Jangan Beli Mobil kalau Nggak Siap Menghadapi Hidden Cost yang Bikin Dompet Bergidik

Jangan Beli Mobil kalau Belum Siap Menghadapi Hidden Cost yang Bikin Dompet Bergidik Mojok.co

Jangan Beli Mobil kalau Belum Siap Menghadapi Hidden Cost yang Bikin Dompet Bergidik (unsplash.com)

Ketahui hidden cost ini sebelum memutuskan beli mobil.

Di saat kehidupan menuntut mobilitas yang tinggi, sementara layanan transportasi umum belum memadai, banyak orang pada akhirnya memutuskan membeli kendaraan pribadi. Mobil banyak jadi pilihan karena lebih nyaman, nggak perlu khawatir kehujanan. Harga mobil memang cukup mahal, tapi nyatanya jumlah pembelian kendaraan ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Program cicilan mobil dengan DP minim dan tenor panjang yang ditawarkan dealer menjadi salah satu stimulus efektif untuk menarik minat masyarakat membeli mobil. Tak jarang, DP minim membuat banyak orang memaksakan diri tetap membeli mobil meski gajinya ngepas UMR dan tak ada pemasukan lainnya. 

Bukannya saya melarang membeli mobil, tapi jika gaji bulanan kamu pas-pasan, ada baiknya mempertimbangkan ulang kendaraan ini. Sebab, ada biaya tersembunyi atau hidden cost yang perlu kamu tanggung kalau memiliki mobil. Biaya tersembunyi ini jangan diremehkan karena nominalnya bisa membuat saldo ATM bergetar juga setiap bulannya.

#1 Uang parkir dan Pak Ogah

Meskipun terlihat sepele dan recehan, tapi membayar parkir dan Pak Ogah adalah hidden cost memiliki mobil yang tak bisa diremehkan. Kalau ditotal dalam sebulan, nominalnya besar juga. Di Surabaya, tarif rata-rata parkir mobil di pinggir jalan adalah Rp5.000, kalau di gedung biasanya Rp10.000, sementara di mall  Rp15.000 -Rp50.000.

Anggap saja dalam sehari kita parkir mobil dua kali dan parkir di mal seminggu sekali. Dalam sebulan kita harus mengeluarkan uang Rp400.000 hanya untuk parkir.

Lalu ada juga biaya Pak Ogah (orang yang membantu pengendara mobil di jalur putaran atau biasanya di jalan yang ramai). Tarifnya Pak Ogah ini seikhlasnya memang, tapi pada umumnya pengendara akan memberi Rp2.000. Di Surabaya ada banyak sekali Pak Ogah, kalau semuanya kita beri uang  boncos juga. Asumsinya kamu berusaha berhemat dan mampunya memberi  Pak Ogah dua kali sehari Rp6.000/hari atau Rp180.000/bulan.

Total biaya parkir dan Pak Ogah dalam sebulan minimal Rp580.000. Nominal tersebut dengan asumsi kalian punya garasi di rumah ya. Kalau kamu masih ngekos atau ngontrak dan kamu hidup di Surabaya. Maka, ada biaya tambahan sewa lahan parkir, harganya Rp250.000-an per bulan. Total menjadi sekitar Rp860.000. 

Angka-angka di atas bisa bertambah kalau kamu adalah orang yang suka bepergian di dalam dan rajin liburan ke luar kota.  

#2 Biaya bensin dan e-toll

Biaya bensin tergantung sekali dengan jenis mobil. Asumsikan saja membeli bensin paling murah yaitu Pertalite dan mobil yang kamu beli adalah jenis mobil sejuta umat seperti Ertiga, Avanza, atau Xenia.  Kalau mobil tersebut digunakan untuk aktivitas harian (bekerja) dan lokasi kerjanya di dalam kota seperti Surabaya (15-20 km), dalam sebulan sedikitnya perlu uang Rp700.000.

Kalau rumah kamu di pinggiran Surabaya, membutuhkan biaya tambahan masuk tol Rp10.000/hari atau Rp30.000 per bulan.  Jumlah tersebut bisa bertambah jika rumahmu Malang dan pulang seminggu sekali ada biaya tol sebesar Rp100.0000/minggu atau Rp400.000/bulan.

#3 Cuci mobil mobil

Kalau yang punya mobil perempuan, biasanya mereka lebih memilih bayar jasa cuci mobil ketimbang cuci sendiri. Beberapa orang ada yang mencuci mobilnya sebulan dua kali, tapi menurut saya sebulan sekali sudah cukup apalagi kalau hanya digunakan di dalam kota. Tarif cuci mobil juga berbeda, tapi saya gunakan tarif standar cuci mobil di Surabaya yaitu Rp80.000 untuk cuci basic atau Rp140 untuk cuci  eksterior dan interior dengan tambahan wax.

#4 Biaya service mobil

Merawat mobil adalah salah satu kunci keselamatan dan kenyamanan berkendara. Kalau mobilnya baru, seperti Ertiga umumnya dapat service gratis sampai 30.000 km pertama. Setelahnya kalian harus service berkala setiap kelipatan 10.000 km atau setiap 6 bulan sekali. Ada juga yang berpendapat 4 bulan sekali service, tapi saya menganut mazhab 6 bulan sekali baru service kecuali kalau ada kendala lain di mobil.

Harga service tergantung jenis mobil, tapi saya asumsikan menggunakan Ertiga atau mobil sejuta umat lainnya yang sejenis. Biaya ganti oli (filter, oli gasket, oli mesin, oli transmisi) plus biaya servicenya sekitar Rp1,3 juta. Biaya tambahan diperlukan jika ada penggantian sparepart. Kalau mau rutin service, minimal setiap bulan harus menabung Rp250.000-300.000.

#5 Pajak tahunan

Sama dengan motor, mobil juga memiliki pajak tahunan. Kalau mobil kamu Ertiga tipe GX tahun 2021 biaya pajak tahunannya Rp3.927.000. Kalau mobilmu baru beli di tahun 2024 dengan tipe yang sama Ertiga seri GX-MT pajaknya Rp4,5 jutaan. Biaya tersebut relatif sama dengan mobil sejuta umat lainnya seperti Avanza dan Xenia. Kalau mobil kamu kecil seperti Brio Satya keluaran terbaru 2024 pajaknya sekitar Rp3,6 juta. 

Asumsikan kamu membeli mobil keluarga Ertiga, setiap bulan wajib menabung Rp357.000 hanya untuk pajak tahunan.

#6 Asuransi

Asuransi ini sistemnya pilihan, pembeli bisa memilih asuransi all risk (comprehensive) yaitu menjamin risiko keseluruhan (baik resiko besar maupun kecil termasuk kehilangan) atau asuransi TLO (hanya mengganti kerugian jika kerusakan mobil di atas 75%).

Asuransi TLO memang lebih murah, tapi umumnya orang memilih all risk sekalian. Setiap asuransi berbeda harga. Sebagai contoh, Suzuki Ertiga dengan BCA Insurance harga asuransi all risk-nya adalah Rp5,2 juta per tahun atau menyisihkan setidaknya Rp433.000. 

Nominalnya tidak kecil memang, tapi lebih baik membayar itu untuk jaga-jaga. Di dunia ini, hari buruk tidak pernah tercatat di kalender. Asuransi bisa  meringankan hari sial itu. 

Kalau semua biaya di atas kita jumlah akan ketemu nominal sekitar Rp2,5 juta. Jadi, di tahun pertama beli mobil baru (di luar cicilan mobil itu sendiri), setidaknya kalian harus menyediakan uang Rp2,5 juta lagi untuk ongkos lain-lain. 

Jumlah yang nggak sedikit kan? Bayangkan saja kalian beli mobil tanpa mempertimbangkan hidden cost ini, bukan nggak mungkin kalian akan kesulitan nantinya. Jadi saran saya, sebelum beli mobil, pastikan pendapatan kalian bisa mencukupi cicilan dan biaya-biaya lainnya. 

Penulis: Tiara Uci
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Alasan Saya Menolak Kredit Motor: Skema yang Merugikan Pembeli, tapi Nggak Banyak yang Menyadari

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version