Binary Option Itu Bukan Trading, tapi Judi

Binary Option Itu Bukan Trading, tapi Judi

Binary Option Itu Bukan Trading, tapi Judi (pixabay.com)

Jika ada orang yang paling sibuk saat ini untuk mencari metode paling jitu dalam memberikan klarifikasi dan pembelaan tanpa mau bertanggung jawab, mereka adalah para afiliator transaksi binary option. Bisa terlihat dari salah satu influencer “crazy rich” pentolan afiliator binary option (Namanya tidak perlu saya sebutkan, kalian juga pasti tahu) yang tengah sibuk membuat video klarifikasi dan hadir di beberapa program-program podcast milik para artis.

Binary option menjadi perbincangan ketika beberapa orang mengaku ditipu dan mengalami kerugian cukup besar karena terjun ke dalam ekosistem yang disebut “trading” ini. Semakin rame ketika Dokter Tirta ikut meluapkan kekesalan di akun IG-nya terhadap para influencer yang “menutup telinga” terhadap kerugian yang dialami oleh banyak orang.

Tapi tunggu, bukankah setiap trading memang ada risiko yah? Kan melakukan transaksi pada instrumen yang harganya bisa sangat fluktuatif? Nah, persoalannya datang dari penggunaan istilah “trading” pada binary option yang dipaksakan.  

Kalau kita bedah definisinya, trading sendiri merupakan aktivitas bisnis berupa jual beli. Trading itu sama saja dengan transaksi perdagangan biasa. Kalau di pasar tradisional, yang diperjualbelikan adalah sembako dan pakaian. Nah, kalau trading, yang jadi dagangan adalah saham, mata uang asing, serta komoditas berharga seperti minyak dan emas.

Transaksi trading di Indonesia diatur dalam UU No.10 tahun 2011 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Dalam UU tersebut disebutkan bahwa perdagangan berjangka adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jual beli komoditi dengan penarikan margin. Sementara yang dimaksud dengan komoditi adalah semua barang, jasa, hak dan kepentingan lainnya. Jadi jelas, untungnya di sini karena ada margin dalam melakukan jual beli. Kalau bahasa investor pasar modal disebut dengan capital gain.

Sementara binary option itu transaksi tebak-tebakan harga, baik harga saham, mata uang, maupun komoditas penting lainnya pada waktu tertentu. Cukup menebak harga naik atau turun pada tanggal dan jam sekian. Kalau tebakan benar, kalian dapat keuntungan. Kalau salah, duit yang kalian setorkan akan hilang.

Misalnya kalian diminta nebak harga sahamnya Mojok, apakah akan di atas 100 dollar pada 20 Februari 2022 tepat pukul 00.00 WIB. Kalian dikasih opsi “ya” atau “tidak”. Kalian kemudian memilih “ya” dengan mempertaruhkan uang 10 ribu. Jika saham Mojok beneran di atas 100 dollar, kalian akan menerima pembayaran sesuai dengan persyaratan yang disepakati.

Kalau benar, kalian dapat 90 persen dari total taruhan. Berarti, sembilan ribu rupiah. Kalau salah, duit kalian bablas.

Masalahnya, kalian nggak akan dapat penjelasan ini dari para crazy rich itu. Mereka menyebut binary option ini trading. Yaaa jelas mereka bilang ini trading, kalau mereka jujur bilang ini tebak-tebakan, mana mau kalian ikutan.

Jadi, mau kalian pake analisis kek mana pun, tetap saja boncos. Mantengin candlestick kek mana pun nggak ngaruh besar.

Secara sederhana, para afiliator dari binary option ini mendapat keuntungan dari setiap transaksi yang dilakukan oleh “trader”. Dalam salah satu podcast bersama salah seorang artis, si afiliator ini bilang supaya dia tidak rugi-rugi banget saat mengikuti binary option, dia bergabung menjadi marketing afiliator dari platform binary option. Dia dapat untung dari setiap transaksi yang dilakukan oleh orang yang mendaftar melalui dirinya. Artinya skema afiliator ini menggunakan skema Ponzi.

Lucunya, dalam video klarifikasi di channel YouTube-nya, si afiliator ini mempertanyakan kenapa hanya afiliator binary option yang dipermasalahkan? Kenapa afiliator lain seperti afiliator Shopee atau crypto tidak ikut digunjingkan?

Ya sederhana, afiliator Shopee dan cryptoo nggak berjudi dan bohong. Yaelah, afiliator Shopee kan cuman bagi-bagi link produk. Malah lucu kalau ada orang diciduk karena sebar link keset estetik di Shopee.

Yaah karena jelas-jelas mereka memasarkan sesuatu yang tujuannya supaya orang mau

Terlebih si afiliator ini dengan enteng mengatakan bahwa setiap transaksi trading di instrumen keuangan dan berbisnis pada sektor riil itu pasti ada unsur judi. Bahkan hidup ini banyak perjudiannya.

Secara metafora memang iya, hidup ini memang penuh perjudian. Tapi, hanya sekadar metafora agar setiap manusia dalam menjalani kehidupannya. Baik dalam trading, maupun berbisnis selalu mengupayakan ikhtiar-ikhtiar konkret untuk menghindari risiko dari ketidakpastian di masa depan.

Dalam trading, ada yang namanya analisis fundamental dan teknikal sebelum memutuskan untuk “MENJUAL dan MEMBELI” sebuah saham. Sementara binary option itu, hanya diminta menebak.

Logika klarifikasi dari afiliator ini kalau diolah jadi sebuah premis kurang lebih begini:

“Hidup itu banyak ketidakpastian seperti judi. Berbisnis pasti menghadapi ketidakpastian seperti judi. Artinya judi itu boleh.”

“Banyak trader saham yang rugi. Banyak pemain binary option yang rugi. Maka, saham sama dengan binary option.”

“Affiliator tidak pernah maksa orang untuk gabung. Bandar togel tidak pernah memaksa orang untuk ikut. Affiliator dan bandar togel tidak bisa dipersalahkan.”

Keren kan premisnya? Monggo kalau mau muntah.

Maka dari itu, aneh juga rasanya melihat para afiliator binary ini berusaha keras membuktikan diri bahwa mereka benar. Atau, transaksi binary ini legal serta bukanlah sebuah penipuan. Padahal, jelas-jelas apa yang mereka pasarkan dengan realitasnya saja sudah beda. Situ buka warung mi ayam, tapi yang dijual gado-gado ya namanya tetap penipuan, Bos.

Untuk para afiliator, udah jangan berontak dan nyari pembelaan. Kalau kata orang Jawa jangan mbalelo. Ketimbang kebanyakan atraksi, malah menarik atensi dari pihak-pihak berwajib, kena juga kalian.

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version