Buat Orang Jogja Kayak Saya, Bandung Itu Magis dan Spesial!

Buat Orang Jogja Kayak Saya, Bandung Itu Magis dan Spesial!

Buat Orang Jogja Kayak Saya, Bandung Itu Magis dan Spesial! (Unsplash.com)

Sebagai orang Jogja, saya justru merasa Bandung tempat yang istimewa.

Meski belum mampu mengelilingi seluruh provinsi di Indonesia, sudah cukup banyak tempat di negara ini yang sudah saya singgahi. Dari berbagai tempat tersebut, ada beberapa daerah yang selalu membekas di hati saya. Salah satunya adalah Bandung.

Ya, daerah ini, entah kenapa begitu mengesankan di mata orang Jogja seperti saya. Bahkan saya berani bilang, Bandung punya aura magis yang sama menghipnotisnya seperti Jogja.

Padahal saat pertama kali ke Bandung, sebenarnya saya kurang menikmatinya. Bisa dibilang, saya mengalami culture shock karena perjalanan saya saat itu adalah kali pertama saya keluar kota di usia remaja.

Saya cukup kaget dengan Bandung yang seperti kutub berlawanan dengan Jogja. Namun di sisi lain, ada pula hal-hal dari kota ini yang membuat saya teringat akan tempat kelahiran sendiri.

Setelah saya pikir-pikir lagi, ada beberapa hal yang menurut saya membuat Bandung sangat menarik dan punya aura magis.

#1 Pegunungan dan bukit di mana-mana

Di beberapa daerah di Bandung, sangat mudah bagi kita untuk melihat bukit dan pegunungan. Ibarat kata, di sini bukit, di sana bukit, di mana-mana adanya bukit!

Meski cantik, keberadaan bukit ini sempat membuat saya merasa seperti disekap. Seolah-olah, alam sedang memperlihatkan betapa besar dirinya dengan bukit dan pegunungan besar tersebut.

Mungkin inilah yang membuat Bandung seolah memiliki aura magis bagi orang Jogja seperti saya. Saya jadi paham bahwa saya teramat kecil di dunia yang besar ini.

Di Jogja, memang cukup banyak daerah pegunungan. Namun berhubung saya tinggal di Bantul, pemandangan yang sehari-hari saya lihat ya daratan yang benar-benar datar.

#2 Taman-taman hijau

Bandung punya segudang spot wisata berupa taman yang benar-benar hijau. Sebenarnya taman seperti ini juga ada di Jogja. Tapi, Bandung punya jauh lebih banyak.

Keberadaan taman-taman ini menurut saya seperti cuplikan surga di dunia. Makanya tak heran, orang sering bilang, Tuhan menciptakan Bandung ketika sedang tersenyum.

Baca halaman selanjutnya: Bandung seperti negeri dongeng nun jauh di sana…

#3 Cuaca Bandung yang kadang sureal

Bangun tidur di Kota Kembang kadang terasa sangat sureal. Suhu udara sangat dingin, jendela kaca berembun, dan di beberapa tempat kabut masih begitu lebat.

Saya yang orang Jogja yang terkenal akan cuaca panasnya jadi merasa sangat asing. Sebab, saya selalu mengasosiasikan kabut dan cuaca dingin seperti itu dengan negeri dongeng nun jauh di sana.

#4 Bangunan bergaya Eropa di Bandung

Keunikan Bandung bukan hanya disebabkan alamnya yang indah. Julukan Paris van Java untuk wilayah ini menurut saya sama sekali nggak overrated. Kota Kembang memang punya daya tarik yang kuat sebagaimana Paris di Eropa sana.

Nah, di sini rupanya ada banyak kafe dengan gaya Eropa. Ada yang merupakan bekas bangunan Belanda, namun ada juga kafe baru yang memang didesain dengan gaya barat.

Selain kafe, tak sedikit bangunan pemerintah dengan desain serupa. Jadi jalan-jalan mengelilingi Bandung dengan naik motor pun bisa terkesan syahdu. Apalagi kalau nggak sedang macet dan dilakukan di pagi atau senja hari.

#5 Penduduk yang super ramah

Awalnya saya berpikir bahwa penduduk Bandung itu 11-12 dengan penduduk Jakarta. Saya berasumsi mereka punya sikap cuek dan berbahasa “lu gue”.

Meski cukup banyak anak muda Bandung yang berbahasa “lu gue”, sikap mereka ternyata nggak bisa disamakan dengan penduduk ibu kota, lho. Eits, saya nggak bilang orang Jakarta nggak ramah, ya. Hanya menurut saya, kesopanan orang Bandung jauh lebih tinggi.

Pernah saya membeli makanan di sebuah warung dan berpapasan dengan anak-anak SD. Tanpa disangka, anak-anak SD ini langsung menunduk ketika berpapasan dengan saya. Wah, saya salut sekali.

Keramahan dan keindahan itulah yang membuat Bandung terasa semakin spesial sekaligus istimewa di mata orang Jogja seperti saya. Kalau menurut kalian gimana?

Penulis: Nar Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bandung Memang Indah (Syarat dan Ketentuan Berlaku).

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version