Bagi para driver ojol (ojek online), memilih kendaraan yang irit dan tahan lama adalah prioritas utama. Salah satu opsi yang semakin populer adalah motor listrik. Di antara banyaknya pilihan, Indomobil eMotor Tyranno menjadi salah satu pilihan menarik.Â
Asal tahu saja, biaya pengisian daya motor listrik ini murah. Itu mengapa, Indomobil eMotor Tyranno bisa menjadi investasi yang menguntungkan bagi pengemudi ojol. Mari kita bahas lebih dalam mengapa Tyranno layak dipertimbangkan.
Biaya operasional motor listrik ini murah, bisa maksimalkan keuntungan
Salah satu keunggulan utama eMotor Tyranno adalah biaya pengisian daya yang murah. Bahkan, jauh lebih murah dibandingkan bahan bakar minyak (BBM).
Sebagai perbandingan, motor bensin rata-rata mengonsumsi 40 km/liter. Dengan harga pertalite sekitar Rp10.000 per liter, maka biaya per km sekitar Rp250.Â
Sementara itu, Indomobil EMotor Tyranno hanya butuh listrik sekitar 1,2 kWh untuk 50 km. Dengan asumsi tarif listrik Rp1.500/kWh, berarti motor listrik hanya menghabiskan Rp36 per km.Â
Melihat perbandingan itu, rata-rata selisih motor bensin dan motor listrik ini Rp214. Memang terlihat kecil apabila dihitung per satu kilometer. Padahal, seorang driver ojol bisa menempuh puluhan bahkan ratusan kilometer per hari.Â
Apabila driver ojol menempuh rata-rata 100 km per hari, maka penghematan biaya bisa mencapai Rp21.400 per hari. Sebulan bisa menghemat hingga Rp642.000. Setahun? Driver ojol bisa menekan biayanya hingga Rp7,7 juta.Â
Angka yang besar. Lumayanlah bisa dijadikan dana darurat dalam bentuk emas batangan misalnya.
Diasumsikan baterai awet 5 tahun dan minim biaya perawatan
Saya paham, salah satu kekhawatiran terbesar pengguna motor listrik adalah masa pakai baterai. Namun, menurut saya, pengguna tidak perlu terlalu khawatir perihal ini. Baterai Tyranno memungkinkan bertahan hingga 5 tahun karena dibuat oleh perusahaan sebesar Indomobil. Selain itu, baterai menggunakan teknologi Lithium. Teknologi ini diklaim lebih tahan lama dibanding baterai konvensional dengan siklus pengisian hingga 2.000 kali sebelum kapasitas turun signifikan.
Setelah 5 tahun baterai memang perlu diganti. Harga baterai saat ini memang masih mahal, tapi setelah 5 tahun kemungkinan harganya akan turun perlahan. Kemungkinan besar ada perkembangan teknologi baru yang membuat harganya jadi lebih murah. Dan, dengan penghematan BBM sebelumnya, biaya ini sudah tertutupi.
Selain itu, eMotor Tyranno minim perawatan mesin. Tidak ada oli, busi, atau rantai yang perlu sering diganti. Itu mengapa, biaya servis lebih rendah dan ini menjadi nilai tambah besar yang itungan kasarnya menguntungkan.
Motor listrik yang cocok untuk harian, jarak tempuh optimal
Spesifikasi Indomobil EMotor Tyranno sangat memungkinkan untuk jarak tempuh harian. Sekali charge, baterai bisa menempuh hingga 110 km. Sementara, seperti yang sudah disebut tadi, driver ojol rata-rata menempuh 50-100 km sehari. Dengan jata lain, spesifikasi motor listrik ini sangat memadai.Â
Sebagai gambaran, motor listrik ini ditenagai tenaga dinamo 3000W. Itu setara motor 150 cc. Torsinya begitu melimpah ketika awal bukaan gas.
Dengan tenaga segitu, Tyranno mengklaim bisa digas sampai 80-90 km/jam tanpa kesusahan. Ya … walau berdasar yang sudah-sudah, realistisnya cuman 70-85 km/jam sih.
Sayangnya, seperti kebanyakan kendaraan listrik, Tyranno menyita waktu charging yang lumayan, 3-4 jam. Kendaraan ini belum support fast charging. Namun, hal ini tidak bakal jadi persoalan berarti karena charge baterai bisa dilakukan ketika istirahat tidur.
Visual Indomobil EMotor Tyranno menarik
Dilihat dari visualnya, Tyranno cukup menarik. Desainnya menunjukkan “motor dewasa”, enggan terkesan kayak mainan. Desain ala-ala motor offroad. Kendaraan ini punya ban dual purpose yang menurut saya cocok untuk jalanan Indonesia. Jalan yang sebentar aspal, sebentar berlubang.
Body-nya juga lumayan kekar dengan dimensi mirip motor matic 125cc. Uniknya, banyak rak yang siap menampung barang belanjaan dari pasar manapun. Di bagian depan, tertempel rak yang diklaim mampu menyokong benda seberat 50kg. Sementara rak belakang lumayan buat ngangkut apapun saat narik ojol.
Oh ya, Tyranno sudah mengadopsi lampu full LED, USB charging dan storage space memadai. Selain itu, motor listrik ini juga dilengkapi panel digital dengan sentuhan premium. Tidak ketinggalan layar touchscreen yang bisa dijadikan maps, memainkan musik, plus screen mirroring. Fitur ini membuatnya tidak terlihat seperti motor listrik murahan dan fungsional banget bagi driver.
Untuk faktor keamanan dan kenyamanan, Tyranno sudah mengadopsi pengereman cakram pakem depan belakang. Dilengkapi juga dengan shock teleskopik depan dan ban dual purpose gambot ber diameter 12 inci.
Di bagian rangka dibangun dengan material kuat dan komponen berkualitas serta ada pelindung bodi yang dinamai EXO-Armor teramat cocok untuk penggunaan intensif.
Analisis balik modal cepat
Sekarang, ayo coba kita hitung ROI (Return on Investment) jika membeli motor listrik ini untuk narik ojol. Asumsi investasi awal mulai dari harga motor Rp25 jutaan (OTR Jakarta).
Sementara, pendapatan dan penghematan per tahun sebagai berikut:
– Penghematan bahan bakar mencapai Rp 7,7 juta/tahun.
– Pendapatan ojol (saya asumsikan Rp 200.000/hari, 25 hari kerja) berarti Rp 60 juta/tahun.
– Biaya perawatan & listrik: Rp 2 juta/tahun (ini berarti biaya listrik tetek bengek, Rp 160 ribu perbulan).
Berarti total keuntungan per tahun adalah Rp60 juta (pendapatan) + Rp7,7 juta (hemat BBM) – Rp2 juta (biaya) diperoleh angka Rp65,7 juta. Dengan demikian, modal Rp25 jutaan bisa kembali dalam 5-6 bulan! Setelah itu, keuntungan murni bisa mencapai Rp 5-6 juta/bulan. Besar juga ya ternyata. Saya juga kaget ngitungnya.
Motor listrik Indomobil EMotor Tyranno menawarkan kombinasi sempurna. Biaya operasionalnya rendah, baterai awet, dan keandalan harian. Dengan perhitungan balik modal yang cepat (kurang dari 6 bulan) dan keuntungan jangka panjang, motor ini layak dipertimbangkan bagi para driver ojol yang ingin meningkatkan efisiensi kerja.
Penulis: Budi
Editor: Kenia IntanÂ
BACA JUGA 7 Motor Honda yang Sebaiknya Nggak Usah Dibeli, Kepikiran pun Jangan, Mending Beli Yamaha!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

















