Postingan mengenai Armin Arlert yang katanya tidak penting lagi sempat memuncaki trending Terminal Mojok. Membaca komentar-komentar di tulisan tersebut, rupanya banyak yang bernada kontra. Wajar saja, saya pun demikian. Saya kemudian menunggu agar ada yang membantah tulisan ini. Tapi, saya tunggu-tunggu, kok nggak ada juga. Maka izinkan saya untuk mengurai dalam beberapa poin, kenapa Armin Arlert ini justru masih memegang peran penting di Attack on Titan final season.
Sebelumnya saya ingin mensejajarkan konteks pembahasan saya dengan poin-poin yang dipaparkan di artikel yang membahas tidak pentingnya Armin itu. Sebab saya lihat poin-poinnya terfokus dalam konteks anime saja, maka saya pun akan berusaha untuk membahas dalam konteks anime-nya.
Soalnya kalau bawa konteks manga yang sedang ongoing menuju akhir. Semuanya akan sepakat sepenting apa Armin di plot. Walaupun orang itu Yeagerist garis keras, atau sesederhana nggak suka aja sama kenaifan Armin di manga kayak saya. Tetap saja bakal sepakat betapa pentingnya Armin Arlert untuk Attack on Titan. Nah, sekarang mari kita lihat seberapa besar peran Armin dalam final season.
Penyusun strategi dan memegang peranan kunci pada penyerangan Liberio
Semua mata mungkin tertuju ke aksi gila Eren atau betapa epic-nya Mikasa dalam mengatasi perlawanan Warhammer Titan. Tapi, biar saya ingatkan dulu, Marley jelas lebih menguasai urban warfare yang berlangsung di wilayah mereka sendiri. Pieck bahkan sudah beranggapan kalau pihak Marley atau pihak mereka lah yang tengah memegang kendali pertempuran dan pasukan Paradis sudah terkepung. Saat yang sama reinforcement dari arah laut juga sudah datang untuk mengepung jalur keluar pihak Paradis.
Namun, Armin berhasil memotong rantai bala bantuan Marley dari arah laut tersebut. Belum cukup dengan itu, seperti yang kita ketahui dari dialog Hange dan Armin, ide untuk meloloskan diri dari jalur udara adalah ide yang datang dari Armin. Terlepas Hange yang memegang pimpinan, analisa dan rencana Armin tetap diperhitungkan. Keberhasilan membalikkan kondisi pertempuran tak lepas dari kontribusi Armin. Kurang penting apa coba Armin Arlert? Seandainya bukan ide dari si cowok pirang itu, mungkin pihak Paradis hanya akan kalang kabut dengan rencana dadakan Eren.
Penghubung dan negosiator pihak Scouting Legion dengan Eren
Tidak ada yang lebih dekat dan mengerti Eren Yeager dibanding Armin dan Mikasa. Perubahan yang dialami Eren dan pengambilan keputusan yang dilakukan Eren, membuat Survey Corps kewalahan untuk memahami apa yang terjadi. Di saat seperti ini, bahkan pucuk pimpinan Survey Corps, Hange Zoe belum tahu apa yang harus dilakukan.
Di saat yang sama, terjadi perbincangan antara Armin dengan Mikasa, Jean, dan Connie sehubungan dengan sikap Eren Yeager tersebut. Perbincangan tersebut mengindikasikan bahwa Armin akan menjadi penghubung sekaligus berusaha mengonfirmasi dan memersuasi Eren. Tidak hanya sebagai kawan dekat, namun juga sebagai perwakilan Survey Corps. Keberhasilan Armin berbicara dan memersuasi Eren akan menentukan bagaimana langkah dan jalan cerita selanjutnya dari Attack on Titan. Bahkan, Armin sudah bersiap dengan skenario terburuk jika memang Eren gagal dipersuasi.
Nah, karena belum ditayangkan di anime, saya nggak akan bercerita bagaimana proses jalannya negosiasi tersebut dan bagaimana Armin turut berperan ke keputusan akhir Eren Yeager.
Pembagian fokus cerita yang tidak lagi sepenuhnya fokus ke pihak Paradis
Sosok Armin Arlert terlihat seperti tidak penting karena sebenarnya fokus cerita saat ini tidak lagi sepenuhnya ke pihak Paradis. Pihak Marley dan para pejuangnya juga mendapatkan tempat untuk berada di perspektif utama. Selain itu faksi Yeagerist juga menjadi sorotan.
Berbeda dengan tiga musim sebelumnya, saat cerita benar-benar terfokus pada perjuangan pihak Survey Corps dalam menumpas titan. Meski demikian tidak ada keraguan bahwa Armin masih berperan penting di Attack on Titan final season ini. Armin lah yang harus memutar otak lebih keras dalam menentukan bagaimana mengatasi serangan yang kemungkinan dilakukan pihak Marley sekaligus memikirkan jalan yang lebih baik dibanding mewujudkan rencana Eren dan Zeke.
Maka dari itu, sebenarnya wajar saja jika Armin kesulitan dan bimbang. Dihadapkan dengan situasi tersebut tanggung jawab berat yang diembannya pasti menyulitkan untuk berpikir cepat dan jernih. Selain itu, jika membandingkan dengan bagaimana Bertholdt memainkan peran sebagai Colossal Titan, sebenarnya sama saja dengan bagaimana Armin menggunakan Colossal Titannya.
Ketika Bertholdt memegang Colossal Titan, kondisinya mereka sedang berada di markas musuh dan malangnya mereka murni hanya bisa mengandalkan kekuatan titan mereka. Tanpa bantuan pasukan penembak dari Marley atau lainnya. Maka dari itu, kekuatan Bertholdt berguna untuk menghasilkan destruksi dalam skala luar biasa untuk menyapu bersih pasukan lawan
Apa bedanya dengan Armin? Ketika berada di markas musuh juga sama, menggunakan kekuatan Colossal Titan untuk menghasilkan destruksi dahsyat dan menghancurkan kekuatan lawan. Maka, dari poin-poin di atas itu kok bisa-bisanya ya, ada yang bilang Armin Arlert ini karakter yang tidak penting.
Nah, untuk pembaca manga, tidak usah koar-koar lagi, kita semua juga sudah tau bagaimana pentingnya Armin, mending kalian lanjut bahas apa itu Hallucigenia. Kalau mungkin masih ada yang masih penasaran seberapa penting Armin di Attack on Titan final season ini kedepannya, saya cuma mau kasih tau, pernah lihat meme gambar Armin berkostum Naruto, disertai tulisan “Armin Simpuden” di gambarnya? Seperti itulah peran Armin saat ini.
BACA JUGA Armin Arlert Sekarang Jadi Karakter Tidak Penting di ‘Attack on Titan’ Final Season atau tulisan Muhammad Harits Hikmawan lainnya.