Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Braga Menjelang Kumuh, Julukan yang Pantas Disematkan pada Jalan Tertua di Bandung

Rulfhi Alimudin oleh Rulfhi Alimudin
9 Desember 2021
A A
Braga Menjelang Kumuh, Julukan yang Pantas Disematkan pada Jalan Tertua di Bandung terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Braga menjelang kumuh, julukan yang rasanya pantas disematkan pada Jalan Braga saat ini. Saya tak sedang mengada-ngada, julukan ini memang pas setelah melihat kondisi terkini jalan yang dulu bernama Pedati Weg ini. Bagi yang belum tahu, Braga merupakan salah satu ruas jalan di Kota Bandung, Jawa Barat. Jalan ini tergolong jalan tertua di Kota Kembang. Hal ini dibuktikan dari deretan bangunan kolonial yang mengawasi setiap jengkal jalanan Braga.

Minggu lalu saya singgah ke Braga. Tentu persinggahan ini saya harapkan bisa menumpas rindu akan kehangatan Kota Bandung. Sebelum pandemi, saya cukup sering singgah ke Braga. Entah sekadar nongkrong atau memandu para wisatawan domestik. Bersama dua kawan, saya berniat melihat dan merasakan suasana Jalan Braga di sore hari. Namun, saya merasa tak nyaman dengan kondisi Braga kiwari. Dia tak lagi hangat nan ramah, seperti yang saya rasakan dulu.

Hal pertama yang menganggu kenyamanan ketika nongkrong di Braga adalah kehadiran para pengamen. Rasanya saya jadi tak bisa merasakan kehangatan Braga lantaran pengamen silih berganti berdatangan. Para pengamen bernyanyi persis di depan muka. Iya, tepat di depan muka. Tak peduli apa yang sedang kita lakukan, mereka bernyanyi dan enggan pergi sebelum mendapatkan bayaran.

Saya melihat ada tiga orang yang melakukan pemotretan di Jalan Braga. Orang-orang ini pun tak luput dari gangguan para pengamen. Padahal mereka sudah memberikan isyarat untuk menolak kehadiran pengamen, namun pengamen tetap bernyanyi. Saya sebenarnya tidak anti dengan pengamen. Selama mereka menyuguhkan lagu yang enak dan tak memaksa, saya rasa mereka perlu diapresiasi.

Dulu saya pernah mendengar kisah tentang pengamen tersohor di Jalan Braga, yakni Braga Stone. Braga Stone merupakan pemain kecapi suling dan harmonika asal Kota Bandung. Pria yang memiliki nama asli Supeno ini merupakan seorang tunanetra, namun kepiawaiannya dalam bermusik tak terbantahkan lagi.

Semasa hidup, blio mengawali karier dengan mengamen di Braga. Saat itu lagu yang banyak dimainkan adalah lagu-lagu Rolling Stone. Ketenarannya kian melejit dari seorang pengamen menjadi musisi profesional. Bahkan beberapa kali Braga Stone sempat manggung bersama Bimbo. Saya pikir seharusnya pengamen di Braga bisa hadir lebih eksklusif dan tak dianggap gangguan. Caranya dengan menempatkan mereka pada spot-spot berupa kantong musik di ruas Jalan Braga. Para pengamen bisa mengamen bergantian pada kantong-kantong musik tersebut.

Hal kedua yang membuat Braga seolah kumuh adalah kemunculan pedagang kaki lima (PKL) di sana. Setidaknya saya menemukan 5 sampai 6 PKL di Braga. Mulai dari gerobak cimol, cilor, hingga kerak telor. Saya khawatir jika dibiarkan, PKL bakal menjamur di area Braga. Alhasil hak dan kenyamanan pejalan kaki kembali sirna.

Saya pikir pemerintah kota dan pihak terkait harus hadir dalam persoalan ini. Pembiaran hanya akan menguatkan permasalahan dan malah kelak merugikan para PKL. Pemerintah kota melalui Satpol PP harus mulai giat melakukan patroli dan tidak tebang pilih dalam mendisiplinkan PKL. Lantaran masyarakat kita bukan masyarakat yang cukup dengan diingatkan, melainkan harus ditindak juga.

Baca Juga:

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Kuliah di UIN Bandung: Ekspektasi Mau kayak Dilan 1990 Realitanya Malah Kaya Mad Max Fury Road

Atau pemerintah kota bisa juga mengambil keputusan untuk menempatkan para PKL di tempat lebih layak dan tak melanggaar aturan. Misalnya, menutup Jalan Braga untuk dialihfungsikan sebagai area kuliner yang dijajakan para PKL. Terakhir kali Braga ditutup bagi kendaraan saat acara car free night. Cara ini malah bisa lebih banyak mendatangkan orang-orang.

Jujur saja, saya yang hidup di Bandung merasa malu jika harus mengajak wisatawan ke daerah Braga saat ini. Jika dulu Braga populer dengan fesyen ala Paris, maka kiwari yang tertinggal hanya kekumuhan.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Desember 2021 oleh

Tags: BandungBragaJawa Baratkumuh
Rulfhi Alimudin

Rulfhi Alimudin

Mukim di Bandung, gemar berolahraga di ruang terbuka bisa ditemui lewat tulisan di rupaca.my.id

ArtikelTerkait

Depok, Adik Tiri Jakarta Selatan yang Kini Punya Gaya Sendiri (Unsplash)

Depok, Adik Tiri Jakarta Selatan yang Kini Punya Gaya Sendiri

12 Mei 2025
4 Hal yang Menghancurkan Kenyamanan ketika Olahraga Lari di Pinggir Jalan Kota Bandung 

4 Hal yang Menghancurkan Kenyamanan ketika Olahraga Lari di Pinggir Jalan Kota Bandung 

15 September 2024
15 Nama Tempat di Bandung yang Diambil dari Nama Tumbuhan

15 Nama Tempat di Bandung yang Diambil dari Nama Tumbuhan

24 Desember 2023
Rasa Es Teh di Jawa Tengah dan Jawa Barat Emang Beda! Ini Sejarahnya! terminal mojok.co

Rasa Es Teh di Jawa Tengah dan Jawa Barat Emang Beda! Ini Sejarahnya!

16 September 2021
Hindari 3 Destinasi Wisata di Sukabumi Ini saat Libur Nataru (Unsplash)

3 Destinasi Wisata di Sukabumi yang Sebaiknya Dihindari Wisatawan saat Libur Nataru

25 Desember 2024
Wajah Lain Kabupaten Ciamis yang Perlu Kamu Tahu

Wajah Lain Kabupaten Ciamis yang Perlu Kamu Tahu

12 Maret 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.