Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Bidan: Dewi Penyelamat yang Nyata bagi Orang Desa

Naufalul Ihya Ulumuddin oleh Naufalul Ihya Ulumuddin
30 April 2023
A A
Bidan: Dewi Penyelamat yang Nyata bagi Orang Desa

Bidan: Dewi Penyelamat yang Nyata bagi Orang Desa (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di desa, banyak orang yang berobat pada bidan. Selain menangani pasien ibu hamil, mereka juga dipercaya mampu memberikan pertolongan pertama pada pasien.

Kesehatan adalah pondasi utama kehidupan yang tenang. Tanpa kesehatan, semua rasanya hampa. Hampa dan nggak tenang. Kasarnya, percuma punya banyak uang, kalau tubuh tidak sehat. Punya uang banyak memang bisa beli makan mewah, tapi tak bisa menikmatinya. Uang juga bisa membeli kesehatan, tapi nggak seutuhnya. Punya jabatan tinggi, tapi tubuh nggak sehat, ya sia-sia. Wes pokoknya sebaik-baiknya pondasi untuk hidup adalah kesehatan, terutama kesehatan yang dijaga. Maka, menjaga kesehatan itu adalah hal utama.

Akan tetapi yang namanya hidup, kadang sakit datang tanpa permisi. Meski memang selalu ada penyebabnya. Saat sakit tiba, siapa yang dicari? Ya dokter dengan pergi ke rumah sakit. Namun, kesan kebanyakan orang desa pada dokter dan rumah sakit adalah tarifnya yang selangit. Bukannya nggak mau menukar uang dengan kesembuhan, akan tetapi bagi beberapa orang desa, nggak ada cukup uang yang bisa mereka tukarkan untuk berobat. Makanya di daerah pedesaan, bidan bak dewi penyelamat yang nyata.

Ketulusannya patut diacungi jempol

Saya yakin, saat menempuh pendidikan bidan, seorang bidan sudah rela mengabdikan dirinya untuk masyarakat. Kalau mereka hidup sejahtera karena profesinya, itu memang sudah sepantasnya. Sebab, jasa mereka begitu besar dalam menjaga dan merawat kesehatan warga khususnya di pedesaan.

Berdasarkan pengalaman saya mengantar orang tua ke bidan untuk memperoleh pertolongan pertama, saya selalu melihat keramahan dan ketulusan mereka pada pasien. Para bidan di desa ini bak dewi penyelamat.

Tak perlu ada birokrasi yang berbelit

Datang ke bidan yang ada di desa sangat mudah. Pasien bisa langsung berhadapan dengan bidan tanpa birokrasi yang ribet. Umumnya, bidan akan langsung melayani pasien yang datang dan bertanya mengenai keluhan pasien. Setelah itu, pasien yang tadinya sakit bisa pulang dengan perasaan lega karena sudah ditangani oleh tenaga medis.

Tentu saja nggak semua penyakit bisa diobati seorang bidan. Biasanya hanya penyakit ringan dan pemeriksaan seputar kehamilan dan kesehatan ibu serta anak yang ditangani oleh seorang bidan. Jika penyakit yang dialami pasien terlalu berat dan nggak mampu diobati, mereka akan merujuk pasiennya ke rumah sakit untuk bertemu dokter.

Penyelamat orang desa

Berdasarkan pengamatan saya, bidan lebih banyak dijumpai di desa daripada di kota. Di desa saya ada satu orang bidan. Di desa tetangga bahkan sampai ada dua orang bidan. Semuanya melayani warga desa dengan baik. Bahkan, mereka rela datang ke rumah warga yang sakit tanpa diminta.

Baca Juga:

Nggak Enaknya Jadi Orang Desa, Mau Belanja Online Harus Ngumpet karena Banyak Tetangga Kepo!

4 Ide Usaha yang Cocok Dijalankan di Desa selain Toko Sembako

Beberapa hari lalu nenek saya sakit. Darah tingginya kumat. Sudah dibawa berobat, tapi kondisinya belum membaik. Di hari keempat, nenek saya kesulitan berjalan. Akhirnya saya putuskan untuk menjemput bidan ke rumah mengecek kondisi beliau. Bidan desa pun berkemas membawa peralatan yang sekiranya ia butuhkan tanpa keberatan.

Sebagai orang yang butuh pertolongan, tentu saja saya terharu dengan pelayanan yang diberikan sang bidan. Mungkin bagi sebagian orang, hal kecil seperti ini biasa saja, tapi bagi saya sikap tersebut membawa secercah harapan akan kesembuhan nenek saya.

Tarif berobat terjangkau

Uang yang dikeluarkan untuk berobat bisa menjadi masalah utama bagi orang desa. Nggak banyak warga desa yang mampu membayar rumah sakit dengan pelayanan terbaik. Memang sih sudah ada BPJS, tapi beberapa hal tetap perlu uang pribadi yang jumlahnya nggak sedikit. Misalnya, ongkos ke rumah sakit dari desa yang tentu saja perlu disiapkan keluarga pasien, atau obat-obatan yang harganya nggak tercover BPJS.

Sementara itu, tarif berobat ke bidan desa cukup terjangkau. Di desa saya, tarifnya Rp20 ribu hingga Rp30 ribu saja. Sisanya tergantung dengan harga obat yang diperlukan.

Oleh karena itu tulisan ini saya dedikasikan untuk para bidan dan calon bidan di mana pun kalian berada. Bagi saya dan banyak warga desa, kalian sungguh luar biasa. Panjang umur dan sehat selalu!

Penulis: Naufalul Ihya’ Ulumuddin
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Wawancara dengan Asisten Bidan tentang Pengalaman Mereka Menangani Pasien.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 April 2023 oleh

Tags: Bidanmelahirkanorang desa
Naufalul Ihya Ulumuddin

Naufalul Ihya Ulumuddin

Pegiat sosiologi asal Madura. Tertarik isu pendidikan, kebijakan sosial, dan keluarga. Cita-cita tertinggi jadi anak yang berbakti dan suami ideal untuk istri.

ArtikelTerkait

iklan susu menyusui

Ilusi dalam Iklan Susu Menyusui

8 Juli 2019
Hidup di Desa Nggak Selamanya Murah, Social Cost di Desa Bisa Lebih Mahal daripada Biaya Hidup Sehari-hari karena Orang Desa Gemar Bikin Hajatan

Hidup di Desa Nggak Selamanya Murah, Social Cost di Desa Bisa Lebih Mahal daripada Biaya Hidup Sehari-hari karena Orang Desa Gemar Bikin Hajatan

13 Juli 2024
Sambatan Seorang Ibu Anak Satu Pasca Persalinan SC ERACS: Ini Salah, Itu Salah, Situ Emang Bayarin Biaya Persalinan?

Sambatan Seorang Ibu Anak Satu Pasca Persalinan SC ERACS: Ini Salah, Itu Salah, Situ Emang Bayarin Biaya Persalinan?

30 Oktober 2023
5 Privilese Orang Desa yang Nggak Dimiliki Orang Kota Terminal Mojok

5 Privilese Orang Desa yang Nggak Dimiliki Orang Kota

30 Juni 2022
Investasi Sapi Disukai Warga Desa Saya daripada Investasi Emas dan Saham: Bukan Mengejar Kekayaan, melainkan Ketenteraman

Investasi Sapi Disukai Warga Desa Saya daripada Investasi Emas dan Saham: Bukan Mengejar Kekayaan, melainkan Ketenteraman

26 Juni 2024
4 Ide Usaha yang Cocok Dijalankan di Desa selain Toko Sembako Mojok.co

4 Ide Usaha yang Cocok Dijalankan di Desa selain Toko Sembako

14 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.