Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bangsa Ngapak Itu Nggak Cuma Banyumas, Ada Pemalang Juga yang Kaya Cerita

Adi Sutakwa oleh Adi Sutakwa
25 Desember 2020
A A
Bangsa Ngapak Itu Nggak Cuma Banyumas, Ada Pemalang Juga yang Kaya Cerita Terminal Mojok(1)
Share on FacebookShare on Twitter

Saya selalu geram tiap kali ada obrolan tentang bahasa ngapak, bukan karena selalu diidentikkan dengan bahasa yang lucu dan bikin ngakak. Justru lebih kepada penyamarataan identitas orang ngapak yang hampir pasti dikaitkan dengan bahasa Banyumasan. Padahal orang ngapak itu nggak selalu berasal dari Banyumas, atau Tegal, Brebes, dan Pekalongan. Ada juga kabupaten elegan, autentik, dan mendunia yang dinamakan Pemalang.

Sebagai orang asli Pemalang, saya hendak membeberkan ulasan kekayaan Pemalang satu per satu, mulai dari keunikan bahasa, kuliner, tempat wisata, artis ibu kota, atlet ternama, kriminal kelas internasional, bahkan tragedi berskala nasional.

#1 Ngapak elegan Pemalang

Ngapak Banyumas barangkali didongkrak dengan adanya kampus Unsoed, ngapak Tegal dikenal karena Cici Tegal dan Limbad, lalu ngapak Pekalongan melambung sejak lama ketika Slank turut ambil bagian dalam mempromosikan kain batik. Jangan salah, ngapak Pemalang juga terdengar elegan karena menggunakan konsonan e, seperti pengucapan e pada kata emas. Sedangkan ngapak pada umumnya menonjolkan huruf a pada logat khas kedaerahannya.

Jadi, kata nasi atau “sega” dalam bahasa ngapak berubah pengucapannya menjadi “sege” di Pemalang. Frasa “ora bisa” yang kerap jadi lelucon “ora bisa kaya kuwe” dalam ngapak Banyumasan, dibunyikan menjadi “ora bise” oleh orang Pemalang yang elegan. Sampai sini paham kan urgensi bahasa ngapak Pemalang?

#2 Nanas, grombyang, dan lontong dekem

Saya rasa sudah nggak ada ruas jalan di Indonesia yang nggak memiliki penjual nanas madu Pemalang di pinggir jalan. Dibandingkan nanas impor Thailand, nanas Pemalang dengan karakteristik yang kecil ini memang dulu sempat dipandang sebelah mata. Akan tetapi, dalam lima tahun terakhir dunia telah bangun dari halusinasi panjang dan sadar akan kekuatan terpendam nanas madu Pemalang. Rasa manis dan asamnya tiada duanya, sedikit airnya, dan nggak bikin gatal tenggorokan.

Ihwal grombyang dan lontong dekem, dua kuliner khas Pemalang ini bisa dikatakan serupa tapi tak sebangun dengan rawon. Daging yang digunakan adalah daging kerbau, barangkali ada kaitannya dengan kebiasaan budaya di Kudus yang lebih lazim menjadikan kerbau sebagai sumber daging kelas atas, ketimbang sapi. Bedanya, grombyang biasa disajikan dengan sate daging yang diiris tipis panjang dan lebar, kira-kira memiliki dimensi empat sampai lima sentimeter persegi, dengan ketebalan tiga sampai lima milimeter.

#3 Pantai Widuri

Masih ingat lagu “Widuri” yang konon sering didengarkan almarhum eyang Habibie semasa di Jerman dulu? Lagu yang dipopulerkan oleh Bob Tutupoly ini secara kebetulan sama dengan nama salah satu pantai di Pemalang, pantai Widuri. Meskipun saya sendiri belum dapat memecahkan teka-teki makna lagu “Widuri”, sebenarnya menjelaskan tentang pantai Widuri atau bunga Biduri/Widuri? Tetapi teka-teki itu tidak penting, poinnya adalah pantai Widuri bisa jadi lokasi yang tepat kalau kamu mau yang-yangan di Pemalang.

#4 JKT48 dan Uka-uka

Pemalang juga punya artis ibu kota kenamaan loh. Salah satu personel JKT48, Eleonora Angelica atau Ayen JKT48, merupakan gadis muda asal Pemalang. Jadi, jangan pernah ragukan militansi otaku Pemalang dalam meneriakkan lirik legendaris JKT48, “I want you… I need you… I love you~”

Baca Juga:

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

10 Kosakata Pemalang yang “Ajaib” hingga Bikin Bingung Banyak Orang

Nggak cuma artis dan musisi, Pemalang juga punya aktor dan host bersejarah, almarhum Sutoro Margono atau yang lebih dikenal sebagai Torro Margens. Sekarang jadi ingat kan dengan acara televisi paling horor sepanjang masa Uka-uka? Ya khusus buat kalian saja yang tahu, feeling old yet, Bro!

#5 Atlet juara dunia

Pemain badminton kelas dunia peraih satu medali emas Olimpiade, satu medali emas Asian Games, dua kali juara All England, dan empat kali juara dunia BWF World Championships, adalah pebulutangkis kelahiran Pemalang, Hendra Setiawan. Walau kini usianya sudah lewat kepala tiga, partner Mohammad Ahsan ini masih aktif dalam kompetisi internasional. Terakhir kali, pasangan The Daddies ini menjadi juara dunia tahun 2019.

Koh Hendra juga terkenal aktif dalam platform YouTube bersama istrinya dan sering memberikan giveaway paket alat badminton kepada para penonton setia channel vlog pribadinya.

#6 Kriminal internasional

Sebagai seorang penulis yang adil, saya terpaksa menceritakan tenggelamnya citra Pemalang di mata rakyat Indonesia. Dulmatin, seorang terduga teroris yang pernah dihargai 10 juta dolar AS, adalah pria kelahiran Pemalang. Ia disebut-sebut terkait dengan peristiwa Bom Bali tahun 2002. Dulmatin tewas dalam penggerebekan di Pamulang bulan Maret 2010. Sejak saat itu, banyak berita penggeledahan dan penggerebekan teroris di Pemalang yang diberitakan sebagai anak buah Dulmatin.

#7 Tragedi nasional

Petarukan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pemalang. Petarukan sering dikaitkan dengan tragedi kecelakaan kereta api di Stasiun Petarukan yang dapat dikatakan sebagai salah satu bencana nasional.

Pada dini hari awal Oktober 2010, kereta eksekutif Argo Bromo Anggrek menabrak bagian belakang kereta bisnis Senja Utama Semarang yang tengah berhenti di Stasiun Petarukan. Tercatat sebanyak 36 orang meninggal dan 50 orang mengalami luka-luka.

Pagi yang berisik dengan raungan ambulans bersahutan tanpa henti, ditemani langit yang memang mendung sepanjang jalan, seolah mengisyaratkan tragedi kecelakaan kereta itu menjadi salah satu kelalaian terburuk dalam sejarah transportasi perkeretapaian Indonesia.

Itulah Pemalang yang kaya akan cerita, daerah yang nggak sama dengan wilayah ngapak di sekelilingnya. Kami yang lahir dan besar di Pemalang, tahu rasanya jadi orang Pantura yang punya idola anak muda ibu kota dan atlet juara pengharum nama bangsa. Dan yang paling penting, bahasa ngapak kami itu nggak kalah elegan.

Sumber Gambar: javatravel.net

BACA JUGA Orang yang Chat WhatsApp Duluan tapi Nggak Balik Balas Saat Kita Sudah Balas Chatnya Itu Kenapa, sih dan tulisan Adi Sutakwa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Desember 2020 oleh

Tags: Pemalang
Adi Sutakwa

Adi Sutakwa

Kelas pekerja dari Pemalang yang menghabiskan separuh hidupnya sebagai perantau di Solo, Jogja, Jakarta, dan Serang. Kritis pada isu pangan, industri, pendidikan, politik, sepakbola, seni, hingga animanga.

ArtikelTerkait

Susahnya Jadi Warga Pemalang yang Minim Hiburan, Mau Nonton Bioskop Aja Harus ke Pekalongan Atau Tegal

Susahnya Jadi Warga Pemalang yang Minim Hiburan, Mau Nonton Bioskop Aja Harus ke Pekalongan Atau Tegal

10 Maret 2025
Bangsa Ngapak Itu Nggak Cuma Banyumas, Ada Pemalang Juga yang Kaya Cerita Terminal Mojok(1)

4 Makanan Khas Pemalang, biar Taunya Nggak Nanas Melulu

15 Juli 2023
Pemalang Kota IKHLAS, tapi Makanan Khas Pemalang Bikin Penikmatnya Nggak Ikhlas pamulang, malang

Pemalang Kota IKHLAS, tapi Makanan Khas Pemalang Bikin Penikmatnya Nggak Ikhlas

10 November 2023
Pemalang Suram! Lampu Penerangan Jalan kok Kalah Terang sama Lampu Motor Honda Scoopy?

Pemalang Suram! Lampu Penerangan Jalan kok Kalah Terang sama Lampu Motor Honda Scoopy?

23 November 2023
Derita Tinggal di Pemalang, Kabupaten Nggak Terkenal di Jawa Tengah

Derita Tinggal di Pemalang, Kabupaten Nggak Terkenal di Jawa Tengah

16 Februari 2024
Perbedaan Pemalang Utara dan Selatan yang Perlu Dipahami Warga dari Daerah Lain

Perbedaan Pemalang Utara dan Selatan yang Perlu Dipahami Warga dari Daerah Lain

22 Juni 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.