Meski tidak sepopuler Jogja dan Bali sebagai destinasi rekreasi, bukan berarti Semarang tidak wajib disambangi. Nyatanya, ibu kota Jawa Tengah tersebut juga punya magnet tersendiri yang mampu menarik hati para wisatawan. Salah satu daya pikat Kota Atlas tersebut tentu saja kelezatan kulinernya yang melegenda. Selain itu, di Semarang juga terdapat beberapa lokasi wisata yang patut dikunjungi bersama rekan dan keluarga.
Di Semarang bagian bawah, kita bisa mencoba pengalaman menilik Lawang Sewu yang sempat menghebohkan masyarakat lantaran cerita penampakan yang pernah ditayangkan salah satu stasiun TV beberapa dasawarsa lalu. Di samping itu, kita juga dapat berjalan-jalan di sekitaran kawasan Kota Lama serta mengambil foto di beberapa spot estetik yang nantinya bisa dipamerkan di media sosial. Pilihan lainnya, cobalah menyusuri Pantai Marina di pagi hari yang biasa dimanfaatkan warga untuk berolahraga ringan.
Alternatif lainnya, wisatawan boleh agak melipir ke Semarang bagian atas, yakni di daerah Kabupaten Semarang yang bisa ditempuh melalui tol dari kawasan perkotaan. Opsi tujuan wisata di sana jauh lebih bervariasi. Misalnya saja menikmati berbagai wahana seru di Saloka Theme Park, merasakan keseruan di Dusun Semilir, mengenalkan satwa pada anak di Cimory on The Valley, atau menambah pengetahuan seputar flora di Hortimart Argo Centre. Di samping itu, ada pula Museum Kereta Api di Ambarawa dan menonton pemandangan pegunungan di taman Ayanaz Gedongsongo yang cocok untuk menghabiskan waktu di akhir pekan.
Akan tetapi, yang namanya berwisata tentu saja tetap butuh persiapan matang supaya rencana perjalanan yang telah disusun bisa berjalan dengan lancar. Tidak hanya menulis daftar destinasi yang hendak dikunjungi, masih ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat hendak bertamu ke suatu kota. Pasalnya, setiap wilayah pasti mempunyai karakteristik unik yang mungkin berbeda dengan kota asal wisatawan.
Nah, kira-kira apa saja yang perlu dipersiapkan saat hendak wisata ke Semarang, ya? Pastinya bukan pelampung untuk berenang di kali Semarang yang konon sering dihampiri banjir~
#1 Tas belanja
Benda pertama yang wajib dibawa saat mengunjungi Kota Lumpia adalah tas belanja. Sekilas, saran ini tampak sepele, percayalah, benda ini akan sangat berguna nantinya.
Tak seperti di Jogja di mana toko dan minimarket masih ada yang menyediakan kantong plastik tak berbayar, minimarket dan toko di Semarang sudah lama tidak memberikan kantong plastik, baik berbayar maupun cuma-cuma, untuk membawa barang belanjaan.
Mungkin tidak masalah jika kita hanya membeli satu atau dua barang berukuran kecil hingga sedang. Akan tetapi, jika kuantitas barang belanjaan cukup banyak atau berbobot berat dan rentan pecah, tentu saja akan merepotkan. Apabila terpaksa, konsumen mau tak mau harus membeli tas belanja spunbond yang dijual di minimarket tersebut.
Bagaimanapun, kebiasaan tidak membawa tas belanja sendiri saat sedang wisata di Semarang bisa menguras isi dompet. Daripada buat koleksi tas yang nggak bisa dipamerin, mending duitnya buat beli lumpia, kan?
#2 Kacamata hitam serta topi
Selain terkenal karena rob-nya, Semarang juga tersohor oleh hawanya yang panas. Nggak hanya warga Semarang bawah yang merasakan derita panasnya sengatan sinar matahari, tapi sampai ke Semarang atas juga yang dulu katanya sejuk. Padahal, di Semarang atas, lokasi wisatanya mayoritas outdoor alias terbuka tanpa atap. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya terpanggang langsung di tengah-tengah aktivias rekreasi. Pastinya nggak nyaman banget apalagi kalau sampai keringat deras menetes.
Oleh sebab itu, di samping mengenakan pakaian berbahan ringan dan menyerap keringat serta mengoleskan sunblock, ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan kacamata hitam dan topi. Kacamata hitam tentu saja dimaksudkan untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang menyilaukan mata. Sedangkan topi akan memberikan perlindungan lebih dari paparan sinar matahari langsung yang bisa merusak kulit wajah juga.
Bisa saja sih mengganti topi dengan payung, tetapi nantinya kita akan sedikit kerepotan untuk membawanya. Untuk topi, pilihlah jenis straw hat, bucket hat, atau snapback. Jangan pakai model beanie atau kupluk, ya, sebab justru akan membuat kepala semakin panas.
#3 Alur dan rambu lalu lintas
Jalanan di Semarang cenderung lebar sehingga terbilang oke untuk memakai kendaraan pribadi saat travelling ke sana. Namun, sebagai orang luar Semarang, wisatawan sebaiknya fokus dan perhatian lebih saat menyetir. Sebab, beberapa ruas jalan di Semarang diterapkan kebijakan satu arah yang mungkin akan membuat sejumlah orang kewalahan kala mencari titik tujuan mereka. Terlebih lagi, sejumlah jalan utama di Semarang menerapkan rekayasa lalu lintas dengan mendirikan dua lampu lalu lintas untuk arah tujuan yang berbeda seperti di bilangan Majapahit, Pedurungan. Apalagi jika belum terbiasa berkendara di pusat kota, jalan lingkar di wilayah Pemuda dan Simpang Lima mungkin akan sedikit membingungkan sopir dalam menentukan arah.
#4 Obat krim atau semprot antinyamuk
Apabila berencana bermalam di Semarang atau wisata kuliner di malam hari, lebih baik berjaga-jaga dengan menyimpan obat antinyamuk di dalam tas. Entah ada hubungannya dengan hawa panas dan sering terjadinya banjir atau tidak, tetapi serangan serangga pengisap darah itu sungguh perlu diwaspadai. Walau tidak mematikan seperti gigitan vampir atau drakula, rasa gatal dan pedih yang dihasilkan dari invasi para nyamuk terasa menyebalkan dan bisa meninggalkan bekas luka mengganggu pada kulit.
Boleh jadi ini bukan masalah besar kalau kita menginap di kamar hotel berpendingin udara yang nyaman. Namun jika tidak, menyemprot atau mengoles obat antinyamuk di sekujur kulit yang tidak terlindungi baju adalah pilihan bijak. Niscaya, waktu istirahat atau wisata malam akan jadi lebih nyaman tanpa dirubung oleh geng nyamuk yang berpeluang bikin kita ngamuk-ngamuk.
#5 Rute BRT Trans Semarang
Untuk menekan anggaran jalan-jalan, kita juga bisa, lho, memanfaatkan transportasi umum yang ada di Semarang. Salah satu alat transportasi publik yang nyaman dan cocok bagi wisatawan adalah Trans Semarang. Selain bisa berhemat, menumpangi kendaraan umum membuka kesempatan mengobrol dengan warga setempat. Dengan demikian, kita pun bisa bertanya lebih lanjut tentang informasi yang diperlukan saat travelling seperti rekomendasi penginapan dan akomodasi.
Hingga saat ini, BRT Trans Semarang telah memiliki 8 koridor utama, 1 koridor khusus, dan 4 koridor pengumpan. Rentang waktu jam operasionalnya pun terbilang cukup lama yakni mulai sekitar pukul 5 pagi hingga menjelang maghrib. Khusus untuk rute Bandara-Simpang Lima, akses transportasi dibuka hingga tengah malam. Supaya manajemen waktu perjalanan lebih tertata, alangkah baiknya jika sebelumnya wisatawan sudah mengunduh rute BRT Trans Semarang dan feeder di website resmi mereka.
Itulah beberapa hal yang sebaiknya disiapkan bila hendak wisata ke Semarang. Oh ya, di Semarang mungkin kalian akan sering mendapati tukang parkir liar di berbagai persimpangan jalan. Terkadang jasa mereka memang cukup membantu mengatasi keruwetan lalu lintas, khususnya saat jam berangkat dan pulang kerja. Namun tak jarang pula, keberadaan mereka sedikit mengganggu ketika kita berkendara. Jika memang tidak siap, tidak perlu memaksakan diri memberi imbalan kepada mereka daripada mempertaruhkan keselamatan berkendara.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 6 Kuliner Hidden Gem di Semarang yang Wajib Dicoba.