Mengisi bensin merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan, apalagi oleh orang yang banyak beraktivitas di luar rumah. Kegiatan ini mungkin bukanlah kegiatan yang sering diperhatikan oleh orang-orang lantaran hanya sekadar membuka jok motor, mengisi bensin, dan menutup kembali jok motor.
Anehnya, bagi sebagian warga +62, kegiatan kecil semacam ini masih ada saja permasalahannya. Mata yang mereka miliki seakan mendadak minus kalau melihat ada larangan di sekitar mereka. Ada saja orang yang main HP sambil isi bensin, merokok di sekitar pom bensin, dan masih banyak lagi. Saya cuma berpikir, apa nggak bisa ditunda dulu sebentar semisal ada yang chat atau mulut yang tiba-tiba asem pengin rokok. Kayak gatel banget kalau nggak langsung dilakukan saat itu juga gitu, loh~
Akan tetapi, saat ini saya nggak akan membahas lebih jauh tentang pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian pengguna motor yang sedang mengisi bensin. Saya akan mengkritisi satu hal yang sebenarnya kecil, namun berdampak cukup besar bagi sebagian orang yang mengisi bensin, yaitu kebiasaan menutup jok motor langsung sesaat setelah selesai mengisi bensin.
Mungkin sebagian orang yang membaca ini bakal berpikir, “Ah elah, lebay amat hidup lo, emangnya selama apa sih nutup jok motor?” Memang benar sih menutup jok motor bukanlah hal yang memerlukan banyak waktu, tapi waktu beberapa detik untuk menutup jok tersebut bisa terasa lama kalau antrean yang ada saat itu sangat panjang. Berdasarkan pengamatan saya, orang yang menutup jok langsung sesaat setelah mengisi bensin, biasanya juga menyalakan mesin motor di tempat yang sama pula. Kalau saya di belakang orang tersebut biasanya cuma bisa memendam dalam hati, “Mbok ya maju dulu, abis itu terserah deh mau nyalain motor atau duduk-duduk dulu di atas jok. BEBAS!”
Itu baru satu permasalahan. Padahal, masih ada “spesies” lain yang unik seperti orang yang belum nyiapin uang waktu gilirannya mengisi bensin dan ada yang malah belum membuka jok motor saat gilirannya tiba, yang tentunya semakin memperlambat giliran kita mengisi bensin. Lebih ngeselin lagi kalau orang di depan kita nggak sadar diri kalau ditungguin dan santai saja geraknya, padahal sudah bikin panjang antrean di belakangnya, serasa tuh pom milik dia sendiri! Kalau kebetulan saya nggak buru-buru, biasanya saya masih bisa meredam sedikit kekesalan tersebut. Tetapi, kalau kebetulan lagi buru-buru rasanya pengin rebut motornya, terus saya yang ambil alih biar cepat geraknya.
Masalah yang terjadi sebenarnya adalah sudah jarang ada pom bensin yang tanpa antrean. Bahkan, biasanya antrean yang ada di pom cukup panjang sampai lebih dari 5 antrean motor. Misalnya, satu motor dengan pengendara “normal” butuh waktu sekitar 1 menit untuk isi bensin, nah pengendara “nggak normal” butuh waktu hingga 2 menit yang berarti dua kali lipatnya. Kalau lagi apes dapat antrean 5 pengendara “nggak normal”, berarti kita harus menunggu 5 menit lebih lama dari waktu yang seharusnya. Padahal 5 menit itu termasuk waktu yang sangat berharga loh kalau pas lagi buru-buru, Bro!
Hal yang saya ingin kritisi di sini adalah efektivitas dari kegiatan kecil yang kita lakukan sehari-hari. Mengisi bensin yang sebenarnya cuma butuh waktu singkat saja masih bisa ngaret gara-gara hal kecil semacam ini. Lagi pula, proses majuin motor dulu juga nggak susah dan nggak butuh effort besar, kan? Paling nggak kita bisa meminimalisasi waktu yang terbuang hanya gara-gara nggak segera majuin motor terlebih dulu.
Kalau motor sudah maju, kalian mau nongkrong dulu di pom bensin atau hitung duit kembalian sebelumnya juga bebas, karena sudah nggak jadi bagian dari antrean. Tapi, kalau masih di depan alat isi bensin mungkin bisa mempercepat gerak sedikit atau paling nggak sebelum sampai giliran isi bensin bisa menyiapkan semua hal termasuk uang dan jok motor yang sudah terbuka biar mempercepat proses isi bensin.
Atau kalau mau lebih bebas lagi ngapain saja di pom bensin, silakan isi bensin jam 12 malam. Nah, jarang-jarang ada antrean kendaraan, kan? Mau ngobrol semaleman sama penjaga pom juga boleh~
BACA JUGA Beberapa Momen yang Bikin Saya Sadar Pakai Kacamata Itu Nggak Enak dan tulisan Muhammad Iqbal Habiburrohim lainnya.