Bento Alfamart seharga 40 ribu ini worth nggak sih?
Bagi para pecinta makanan minimarket, tentunya sudah tidak asing lagi dengan eksistensi berbagai jenis makanan siap saji yang tersedia di Alfamart. Dari mi instan cup, onigiri, salad, hingga bento sudah biasa dijumpai di minimarket yang identik dengan warna merah itu. Salah satu makanan cepat saji yang kali ini saya tertarik untuk membahasnya adalah bento. Saya mengingat betul waktu di mana saya membeli salah satu produk bento yang ada di salah satu Alfamart.
Saya melihat bento ini berada di etalase Alfamart stasiun. Tidak banyak Alfamart yang menjual bento merek ini, malah saya baru menemuinya di Alfamart stasiun. Bento ini dibanderol dengan kisaran harga 30 ribu hingga 40 ribu rupiah per porsi. Ukuran kemasannya sebelas dua belas dengan kotak bekal anak SD. Saya yang saat itu akan bepergian dalam perjalanan kurang lebih 1,5 jam tertarik untuk membelinya. Bagi saya manusia yang berprinsip “belum dianggap makan kalau belum makan nasi” memutuskan untuk membelinya, hitung-hitung untuk menunda lapar. Selain untuk menunda lapar, ketertarikan saya untuk membeli bento itu karena kemasannya yang cukup elite dan menu yang ditawarkan juga cukup beragam meski tidak bisa dibilang banyak.
Ekspektasi saya begitu tinggi terhadap bento ini, mengingat ada bento merek lain dengan harga jauh di bawahnya menghadirkan menu yang enak dan cukup memuaskan. Apalagi mengingat bento yang kali ini saya beli berani menargetkan harga 30 ribu hingga 40 ribu rupiah, mungkin kualitasnya juga lebih menjanjikan. Saya sering membeli bento dengan harga serupa di mall, maka dari itu saya berani berekspektasi mengenai kualitas yang diberikan.
Dengan berbagai jenis menu yang ditawarkan, pilihan saya jatuh pada ayam teriyaki yang dilihat dari gambarnya saja sudah menggugah selera. Menu ayam teriyaki ini merupakan menu dengan harga 38 ribu satu porsinya. Saat bungkusnya dibuka untuk dihangatkan, saya mendapati nasi dengan porsi seperti pada umumnya, serta satu ayam teriyaki yang ukurannya tak lebih dari tiga jemari tangan. Cukup skeptis, namun belum berani untuk menghakimi sebelum mencoba rasanya.
Setelah mencicipi rasanya, saya merasa kaget karena dibandingkan dengan ayam teriyaki pada umumnya, bagi saya menu ini lebih seperti ayam kecap. Malah enakan ayam kecap warteg. Rasanya benar-benar tidak meninggalkan rasa ayam kecap pada umumnya, yang membedakan adalah menu yang kala itu saya cicipi lebih hambar.
Padahal, bento Alfamart ini kemasannya elite banget. Tapi, mending kantongin duit kalian, asli, rasanya biasa aja. Seharusnya dengan harga segitu, setidaknya menu yang ditawarkan juga sedikit lebih bervariasi.
Akan tetapi, bagi kalian yang ingin merasakan dengan niat coba-coba dan penasaran, atau mungkin bagi kalian yang memang lagi kepepet dan tidak bisa menahan lapar, mungkin bento Alfamart ini akan membantu kalian mengatasi lapar. Namun, bagi saya yang kaum mendang mending ini, lebih baik saya menyeduh mi cup hangat dan membeli satu buah onigiri.
Kalau pihak Alfamart baca ini, saya harap ke depannya, bento Alfamart ini diperbaiki dari segi kualitas. Rasanya ditingkatkan, dan kalau bisa sih, harganya diturunkan. Nggak turun gapapa deh, asal lebih enak ketimbang ini. Masak kalah sama yang harganya lebih murah?
Penulis: Syavina Aghistyarani
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 3 Alasan Toilet Indomaret Lebih Baik daripada Toilet Alfamart