Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Biaya Wisuda Itu Harusnya Murah, Bahkan kalau Bisa Gratis, Jangan Jadikan Wisuda sebagai Ladang Cuan!

Dito Yudhistira Iksandy oleh Dito Yudhistira Iksandy
30 Juli 2024
A A
Selempang Cum Laude untuk Wisuda: Penting, tapi Tidak Sepenting Itu biaya wisuda, malang, kampus di malang

Selempang Cum Laude untuk Wisuda: Penting, tapi Tidak Sepenting Itu (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah orang yang cukul fleksibel dalam banyak hal. Misalnya, saya nggak marah kalau orang makan nasi padang pakai sendok, juga nggak mengutuk mereka yang bio Instagramnya “Endorse by DM” meskipun pengikutnya cuma seribu. Meskipun demikian, saya juga teguh pendirian dalam beberapa hal, salah satunya soal biaya wisuda yang nggak boleh mahal.

Alasannya sederhana, momen ini paling ditunggu mahasiswa setelah melewati skripsi dan pemberkasan yang menguras waktu, tenaga, dan uang. Jadi, saya agak nggak terima kalau kampus masih mau narik biaya mahal hanya untuk bersalaman dengan rektor yang nggak sampai 5 menit itu.

Lagi pula, ada beberapa alasan pendukung yang sudah saya siapkan mengenai pentingnya kampus harus membuat biaya wisuda semurah mungkin, bahkan kalau bisa gratis.

Minimnya benefit yang didapat peserta wisuda

Ada satu prinsip paling mendasar dalam bertransaksi, yaitu ada harga, ada rupa. Hal serupa pun bisa diterapkan ketika membicarakan soal biaya wisuda. Jujur saja, nggak pernah masuk di kepala saya alasan kampus mematok harga tinggi untuk pelaksanaan wisuda. Selain itu, benefit yang didapat peserta wisuda, kan, juga cuma gitu-gitu aja.

Sejauh pengamatan saya, yang didapatkan peserta wisuda hanya toga, undangan, snack, dan bingkisan. Menurut saya, benefit kayak gini harusnya dihargai nggak lebih dari Rp250 ribu. Saya cek di marketplace harga satu set toga adalah Rp120 ribu, plus masih banyak yang lebih murah. Jadi, masih ada sisa Rp130 ribu yang bisa dikelola untuk menutup berbagai biaya kebutuhan pendukung lain.

Kampus boleh saja mematok biaya wisuda yang lebih tinggi dari itu. Tapi, tolong benefitnya juga ditambah, dong. Mosok udah bayar wisuda mahal-mahal yang didapat cuma gitu-gitu aja? Ya, minimal kasih jaminan pasti diterima kerja atau apa gitu yang manfaat.

Fasilitas yang digunakan adalah milik kampus

Kalau saja alasan biaya wisuda mahal disebabkan oleh tingginya biaya sewa gedung, maka hal ini masih bisa saya toleransi. Namun, wisuda dilaksanakan di gedung milik kampus. Disclaimer dulu, memang ada kampus yang menggunakan gedung milik swasta. Ada kampus-kampus yang gedungnya tak sepenuhnya milik mereka, jadi tak mengagetkan jika kena sewa. Tapi, ya, soal harga sewa jelas ada potongan khusus.

Jadi, bisa dibilang kampus bebas dari beban pengeluaran fantastis untuk sewa gedung. Dan, beban pengeluaran yang rendah harusnya sejalan dengan murahnya biaya wisuda.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal yang Cuma Ada di Kampus Indonesia, Kampus Turki Nggak Punya

Saya nggak menutup kemungkinan kalau kampus perlu menyewa vendor untuk kursi, dekorasi, dan sebagainya, ya. Tapi, tetap nggak masuk akal kalau hal ini membuat biaya wisuda meningkat signifikan.

Sebagai contoh, peserta wisuda di kampus saya, Unesa, hanya perlu membayar Rp150 ribu untuk sewa toga. Uang tersebut akan kembali ketika toganya dikembalikan. Kampus saya juga tidak membebankan biaya lain pada peserta wisuda. Padahal, selama acara juga perlu menyewa vendor. Ini adalah bukti kalau wisuda tetap bisa dilaksanakan tanpa perlu biaya yang kelewat mahal.

Momen perayaan yang seharusnya tidak memberatkan

Seperti saya bilang sebelumnya, wisuda adalah momen perayaan yang banyak ditunggu mahasiswa setelah melewati berbagai lika-liku kelulusan. Momen ini harusnya dijalani dengan gembira dan sukacita. Oleh karena itu, saya merasa wisuda harusnya bisa diikuti siapa saja tanpa memberatkan.

Caranya sederhana, yakni kampus harus membuat biaya wisuda semurah mungkin, atau lebih bagus kalau gratis. Saya nggak bilang mudah, tapi saya tahu ini bukan sesuatu yang mustahil. Buktinya, kampus saya dan banyak kampus lain bisa, kok. Percayalah, hal kayak gini bikin hati mahasiswa tentram. Setidaknya kami nggak perlu mikir kondisi dompet dulu sebelum memutuskan untuk hadir di wisuda nanti.

Jangan jadikan wisuda sebagai ladang panen cuan!

Saya menduga kalau mahalnya biaya wisuda adalah salah satu cara kampus untuk mendapatkan tambahan uang operasional. Tentu saja dugaan ini bisa salah, tapi juga nggak menutup kemungkinan bisa benar. Seandainya dugaan saya benar, sebaiknya kampus segera menghentikan praktik macam ini.

Saya yakin kampus sudah sadar kalau polemik kenaikan UKT beberapa bulan lalu membuktikan rapuhnya kemampuan finansial mayoritas mahasiswa di negara ini. Memangnya kampus mau disebut sebagai lembaga pendidikan yang culas dan nggak mau tahu soal kondisi mahasiswanya? Nggak, kan?

Makanya, mumpung itu belum terjadi, sebaiknya kampus mulai memikirkan kembali soal biaya wisuda yang nggak masuk akal itu. Saya yakin mahasiswa juga nggak keberatan meskipun disuruh bayar, asalkan biayanya masih masuk akal. Tapi, akan lebih mantap lagi kalau bisa gratis, sih, macam kampus saya gini, lho.

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Perbandingan Biaya Wisuda Kampus Negeri vs Swasta di Malang yang Amat Jomplang, Masih Tega Nyuruh Tarik Biaya Wisuda Lebih Tinggi?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 Juli 2024 oleh

Tags: biaya wisudaharga togaKampusperayaan
Dito Yudhistira Iksandy

Dito Yudhistira Iksandy

Saya punya motor namanya Arnol.

ArtikelTerkait

Kampus Bukan Tempat untuk Main Tentara-tentaraan

Kampus Bukan Tempat untuk Main Tentara-tentaraan

14 Mei 2023
Pengalaman Saya Menjadi Joki Skripsi yang Penghasilannya Nggak Main-main terminal mojok.co joki tugas

Sisi Gelap Kampus: Menciptakan Joki Pencetak Sarjana

5 Mei 2023
Perayaan Valentine Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Adalah Berdebat Perihal Valentine

Perayaan Valentine Bukan Budaya Kita, Budaya Kita Adalah Berdebat Perihal Valentine

13 Februari 2020
5 Rekomendasi Merek Sarung buat Kamu yang Hipster Abiezzz madura

Surat Edaran tentang Penggunaan Sarung di Kampus Madura Adalah Langkah yang Tepat

26 November 2022
Mahasiswa UNESA Iri dengan Wisuda ITS dan UNAIR Mojok.co

Mahasiswa UNESA Iri dengan Wisuda ITS dan UNAIR

12 Oktober 2024
Dear Maba, Jangan Pilih Kos Dekat Kampus kalau Nggak Ingin Menyesal Mojok.co

Dear Maba, Jangan Pilih Kos Dekat Kampus kalau Nggak Ingin Menyesal

24 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.