Nasib memang nasib. Kuliah di program studi Statistika, pasti sering disangka pas lulus cuma bisa jadi tukang sensus. Hal ini menjadi pernyataan menyebalkan, tapi memiliki dasar-dasar alasan yang kuat. Salah satunya karena statistika memang erat kaitannya dengan pengambilan data yang mana cara paling sering dilakukan adalah dengan mewawancarai masyarakat seperti halnya tukang sensus begitu. Lagi pula, sensus penduduk, sensus ekonomi, dan sensus pertanian merupakan agenda rutin yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik tiap 10 tahun sekali. Kan, statistik lagi.
Meski sering disangka jadi tukang sensus, profesi untuk lulusan jurusan Statistika sebenarnya bisa keren-keren, loh. Kalau tkang sensus (bahasa resminya pencacah lapangan) akan direkrut tiap ada sensus atau survei. Ini jelas tidak dapat dijadikan pekerjaan tetap. Sementara itu, pekerjaan-pekerjaan yang akan saya sebutkan ini dapat dijadikan pekerjaan tetap maupun sampingan yang penghasilannya dijamin nggak bakal kalah saing sama tukang sensus.
#1 Data Analis dan Ilmuwan Data
Menjadi data analis atau ilmuwan data yang bahasa kerennya data scientist sebenarnya merupakan pekerjaan default yang diharapkan dari lulusan jurusan Statistika. Mahasiswa Statistika ketika lulus sudah diharapkan mampu menggunakan metode statistika yang dipelajari selama kuliah untuk diterapkan pada data-data di dunia nyata. Di zaman di mana dalam mengambil keputusan diharuskan adanya data pendukung, data analis sangat diperlukan oleh semua perusahaan.
Saya yakin, tidak ada satu pun perusahaan di dunia ini yang mau merugi karena kesalahan pembacaan data. Contoh saja perusahaan seperti Shopee atau Tokopedia, mereka memerlukan seorang data analis yang dapat memanfaatkan data-data pengguna jasa mereka menjadi profit. Misalnya dengan memberikan rekomendasi belanjaan sesuai usianya atau histori pencariannya di Google.
Tak hanya pada perusahaan, lembaga dan kementerian juga memerlukan data analis agar kebijakan yang dibuat menjadi tepat sasaran. Jika menginginkan profesi PNS, lulusan Statistika dapat mencoba mendaftarnya di Badan Pusat Statistik, atau Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di kementerian/lembaga negara lainnya. Menjadi data analis atau ilmuwan data menjadi profesi yang prestisius dan patut dipertimbangkan bagi alumni Statistika di era yang sangat mudah dalam mendapatkan data.
#2 Desainer Survei
Selain dapat menerapkan metode statistika yang diajarkan, saat kuliah di jurusan Statistika juga diajarkan metode penarikan sampel. Nah, dengan memanfaatkan segala mata kuliah yang pernah dipelajari saat kuliah, lulusan jurusan Statistika bisa loh menjadi konsultan dan desainer survei dalam sebuah penelitian. Misalkan ada suatu perusahaan yang ingin meneliti behavior karyawannya agar perusahaan tersebut dapat semakin produktif. Lulusan Statistika ini dapat membantu untuk melakukan penelitian mulai dari menentukan sampel, menyusun kuesioner, bahkan sampai proses analisis dan menyajikan data sehingga perusahaan dapat ambil kebijakan yang tepat.
Desainer survei sudah tentu diperlukan oleh perusahaan-perusahaan yang sejatinya bergerak di bidang survei dan statistika. Pada ajang kontestasi pemilihan umum lima tahunan, kita sering melihat quick count (eringnya bikin ribut sih) yang dilakukan institusi riset Charta Politika, Indo Barometer, ataupun Litbang Kompas. Lah, kalau bukan pakai metodologi survei dan pengolahan data yang baik, angka-angka itu bakal muncul dari mana?
#3 Joki Skripsi
Profesi ini merupakan profesi haram yang erat kaitannya dengan dua pekerjaan yang telah disebutkan di awal. Meskipun terlihat sepele dan sangat cocok menjadi profesi sampingan, menjadi joki skripsi juga bisa jadi profesi utama. Yup, asalkan kamu bisa mengatur sedemikian rupa khususnya dari segi promosi agar jasa joki skripsi kamu ini bisa laris manis tanjung kimpul. Sekalinya musim skripsi, kamu bisa mengasuh sampai dengan lima orang. Jika seorang diharuskan membayar lima ratus ribu, bakal setara UMR nggak, tuh? Bak kata pepatah, sedikit-sedikit lama-lama jadi duit.
Pengetahuan tentang penyusunan kuesioner, uji validitas dan reliabilitas, penentuan sampel penelitian, sampai dengan analisis data seperti regresi linear dan Anova acap kali digunakan dalam skripsi. Bagi mahasiswa Statistika, sudah pasti proses-proses tersebut bukan lagi menjadi barang baru. Lulusan Statistika bisa saja hanya membantu mengolah data ataupun ikut terjun dalam penulisan skripsi.
Kemampuan sarjana sains bidang Statistika dalam mendesain penelitian kuantitatif hingga menemukan hasil dan kesimpulan sudah tentu tidak dapat diragukan dalam menyusun skripsi khususnya Bab 3 (metodologi) dan Bab 4 (hasil dan pembahasan). Apalagi jika ia menguasai satu bidang ilmu lain yang erat kaitannya dengan Statistika, seperti ekonomi atau ilmu sosial lain. Bab 1 (pendahuluan) dan Bab 2 (kajian teori) sudah tentu bukan halangan dalam menuntaskan skripsi orang lain. Oleh karena itulah, menjadi joki skripsi merupakan pekerjaan haram, tapi menjanjikan bagi lulusan Statistika.
#4 Penulis dan Peneliti
Penulis maupun peneliti merupakan profesi yang termasuk sampingan karena profitnya yang kurang. Namun, jika mau ditekuni lagi-lagi profesi ini cukup menggiurkan. Bayangkan, hanya dengan duduk, seorang penulis buku dapat menciptakan uang dari royalti hasil penjualan bukunya. Peneliti juga dapat menerima gaji dalam suatu proyek penelitian jika disewa oleh perusahaan.
Selain keuntungan secara materiil, kedua profesi tersebut sama-sama menjanjikan kepopuleran. Penulis buku statistika akan sangat menjanjikan karena hampir sebagian besar penelitian menggunakan statistika sebagai metode analisisnya. Sudah pasti karyanya akan dikutip dalam makalah ataupun skripsi dan ini menjadikannya semakin populer. Pun begitu dengan peneliti yang makalahnya diterbitkan jurnal yang terindeks, minimal Google Scholar. Kalaupun tidak ada yang mengutip, karyanya bakalan dilihat para peneliti lain.
Itulah rekomendasi empat profesi bagi lulusan Statistika biar nggak dianggap cuma bisa jadi tukang sensus. Profesi-profesi yang sudah saya sebutkan di atas oke banget buat dicoba dan tentu dengan imbalan yang bukan main.
BACA JUGA Hasil Sensus Penduduk 2020 Bisa Jadi Pelajaran Bagi Pendukung Poligami, Politikus, hingga Rhoma Irama dan tulisan Rezky Yayang Yakhamid lainnya.