Katakanlah kalau saya boleh usul satu kebijakan untuk pemerintahan Pak Prabowo, saya mungkin ingin usul bahwa ada kebijakan tak boleh memaksa anak daftar CPNS.
Umur saya sudah di atas kepala tiga, tapi hingga sekarang masih diminta daftar oleh orang tua saya. Oke, saya paham betul bahwa orang tua saya itu generasi lama, jadi standar kesuksesan mereka adalah jadi PNS. Bahwa pemasukan saya sekarang berani diadu dengan PNS mana pun (kecuali, tentu saja, Pajak), tak jadi suatu hal yang bikin mereka berhenti.
Cuma, saya tahu betul saya nggak akan bisa cocok dengan kultur kerja PNS. Suatu saat mungkin saya akan menelan ludah saya dan daftar CPNS, hanya saja saya tahu betul untuk sekarang saya belum minat.
Tetap saja, tiap tahun diingatkan dan diminta daftar CPNS itu melelahkan. Dan memang tidak semua orang harus kerja jadi PNS.
Malas betul daftar CPNS
Yang bikin saya males daftar CPNS itu banyak sekali. Salah satunya karena betapa ribet persyaratannya. Menurut saya, persyaratan seribet itu nggak masuk akal. Bahwa syarat itu hak dan urusan pemberi kerja, saya setuju, cuman menurut saya ini levelnya udah nggak ngotak. Saya lebih heran sama ratusan ribu orang bisa kuat setiap tahunnya untuk menyukupi persyaratan sih.
Tesnya juga kelewat banyak bagi saya. Memang sayanya nggak mau ribet dan malas bersaing sih kalau ini, wqwqwq.
Menurut saya pribadi, harusnya untuk jadi PNS nggak perlu seribet ini. Apalagi masih ada yang manual. Kalau tidak salah, ada persyaratan surat lamaran tulis tangan. Ini menurut saya paling aneh sih, kayak, buat apa, Bolo?
Kalau alasannya untuk menunjukkan keteguhan dan kedisiplinan, sorry to say, ada orang mau daftar CPNS dan melengkapi persyaratan itu udah menunjukkan keteguhan dan kedisiplinan. Jangan berlebihan lah menurut saya.
Lagi-lagi, ini opini dari orang yang memang tak ingin daftar, jadi ya buat kalian yang daftar jangan ngerasa salty. Plis ini bukan ngomongin kalian.
Politik dunia kerja
Saya bisa ngasih banyak banget alasan kenapa saya tak mau daftar, tapi lagi-lagi, memang nggak semua orang harus jadi PNS dan sejenisnya. Jadi PNS memang sejahtera (kalau jabatannya tinggi), tapi jalan sejahtera nggak cuman jadi PNS doang.
Orang tua mestinya harus mengerti, di masa kini banyak opsi untuk jadi sejahtera dan jadi orang terpandang. Nggak harus memaksakan anaknya daftar CPNS, padahal skill anaknya bisa jadi bikin dia dapat pemasukan jauh lebih gede dari perusahaan lain. Apalagi politik di dunia kerjanya ngeri. Udah nggak jadi rahasia lagi, bahwa politik kerja di dunia PNS itu gila. Kamu bisa dimutasi hanya karena nggak setuju dengan pendapat atasan.
Halah, ora sah mengelak. Contohnya kelewat banyak, kalian pun pasti pernah dengar satu-dua cerita tentang hal ini kok.
Tapi buat kalian yang memang mau daftar, jangan baca tulisan ini jika memang bikin kalian goyah. Udah, daftar aja. PNS adalah profesi paling aman di dunia, nggak mungkin dipecat juga, sekalipun kinerjamu nggak bagus-bagus amat. Udah, ambil aja.
Apalagi di masa ekonomi morat-marit dan menteri yang (katanya) paling dicinta memutuskan PPN naik. Udah, ambil yang aman-aman aja. Tapi misal kalian mau mengambil jalan ninja di dunia korporat, nggak apa-apa. Toh, semua orang punya peperangannya sendiri.
Jadi, Bapak Ibu sekalian, tak usahlah memaksa anak Anda daftar CPNS. Kalian tetap jadi orang tua yang berhasil sekalipun anak Anda kerja pakai celana pendek. Tenang, keberhasilan itu standarnya bukan dari mulut tetangga. Betul begitu, kan?
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Kerja Jadi PNS dan Sektor Pemerintahan Lainnya