Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Bendera PBSI Berkibar Saat Kemenangan Tim Thomas Cup Indonesia? Daripada Bendera PB Djarum, kan?

Fatimatuz Zahra oleh Fatimatuz Zahra
18 Oktober 2021
A A
Bendera PBSI Berkibar Saat Kemenangan Tim Thomas Cup Indonesia? Lumayan, daripada Bendera PB Djarum, kan? terminal mojok.co

Bendera PBSI Berkibar Saat Kemenangan Tim Thomas Cup Indonesia? Lumayan, daripada Bendera PB Djarum, kan? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah 19 tahun tidak pulang, akhirnya tahun ini piala Thomas Cup kembali ke tanah air. Melalui berbagai rintangan yang nggak mudah tentunya. Mulai dari kemenangan berdarah-darah untuk maju jadi juara grup, lolos semi final dengan kondisi pemain yang sebagian belum prima secara fisik maupun mental, hingga babak final bertemu juara bertahan yang sudah bertahun-tahun langganan bawa pulang piala Thomas. Namun akhirnya, di laga final itu tim Thomas Indonesia berhasil memuaskan dahaga untuk jadi juara turnamen beregu putra kelas dunia ini.

Seperti biasa, kemenangan tim bulu tangkis Indonesia, apalagi kalau turnamen besar kayak olimpiade, Sudirman Cup, Thomas&Uber Cup pasti jadi trending di media sosial, headline di media, pokoknya jadi omongan di mana-mana, deh. Biasanya ya ikut terharu, bangga, senang, dan emosi-emosi lain yang wajar dirasakan sebagai manusia yang berkewarganegaraan sama dengan yang punya prestasi.

Pasalnya, kemenangan-kemenangan kayak gini cukup sering jadi satu-satunya momen di mana masyarakat dari berbagai lapisan merasakan kebanggaan yang sama hanya karena tinggal di Indonesia. Mulai dari pejabat yang pasang baliho, sampai adik-adik SMP SMA juga ikutan seneng kalau tahu tim Indonesia menang.

Namun, pada kemenangan tim Thomas Cup kali ini ada yang agak beda. Nggak cuma yang seneng, yang marah juga ikutan meramaikan jagat medsos. Lantaran bendera Indonesia kali ini dilarang berkibar saat tim Thomas Indonesia sudah berdiri di podium tertinggi.

Penyebabnya adalah permasalahan administratif yang dianggap “sepele” oleh Kemenpora, tapi hal tersebut menyebabkan Indonesia dikenai sanksi pelarangan pengibaran bendera negara jika memenangkan turnamen besar seperti Thomas Cup ini.

Tapi tenang, lagu Indonesia raya masih boleh berkumandang kok, cuma yang naik kali ini Bendera PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) yang mirip logo sekolahan itu. Nggak apa-apa, lah ya, masih ada Indonesia-Indonesianya juga, kok itu. Diwakili huruf “i’ terakhir dari kependekan PBSI. 

Saya paham betul kalau orang-orang pada kesel karena hal ini. Wajar, lah, 19 tahun lho Indonesia belum berhasil bawa piala Thomas pulang, eh sekalinya berhasil bawa pulang, momentumnya malah nggak sempurna akibat kesalahan administrasi yang seharusnya tidak perlu terjadi. 

Tapi, ya, ada yang masih bisa kita syukuri, lho karena yang naik bendera PBSI jadinya yang marah ya kita-kita aja: yang dari awal udah muak sama kinerja pemerintah. Coba kalau yang naik bendera PB Djarum kayak yang dibilang sama Mas @fawazisme di Twitter. Wah, pasti makin banyak lagi yang bakal ikutan marah-marah.

Baca Juga:

PBSI Bikin Acara Intimate Talk, Ceritanya Mau Saingan sama Akun Gosip nih?

Dear Pengurus PBSI, kalau Nggak Bisa Introspeksi, Mending Undur Diri, daripada Jadi Beban

Selain atlet jebolan klub di luar PB Djarum, yang bakal sangat marah kalau yang berkibar bendera PB Djarum, pastilah KPAI. Bagaimana tidak, masak iya ada logo rokok (yang CSR-nya berhasil cetak atlet berprestasi) boleh nangkring di turnamen se-gede Thomas Cup? Padahal mereka, kan berpotensi mengeksploitasi anak-anak dengan memasang logo rokok di baju olahraga atletnya.

“Di mana empati kita terhadap anak? Masa yang kaya gitu (mengibarkan bendera PB Djarum) dibenarkan?” Gitu kira-kira simulasi wawancara kepada salah satu petinggi KPAI, yang kalau ada anak dipekerjakan di jalan raya, suka tiba-tiba nggak keliatan.

Terlepas dari permasalahan administratif “sepele” yang mangkeli ini, kita patut bersyukur bahwa di tengah carut-marutnya urusan kesehatan, ekonomi apalagi politik negara kita, ternyata masih ada hal-hal yang bisa bikin kita merasa bangga jadi WNI. Salah satunya adalah keberadaan KPAI, eh maksudnya prestasi atlet bulutangkis yang kebanyakan dibibit dari kecil di klub kepunyaan perusahaan rokok.

Mari kita ucapkan selamat kepada tim Thomas, selamat juga PBSI. Kapan lagi, kan ada logo organisasi nangkring di ajang sepenting Thomas Cup? Terima kasih, lho, Kemenpora udah nganggep sebuah masalah itu cuma sepele. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Oktober 2021 oleh

Tags: benderabulu tangkisKemenporapb djarumpbsiThomas Cup
Fatimatuz Zahra

Fatimatuz Zahra

Sedang belajar tentang manusia dan cara menjadi manusia.

ArtikelTerkait

susi susanti olimpiade barcelona 1992 bulu tangkis badminton juara medali emas olimpiade seoul 1988 mojok.co

Susi Susanti dan Keramat Tahun 1992

6 April 2020
Dear Pengurus PBSI, kalau Nggak Bisa Introspeksi, Mending Undur Diri, daripada Jadi Beban kan?

Dear Pengurus PBSI, kalau Nggak Bisa Introspeksi, Mending Undur Diri, daripada Jadi Beban

7 Oktober 2023
hari olahraga nasional

Memperingati Hari Olahraga Nasional: PB Djarum Pamit dan Bijak Menjadi Suporter Tim Sepak Bola

9 September 2019
pb djarum

Djarum Itu Rokok atau Alat Menjahit?

9 September 2019
PB Djarum jangan pamit

PB Djarum Jangan Pamit, Masih banyak Anak-anak yang Ingin Mengejar Mimpi Mereka

9 September 2019

Siapa yang Lebih Bangga dengan Keberhasilan PBSI dalam Menyabet Thomas Cup?

19 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.