Bandar Negara: Calon Kabupaten Baru di Lampung yang Menimbulkan Tanda Tanya

Bandar Negara: Calon Kabupaten Baru di Lampung yang Menimbulkan Tanda Tanya lampung selatan

Bandar Negara: Calon Kabupaten Baru di Lampung yang Menimbulkan Tanda Tanya

Wacana pemekaran Kabupaten Lampung Selatan sudah di depan mata, yaitu dibentuknya kabupaten baru bernama Kabupaten Bandar Negara. Salah satu alasan di balik pemekaran ini adalah wilayah Lampung Selatan yang terlalu luas. Saya sendiri sebagai perantauan juga merasakan hal yang sama ketika pertama kali menginjakkan kaki di kabupaten ini.

Kendati demikian, pemekaran kabupaten baru ini masih menimbulkan tanda tanya, terutama terkait masa depan dan dampak yang diberikannya kepada masyarakat di wilayah tersebut.

Pelayanan publik lebih terjangkau

Kabupaten Lampung Selatan saat ini memiliki pusat pemerintahan di daerah Kalianda. Daerah ini terasa sangat jauh untuk diakses bagi masyarakat di wilayah seperti Natar dan Tanjung Bintang yang bahkan lebih dekat ke Kota Bandar Lampung. Dengan adanya Bandar Negara, masyarakat lebih mudah mengakses layanan publik di kabupaten baru ini yang mencakup lima wilayah, yakni Tanjung Bintang, Tanjung Sari, Natar, Jati Agung, dan Merbau Mataram. Dengan pusat pemerintahan Bandar Negara di Kotabaru atau Jati Agung, masyarakat tidak perlu jauh-jauh pergi ke Kalianda.

Meskipun lebih menjangkau masyarakat, kabupaten baru ini belum tentu menjamin kesejahteraan masyarakat yang lebih terjamin. Jika diperhatikan, tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah pusat pemerintahan seperti Kalianda sendiri masih belum merata. Beberapa wilayah di Bandar Negara nantinya memang sudah termasuk lebih padat, bahkan bisa dikatakan menjadi penopang Bandar Lampung. Akan tetapi, bagaimana dengan nasib Lampung Selatan nantinya? Akankah Lampung Selatan semakin terpinggirkan dari perhatian pemerintah provinsi dan pusat?

Pemerataan pembangunan

Meskipun akan lebih mudah untuk mengakses pelayanan publik, pembangunan di Bandar Negara belum tentu menjadi lebih baik dan merata. Seperti yang diketahui bersama, infrastruktur di Lampung Selatan sejauh ini belum bisa dinilai layak. Barangkali, akses ke Kalianda yang terasa begitu jauh saat ini juga dipengaruhi oleh kondisi jalan yang tidak layak. Mau sedekat apa pun, jika kondisi jalannya tidak mumpuni, akan terasa 2 kali lipat lebih jauh dan melelahkan bagi para pelintas. Belum lagi transportasi umum antarkota yang tidak jelas nasibnya hingga kejahatan begal yang masih merajalela.

Selain kondisi jalan, masih banyak fasilitas kesehatan hingga pendidikan yang belum memadai. Masih banyak pula sekolah negeri yang belum mendapatkan perhatian pemerintah. Hal ini tentu kembali bergantung kepada pemerintah yang akan memegang kendali di kabupaten baru tersebut. Padahal, fasilitas kesehatan dan pendidikan adalah dua aspek yang mampu menjamin keberlangsungan hidup masyarakat Lampung.

Baca halaman selanjutnya

Potensi lapangan pekerjaan

Bagaimana potensi lapangan pekerjaan di Bandar Negara nanti?

Lima wilayah yang menjadi kawasan kabupaten baru tersebut merupakan wilayah yang didominasi oleh industri dan pabrik. Jika dilihat-lihat dari lokasinya yang mengelilingi Bandar Lampung, Bandar Negara sepertinya akan diproyeksikan menjadi kota satelit bagi Bandar Lampung, seperti halnya Jakarta dengan kawasan-kawasan sekitarnya.

Dengan kemajuan Kota Bandar Lampung saat ini, tidak heran jika Bandar Negara nanti juga akan “kecipratan” dengan perkembangan industri di sana, termasuk dari lapangan pekerjaan. Akan lebih banyak industri yang dibangun di kabupaten tersebut dengan standar UMR yang terbilang lebih rendah, namun tetap memiliki akses yang dekat dengan fasilitas pelabuhan hingga bandar udara di Lampung. Tentu saja, pemerintah di kabupaten baru tersebut diharapkan tetap memperhatikan jatah lapangan pekerjaan untuk penduduk lokal di sana. 

Dari sekian hal yang menjadi perhatian, Bandar Negara diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan yang selama ini tidak tuntas di Lampung Selatan. Calon kabupaten baru tersebut diharapkan memang mampu memajukan masyarakatnya. Bukan justru memperboros anggaran pemerintah dengan sistem administrasi yang baru hingga menjadi potensi korupsi yang tidak ada selesainya. Apakah kabupaten baru ini benar-benar menguntungkan masyarakat? Kita tunggu saja ke depannya.

Penulis: Ahmad Sulton Ghozali
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Hal Enaknya Belanja Pakai Alfagift

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version