Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Balas Dendam di Hari Lebaran

Andrian Eksa oleh Andrian Eksa
6 Juni 2019
A A
mie ayam lebaran

mie ayam lebaran

Share on FacebookShare on Twitter

Mie ayam di hari lebaran seolah rasanya lebih enak dibandingkan dengan hari-hari yang lain. Aneh memang, tapi begitulah hasrat terpendam. Jajan di pinggir jalan, apalagi sepulang dari salat Idul Fitri, rasanya kok ya  nikmatnya sampai ke hati. Adik saya membuktikannya.

Pagi tadi, adik saya susah dibangunkan. Dia begitu menikmati tidurnya yang pulas. Dia dipeluk oleh mimpi, erat sekali. Nenek, ibu, dan saya bergantian membangunkannya. Nihil hasilnya. Adik saya tetap setia menutup mata sambil memeluk boneka pemberian pacarnya. Astaga… dalam kondisi tidur, kok kebucinannya gak mereda?

Setelah beragam cara kami lancarkan—dari digoyang-goyang badannya sampai dikumandangkan takbir dekat telinga—akhirnya adik saya bangun juga. Dia kemudian pergi mandi. Byar-byur-byar-byur dan sat-set-bat-bet, dia tampil necis di depan saya. Matanya masih merah. Dia kurang tidur, sepertinya.

Kami pun berangkat ke lapangan—yang jaraknya cuma limabelas meteran. Kami mengikuti salat yang jamaahnya banyak sekali, meskipun hal seperti ini terjadi setahun hanya dua kali, Idul Adha dan Idul Fitri. Belum selesai khotbah disampaikan, adik saya sudah mengajak pulang. Saya pun mengiyakan. Lagi pula khotbahnya cuma bentak-bentak dan menakut-nakuti orang.

Pas perjalanan pulang inilah, adik saya tergoda mie ayam di pinggir jalan. Padahal mie ayam tersebut dijual setiap hari, di bulan Ramadan sekalipun. Entah mengapa, seperti yang sudah saya katakan di muka, mie ayam tersebut seolah lebih menggugah selera. Berkedok sudah lebaran, adik saya menuntaskan dendam, sarapan! Sebulan loh enggak sarapan. Sekalinya sarapan—mie ayam lagi—sedapnya tak tergantikan.

Saya lihat, caranya makan adik saya seperti orang yang lama tidak menikmatinya. Habis tak tersisa dalam hitungan detik saja. Berapa ratus detik tadi, ya? Belum selesai sampai di situ. Adik saya kembali ke penjual-penjual sekitar lapangan, katanya mau membeli jamu. Astaga… hasrat apa lagi ini? Jamu seperti itu kan dijual setiap hari. Ibu-ibu menyusui bahkan membelinya dua kali sehari. Katanya berkhasiat untuk memperlancar ASI. Adik saya kan laki-laki, apa yang mau dilancarkan sih? Eh~

Ternyata, hasrat untuk terus makan, tidak hanya terjadi pada adik saya. Setelah saya membuka tudung saji di meja makan, ternyata banyak lauk untuk menjamu tamu yang datang. Hasrat yang sudah saya pendam dalam-dalam selama sebulan, tiba-tiba mak bedunduk muncul begitu saja. Seperti kesetanan, saya tidak bisa berhenti makan. Padahal masakan ibu biasa-biasa saja. Setiap hari ada. Sekali lagi, hari ini semua masakan rasanya berbeda.

Dengan kejadian tersebut, saya jadi teringat Mbah Jacques Lacan. Hasrat saya terhadap masakan ibu, tidak lain berawal dari hasrat adik saya terhadap makanan di hari raya. Begitu pula hasrat adik saya, tidak lain bersumber dari kata orang, kalau lebaran tanpa jajan seperti kepising nanging diempet tenanan.  Hasrat, kata Mbah Lacan, mesti dirumuskan sebagai hasrat “yang lain”, karena pada mulanya adalah apa yang dihasrati oleh “yang lain”.

Baca Juga:

Sebagai Orang Sunda, Saya Akui Mie Ayam di Jogja Memang Lebih Enak

Nggak Semua Orang Cocok Makan Mie Ayam Pakde Wonogiri, Saya Salah Satunya

Seperti seorang yang mencintai seorang “yang lain” dan berhasrat mendapatkannya, begitulah saya terhadap masakan ibu di hari raya. Seperti seorang yang sudah mendapatkan dambaannya, begitulah saya setelah suap demi suap merasakan masakannya. Seperti seorang yang merasa ada “yang hilang” dari dambaan setelah mendapatkannya, begitulah saya setelah kenyang menyapa. Saya kehilangan sesuatu dan mulai merindukannya.

Lebih dari rindu, saya pun mulai merasakan kecemasan saat lebaran tiba, sebagaimana kata Mbah Lacan, kecemasan adalah kegelisahan tanpa objek. Saya kehilangan sesuatu yang tidak terpahami. Pokoknya, setelah banyak makan, rasanya saya ingin berada dalam “berhasrat untuk terus makan”, tapi tidak bisa.

Barangkali beginilah rasanya balas dendam, ada saja yang disesalkan. Pantas saja perbuatan ini dilarang oleh beberapa agama dan kepercayaan. Meskipun ada juga yang masih mempertahankan budaya balas dendam ini. Sebut saja masyarakat Bugis dan Makassar yang masih menjunjung tinggi Siri’ atau harga diri.

Balas dendam bagi masyarakat Bugis dan Makassar seringkali dipicu oleh Siri’ Ripakasiri’ ataupun Siri’ Masiri’—keduanya merupakan perasaan hina, baik akibat dihinakan atau atas perbuatannya sendiri. Balas dendamlah yang kemudian menjadi solusi mengembalikan harga diri.

Karena masih merasa kehilangan sesuatu pada makanan, saya pun mengalihkan perhatian. Siapa tahu yang satu ini lebih baik dan bisa membuat saya nyaman. Ups!

Saya mulai memperhatikan yang lain. Melirik kasur yang tertata rapi dan bantal guling yang melambai-lambai. Kemudian merebahkan diri. Tiduran di hari raya rasanya jauh lebih istimewa. Pantas adik saya betah berlama-lama. Setelah bosan dengan makan, tidur memang menjadi pelarian paling pengertian. Hasrat oh hasrat, engkau sungguh b*ngs*t!

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Balas DendamLebaranMie Ayam
Andrian Eksa

Andrian Eksa

Kelahiran Boyolali, 15 Desember. Saat ini sedang bergiat di Dolanan Anak Jogja.

ArtikelTerkait

Ngapain, Sih, Sewa iPhone untuk Flexing Saat Lebaran? Segitu Hausnya akan Pengakuan, ya?  

Ngapain, Sih, Sewa iPhone untuk Flexing Saat Lebaran? Segitu Hausnya akan Pengakuan, ya?  

27 Maret 2025
Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal

20 Mei 2020
megono

Belum Lebaran Kalau Belum Megono-an

6 Juni 2019
Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan Terminal Mojok.co

Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan

10 Mei 2022
Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti

21 Mei 2020
Mencuci Piring Saat Lebaran, Kegiatan yang Perlu Dihindari

Mencuci Piring Saat Lebaran, Kegiatan yang Perlu Dihindari

23 April 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.