang Diam-Diam Cuan

30 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.