Untuk kalian yang biasa berkendara dengan mobil, pernah membuang sampah melalui jendela mobil? Sampah sekecil apa pun, entah bungkus permen atau bahkan abu rokok.
Jika tidak, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Terima kasih karena tidak membuang sampah sembarangan. Dan terima kasih juga karena tidak mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain, baik sesama pengendara maupun pejalan kaki.
Jika pernah, saya tegaskan pada kalian… Semua yang kalian lakukan itu nggak keren sama sekali!
Saya sering melihat orang yang seenaknya, tanpa rasa bersalah, membuang sampah lewat jendela mobil. Padahal jelas-jelas banyak pengguna jalan lainnya di samping kaca mobil mereka. Sampah yang mereka buang bisa saja mengenai pengguna jalan lain.
Yang lebih mengesalkan, jika sampah tersebut merupakan sampah basah. Pernah suatu hari, saya sedang berjalan di trotoar dengan mood yang sangat baik. Tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang dan dari jendela kiri depan, seseorang membuang sampah basah lewat jendela. Sampah bekas es teh yang diwadahi plastik, yang masih tersisa setengah!
Es teh yang tinggal setengah tersebut dibuang dan mendarat tepat di sepatu saya. Sepatu yang pagi itu baru saya cuci. Sepatu yang telah saya persiapkan untuk pergi ke suatu tempat pada malam harinya.
Pertama, saya kesal karena orang dalam mobil tersebut buang sampah sembarangan. Kedua, saya kesal karena sampah yang dibuang merupakan sampah basah. Ketiga, pastinya karena mengenai sepatu saya yang baru dicuci. Keempat, saya kesal karena seperti ini mental saudara se-Tanah Air saya dalam hal membuang sampah.
Buang sampah sembarangan itu salah. Buang sampah sembarangan dan mengenai sepatu orang, itu sangat-sangat-sangat salah!
Nyaris saja saya berteriak dengan kata-kata makian. Namun, sebisa mungkin saya menahan emosi. Sambil mencoba merenungi, apakah saya juga pernah melakukan kesalahan yang membuat orang lain kesal. Jika pernah, mungkin memang ini karma untuk saya.
Baguslah. Saya bisa menahan emosi, meski dengan sekuat tenaga. Akhirnya mood baik saya berubah jadi sangat buruk.
Ada lagi kejadian yang pernah saya lihat. Saya melihat seseorang membuang abu rokok lewat kaca jendela saat di lampu merah. Dengan santai, tanpa rasa bersalah, tanpa sedikit pun melirik apakah ada orang di dekatnya. Padahal jelas-jelas dia tengah berada di lampu merah, dengan kondisi jalan yang cukup padat. Sepertinya orang itu benar-benar tidak peduli dengan lingkungan sekitar, jiwa sosialnya patut dipertanyakan. Sungguh mengecewakan!
Embusan angin membuat abu rokok tersebut terbang hingga ke kemeja seorang mas pengendara motor yang berada tepat di samping mobil.
Saya yang melihat kejadian itu sembari jalan saja kesal, apalagi si mas yang jelas-jelas mendapat perlakuan kurang ajar. Saya menunggu mas itu mencaci si tersangka, mumpung kaca jendela masih terbuka dan mereka bisa bercakap dengan cukup leluasa.
Sayang sekali, mas yang baik hati itu hanya melirik sekilas ke arah mobil dan (sepertinya) mencoba bersabar. Mungkin dia juga langsung merenung seperti saya. Saya pun saat itu ikut merenung. Kapan ya semua pengendara yang suka buang sampah di jalan bisa tobat? Saya sudah muak dengan yang seperti itu.
Untuk kalian yang merokok di dalam mobil, kalian seharusnya bisa mempersiapkan wadah abunya dong! Apa pun itu, tidak harus asbak. Terserah mau plastik bekas snack atau apa pun. Yang jelas, jangan membuang abu rokok sembarangan lewat jendela!
Intinya, sampah sekecil apa pun, jangan sampai kita buang sembarangan. Ya, sekecil apa pun! Semua dimulai dari hal kecil kan? Jika kita biasa melanggar yang kecil, maka bisa jadi keenakan dan ingin melanggar yang lebih besar.
Untuk kalian yang masih sering buang sampah sembarangan lewat jendela, jangan egois dong! Pengguna jalan bukan hanya kalian! Sampah yang kalian buang di jalan bisa jadi berbahaya bagi pengguna jalan lain. Bayangkan jika sampah kalian mengganggu konsentrasi pengguna jalan lain, hingga amit-amitnya terjadi kecelakaan? Ingat, sangat banyak kematian yang terjadi di jalan raya. Keteledoran kecil bisa berdampak besar di jalan raya.
Ayolah, sudah banyak pihak yang bahkan berusaha menerapkan pola hidup minim sampah. Masa kita masih saja melanggar aturan “dilarang buang sampah sembarangan”? Membuang sampah di tempatnya itu jauh lebih mudah dibanding mencoba tidak menghasilkan sampah, masa masih harus dicaci maki dulu supaya sadar? Lemah sekali mental “peduli lingkungan” kita ya?
Ah sebenarnya, aturan dilarang buang sampah sembarangan itu berlaku untuk semua orang, bukan hanya pengendara mobil. Tapi kali ini yang sedang ingin saya hujat adalah pengendara mobil yang suka buang sampah lewat jendela. Lain kali, mungkin saya akan menghujat si “pembuang sampah sembarangan” versi lainnya.
BACA JUGA Ramuan Jamu Tradisional, Rahasia Kebugaran Jokowi dan tulisan Nursyifa Afati Muftizasari lainnya.