Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Belajar Narimo Ing Pandum dari Sosok Gufi

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
1 Februari 2022
A A
Belajar Narimo Ing Pandum dari Sosok Gufi

Belajar Narimo Ing Pandum dari Sosok Gufi (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Gufi adalah sosok yang menerapkan falsafah narimo ing pandum yang sesungguhnya.

Mendengar lagu berjudul “Takut”, membuat saya jadi overthinking. Lagu itu mengisahkan kegelisahan dan ketakutan seseorang saat memasuki usia 20an. Segala ekspektasi, ambisi, semua bergumul jadi satu. Lalu muncul rasa takut akan masa depan yang menghantui. Kebanyakan dari kita seperti itu, kadang saya juga begitu. Memang, banyak hal yang membuat manusia takut menghadapi masa depan. Namun, terkadang itu semua berasal dari diri manusia itu sendiri.

Punya ambisi, cita-cita, bahkan passion, adalah hak semua orang. Ada juga orang yang hidupnya mengalir saja, tak terlalu berat memikirkan masa depan. Banyak yang kerja keras sampai lupa istirahat dan menghabiskan waktu mengepul pundi-pundi harta. Tapi, banyak juga yang memiliki prinsip hidup santai, tak ingin kaya, yang penting cukup. Jika Anda mencari tipe yang pertama, silakan mengunjungi kelas-kelas motivasi dan bisnis. Jika mencari yang tipe kedua, tinggal menengok sosok Gufi, temannya Miki Tikus yang punya peliharaan anjing bernama Pluto.

Ia bukan sosok pemimpin, bukan pula pria yang gagah perkasa. Justru terkesan lemah lembut, merakyat, dan lugu. Kalau hidup di Indonesia, dia bisa mencalonkan diri jadi wakil rakyat atau sekalian presiden. Pasti menang, karena sangat menggambarkan wong cilik pada umumnya. Ia juga pria yang lempeng dan tak mau terlalu terbebani oleh pandangan orang lain. Sungguh sosok yang nyantai dan berpikiran sederhana. Asal bisa tidur, makan, main sama Miki, ia tak mau menuntut apa-apa lagi.

Sering tinggal sama Miki, meski sebenarnya ia juga punya rumah yang sederhana, kalau tak mau disebut tak terawat. Ia menjalani profesi apa pun. Membantu Miki dalam banyak aksi, membantu profesor, dan saat punya anak, ia menjadi fotografer untuk studio milik Boris. Pekerjaan yang memang tak menghasilkan banyak uang, namun cukup. Mungkin sudah sesuai UMK, pun cukup untuk hidup keluarganya.

Ia terlihat selalu menyukai pekerjaannya, meski ceroboh dan sempat dipecat dari pabrik mainan. Sama seperti masa lajangnya, ia hanya berpikir untuk mencari ketenangan. Golek ayem (mencari ketenangan), bukan sekedar mburu seneng (mencari kesenangan semata). Itu kiranya pepatah Jawa yang dipegangnya. Hal yang kerap disalahpahami banyak orang.

Ada bedanya antara orang malas yang tak mau bekerja, dengan orang yang sudah merasa cukup dengan apa yang dimilikinya, namun tetap berusaha mencukupi kebutuhan. Tak semua orang yang santai dalam menjalani hidup adalah pemalas. Ada orang yang tak mau ikut bisnis ini itu, ia sudah merasa gajinya cukup, ya, tidak apa-apa. Jangan melabeli orang itu dengan sebutan pemalas atau orang yang tak punya ambisi. Hidup dan tujuan tiap orang berbeda. Itu semua adalah pilihan, dan setiap pilihan harus dihargai. Mau jadi kaya, ya, syukur. Begini-begini saja juga tak apa.

Segala standar hidup mapan yang orang-orang percaya, tak Gufi gubris. Ia merasa hidupnya selalu baik-baik saja. Ia tak merenovasi rumahnya agar mirip milik para tetangganya, tak beli mobil terbaru, tak mencari jabatan yang mentereng, pun selalu terlihat bahagia. Justru hidup seperti Gufi ini yang sulit, hanya orang-orang hebat yang mampu. Begitu juga saat ia punya anak, Max.

Baca Juga:

Patung Raksasa KAWS Holiday di Candi Prambanan, Simbol Rakyat Jogja yang Narimo Ing Pandum

Alun-Alun Kidul Jogja: Narimo ing Pandum Public Space

Butuh waktu lama bagi Max untuk menyadari, bahwa bapaknya adalah sosok panutan yang sebenarnya. Segala waktu, tenaga, dan pikiran ia curahkan untuk Max. Max sempat iri dan membandingkan kehidupannya dengan kehidupan kawan-kawannya. Ia kecewa dengan keadaan bapaknya, hingga akhirnya ia menyadari bahwa Gufi memberikan semua yang dimiliki untuk dirinya, anak semata wayangnya.

Gufi selalu santai dan lempeng, ia tak takut akan masa depan dan pendapat orang-orang pada dirinya. Yang penting anaknya bahagia, dan dia bahagia karena hal itu. Ia juga tak membebani anaknya dengan segala macam tetek bengek soal cita-cita dan harapan akan masa depan. Ia membebaskan anaknya untuk memilih jalan hidup yang membuat Max bahagia, apa pun itu. Ia bisa selalu bangga dengan anaknya, dan sudah menjalani hidup dengan prinsip narimo ing pandum yang sebenarnya.

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Januari 2022 oleh

Tags: disneygufimaxnarimo ing pandum
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

3 Rekomendasi Serial Animasi Disney+ tentang Antardimensi

3 Rekomendasi Serial Animasi Disney+ tentang Antardimensi

22 Mei 2022
5 Fakta Unik Ms. Marvel, Superhero Muslim Pertama di Dunia Marvel

5 Fakta Unik Ms. Marvel, Superhero Muslim Pertama di Dunia Marvel

17 Maret 2022
Realita yang Dihadapi Karakter Disney Apabila Berada di Jakarta Terminal Mojok

Realita yang Dihadapi Karakter Disney Apabila Berada di Jakarta

12 Januari 2021
Review Film 'Soul', Film Komedi Berat yang Begitu-begitu Saja terminal mojok.co

Review Film ‘Soul’, Film Komedi Berat yang Begitu-begitu Saja

9 Januari 2021
4 Faktor yang Bikin Saham Netflix Terguncang

4 Faktor yang Bikin Saham Netflix Terguncang

10 Juni 2022
maleficent

Review Film Maleficent Mistress of Evil: Cerita Lama dengan Perspektif Baru (Spoiler Alert!)

17 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.