Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kecantikan

Betapa Ribetnya Punya Wajah Baby Face, Sering Dikira Masih SMP dan Suka Ditanya kalau ke Mana-mana

Malik Ibnu Zaman oleh Malik Ibnu Zaman
1 September 2021
A A
Betapa Ribetnya Punya Wajah Baby Face, Sering Dikira Masih SMP dan Suka Ditanya Kalau ke Mana-mana terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Meski sudah lulus SMA, orang-orang mengira kalau saya ini masih duduk di bangku SMP. Keyakinan orang-orang kalau saya ini masih anak SMP didukung dengan wajah saya yang baby face serta tubuh saya yang pendek. Sehingga wajar saja mereka mengira saya masih duduk di bangku SMP.

Ada keuntungan sendiri ketika masih dikira anak SMP. Salah satu keuntungannya adalah dalam hal biaya transportasi umum. Biasanya, kalau naik transportasi umum saya sering disuruh sang sopir bayar setengah dari ongkos saja. Pernah saya naik bus dari Jakarta ke Tegal bermodalkan 40 ribu saja, padahal seharusnya saya membayar 80 ribu. Begitu juga ketika naik angkot, ongkos yang saya keluarkan tetap seperti anak SMP yang naik kendaraan tersebut.

Namun bagi saya, lebih banyak ribetnya punya wajah baby face ketimbang enaknya. Misalnya, saya pernah ikut berjualan dengan Ayah saya. Sang pembeli malah menuduh Ayah mempekerjakan anak SMP yang notabene di bawah umur. Hadeh. Akhirnya Ayah saya pun melarang saya untuk ikut membantunya berjualan.

Selain itu, saat terjadi pemilihan umum seperti pemilihan kepala desa, saya dilarang masuk oleh panitia di tempat pencoblosan. Saya diinterogasi terlebih dulu oleh panitia. Ditanya berbagai macam, mulai dari alamat rumah hingga identitas diri. Hadeh. Meski sudah menunjukkan KTP, mereka tetap saja kekeh kalau saya ini masih duduk di bangku SMP. Alhasil, saya harus membawa orang tua saya ke tempat pencoblosan demi menjelaskan kalau saya ini bukan siswa SMP lagi.

Nggak berhenti sampai di situ saja. Semua mata yang ada di tempat pencoblosan tertuju pada saya. Mereka berbisik-bisik—yang tetap saja kedengaran oleh saya—seperti ini, “Lho, kok anak SMP boleh nyoblos, sih? Pasti ada yang nggak beres, nih!” Atau begini, “Anak saya aja nggak boleh nyoblos karena belum cukup umur. Kok dia boleh?” Hadeh.

Saya juga pernah dikira anak nyasar gara-gara wajah baby face ini. Suatu waktu saya tengah berada di dalam bus TransJakarta. Orang yang duduk di samping kanan, belakang, kiri, depan, semua bertanya pada saya, “Asalnya mana, Dek? Masih SMP kok sudah berani naik TJ sendirian nggak diantar orang tua?”, “Pasti nyasar, nih. Kayaknya lagi bingung!”, “Masih SMP nggak boleh pergi sendirian, Dek. Nanti nyasar, lho!”

Saya cuma bisa senyam-senyum. Mau menjawab, tapi saya sudah tahu reaksi mereka bakal seperti apa. Orang-orang biasanya nggak percaya dengan apa yang saya ucapkan. Kejadian tersebut bukan hanya terjadi satu atau dua kali, lho, melainkan berkali-kali. Bukan cuma saat naik TJ saja, tapi juga saat membeli makanan! Bahkan pemilik warung makan dan pengunjungnya mengatakan hal yang serupa. Hadeh.

Gara-gara sering mengalami kejadian-kejadian nggak menyenangkan tersebut, saya sampai kepikiran untuk membuat kaos yang bertuliskan “Saya Bukan Anak SMP Lagi”, dengan tujuan kalau pergi ke mana-mana saya nggak bakal ditanya-tanya lagi gitu. Namun niat tersebut saya urungkan lantaran saya nggak yakin orang-orang bakal percaya.

Baca Juga:

Punya Rumah Dekat SMP Negeri Banyak Masalah, Bikin Nggak Betah

Menebak Lokasi Parkir Anak SMP yang Naik Motor ke Sekolah

Itulah hal-hal yang bikin ribet punya wajah baby face seperti anak SMP. Gara-gara sering diinterogasi dadakan, saya jadi suka bawa identitas diri lengkap. Segala KTP, fotocopy akta lahir, fotocopy kartu keluarga, sampai ijazah saya bawa. Namun, saking baby face-nya wajah ini, orang-orang tetap nggak percaya kalau saya bukan anak SMP lagi. Hadeh.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 September 2021 oleh

Tags: Anak SMPawet mudababy face
Malik Ibnu Zaman

Malik Ibnu Zaman

Penulis lepas & Imam Besar Republik Mahasiswa Rebahan.

ArtikelTerkait

Hal Menyebalkan yang Saya Alami karena Punya Wajah dengan Tampang Kekanak-kanakan

Hal Menyebalkan yang Saya Alami karena Punya Wajah dengan Tampang Kekanak-kanakan

25 Januari 2020
Menjadi Idola Para Siswi di Sekolah Itu Sesuatu yang Biasa Saja, Setelah Lulus Mereka Akan Melupakanmu terminal mojok

Menjadi Idola para Siswi di Sekolah Itu Sesuatu yang Biasa Saja, Setelah Lulus Mereka Akan Melupakanmu

6 September 2021
Punya Rumah Dekat SMP Negeri Banyak Masalah, Bikin Nggak Betah

Punya Rumah Dekat SMP Negeri Banyak Masalah, Bikin Nggak Betah

8 Februari 2024
Membedah Rahasia Awet Muda Si Gundul, Pria Paling Satset di Indonesia

Membedah Rahasia Awet Muda Si Gundul, Pria Paling Satset di Indonesia

14 Juni 2022
wajah awet muda MOJOK.CO

5 Penderitaan Punya Wajah Awet Muda, Dari Dianggap Memalsukan SIM Sampai Dicap “Anak Kecil Punya Anak”

29 Juni 2020
Sinetron Inikah Rasanya yang Bikin Saya Nggak Mau Jadi Remaja dan Masuk SMP terminal mojok.co

Sinetron Inikah Rasanya yang Bikin Saya Nggak Mau Jadi Remaja dan Masuk SMP

5 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.