Produk skincare dan kosmetik dari masa ke masa rasa-rasanya makin banyak jenisnya. Kini banyak skincare yang dikhususkan untuk satu area tertentu saja. Kalau dulu moisturizer atau pelembap digunakan untuk melembapkan seluruh bagian wajah dan leher, sekarang sudah ada eye cream yang bekerja khusus untuk merawat kantong mata, serta neck cream yang—sesuai namanya—dipakai buat menjaga kekencangan kulit leher.
Bahkan, opsi produk skincare ini juga beraneka ragam dari sisi negara tempatnya diproduksi. Selain skincare produksi dalam negeri, skincare dari luar negeri juga sudah menghiasi etalase toko hingga marketplace. Tinggal pilih, mau skincare dari negaranya BTS? Atau skincare yang diproduksi dari negara kidul-nya Indonesia? Kalau kurang jauh, skincare dari Amerika Serikat juga boleh jadi pilihan. Semua produk dari negara mana pun bisa dengan mudah kita temukan di internet dan mendatangi toko secara langsung.
Nah masalahnya, skincare yang berasal dari negara lain ini sering kali bikin was-was. Selain alasan safety dan status pencatatannya di BPOM, ancaman barang palsu juga sering menghantui para pengguna skincare impor. Apalagi kalau skincare tersebut lagi hits dan viral di Indonesia, kita harus pintar-pintar memilih biar nggak salah beli. Di bawah ini beberapa tips untuk meminimalisasi rasa gela dan mencegah duit terbuang sia-sia akibat beli barang palsu yang bisa kalian lakukan.
#1 Survei harga
Sehemat-hematnya atau sepengin-penginnya kita dapat harga termurah waktu beli suatu produk skincare, survei harga tetep wajib ‘ain dilakukan. Cobalah untuk mencari tahu harga resmi dari produk yang bakal kalian beli, bisa lewat website atau toko resmi produk tersebut. Harga barang yang ori nggak akan jauh-jauh dari range harga resmi yang dipatok oleh perusahaan. Beberapa waktu lalu saya berencana beli skincare produksi Tiongkok yang pernah viral di Indonesia. Di toko resminya di salah satu marketplace, harga satu jar skincare tersebut dibanderol kurang lebih Rp75 ribu. Lha, kok di toko sebelah harganya cuma Rp35 ribu dan harga ini bukan hasil diskonan. Kan nggak masuk akal.
#2 Beli di official store
Kalau kalian lebih suka belanja skincare dan kosmetik secara online, membeli di toko resminya di marketplace lebih disarankan karena produk di toko resmi memiliki garansi dan bisa dikembalikan kalau nggak ori. Memang sih ada beberapa hal yang kudu dikorbankan, kayak toko official harganya lebih mahal kalau dibandingin sama toko lain, pengemasan dan pengirimannya lemot, dan berbagai alasan lain. Tapi demi keamanan, perbedaan harga Rp 2ribu–Rp5 ribu nggak perlu dijadikan masalah, kan?
#3 Beli di toko bersertifikat
Kalau preferensi kalian adalah beli di toko biasa, ada trik untuk belanja tanpa harus khawatir akan dapet barang palsu. Carilah toko yang sudah dapat sertifikat dari perusahaan atau tanda bahwa mereka adalah agen distributor resmi. Beberapa toko biasanya bakal memajang surat sertifikat dari pabrik di halaman utama toko mereka di marketplace. Atau bagi toko-toko offline, mereka juga akan memasang sertifikat tersebut di dinding yang mudah dilihat oleh para pembeli. Kalian pun bisa pakai cara yang lebih ribet tapi lebih meyakinkan, yaitu dengan ngecek di laman atau akun resmi produsen skincare. Di sana akan tertera siapa saja agen distributor resmi yang sudah terdaftar di dalam database beserta nama toko dan nama penggunanya.
#4 Manfaatkan medsos
Ingatlah bahwa di media sosial kita bisa saling berbagi sekaligus mendapatkan informasi dari banyak orang. Mengingat ada beberapa produk skincare yang memang sudah dikenal punya produk KW, gunakan medsos kalian sebaik-baiknya. Selain buat stalking doi, gunakan juga medsos kalian untuk nge-stalk akun-akun yang suka berbagi informasi mengenai skincare. Nantinya kalian akan nemuin postingan yang membantu untuk menemukan distingsi antara barang asli dan palsu, mulai dari kemasan dusnya hingga tekstur dan aromanya. Nggak ketemu? Jangan khawatir, masih ada Google dan YouTube, Mylov.
#5 Utamakan beli skincare full jar
Huft, yang nomor 5 ini agak susah untuk dilakukan memang, bahkan bagi saya sendiri. Bagi orang yang pengin mencoba skincare baru tapi takut buang-buang duit karena skincare yang dibeli nggak cocok, memilih share in jar adalah jalannya. Tapi membeli skincare dalam kemasan dan isi yang masih utuh juga seharusnya menjadi pertimbangan. Ketika isi skincare sudah berpindah wadah, kita semakin sulit untuk menilai apakah skincare tersebut asli atau KW. Jika kita membeli skincare full jar, distingsi antara barang asli dan palsu cenderung masih bisa dengan mudahnya terlihat.
Membeli skincare ori memang agak tricky karena klaim “original” dari suatu toko nggak cukup, Sist. Menghindari barang tipuan atau KW memang susah-susah gampang. Dengan cara-cara di atas diharapkan kalian nggak mengisi kantong oknum penipu yang ketawa-ketiwi liat customer beli barangnya yang palsu.
BACA JUGA Rasanya Pakai Skincare SK-II yang Harganya Terkenal Mahal Itu dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.