Kecamatan Baki Sukoharjo, Dibilang Desa tapi Mirip Kota, Dibilang Kota tapi Masih Desa

Kecamatan Baki Sukoharjo, Dibilang Desa tapi Mirip Kota, Dibilang Kota tapi Masih Desa

Kecamatan Baki Sukoharjo, Dibilang Desa tapi Mirip Kota, Dibilang Kota tapi Masih Desa (Meursault2004 via Wikimedia Commons)

Kecamatan Baki Sukoharjo adalah salah satu wilayah satelit dari Kota Solo yang unik. Dibilang desa tapi sudah mirip kota, tapi dibilang kota tapi masih sangat identik dengan desa

Seperti yang kita tahu, Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten penyangga Kota Solo. Ia seperti Tangerang terhadap Jakarta lah. Ini membuat wilayah-wilayah di Sukoharjo yang berbatasan langsung dengan Kota Solo bisa dibilang maju mengikuti perkembangan Kota Solo. Kenampakannya jadi terlihat lebih kota daripada desa padahal berada di kabupaten.

Salah satu wilayah di Kabupaten Sukoharjo yang berbatasan langsung dengan Kota Solo tersebut adalah Kecamatan Baki. Kecamatan ini tampak sudah seperti kota dengan kemajuan ikut pengaruh dari Kota Solo tapi secara bersamaan juga masih terasa desanya dengan areal persawahan yang masih sangat luas dan sosiologis masyarakatnya yang khas pedesaan.

Bagi yang belum tahu, Kecamatan Baki terletak di barat laut Kabupaten Sukoharjo. Bertetangga dengan Kecamatan Kartasura dan Kecamatan Laweyan Surakarta di utara, Kecamatan Gatak di barat, Kecamatan Grogol Di timur, serta Kecamatan Wonosari Klaten di selatan.

Saya pernah merasakan KKN di salah satu desa di Kecamatan Baki bagian utara dan merasa bahwa secara administratif memang desa lengkap dengan balai desa dan puskesmas pembantunya tapi secara suasana sudah ramai seperti kota. Bahkan seorang warga pernah memberikan tanggapan, “Kenapa kok KKN di sini? Di sini sudah seperti kota masa masih di-KKN-i?”

Setelah dipikir-pikir, benar juga kata orang itu. Warga di sini sudah maju, berdikari, dan canggih-canggih. Tempat yang katanya desa ternyata sudah banyak perumahan dan banyak inovasi dari warganya. Mereka seperti tak perlu ada mahasiswa KKN untuk mengajari arti kemajuan dan peradaban. Bahkan daerah asal salah satu teman kami malah yang lebih butuh kayaknya.

Begitu modern

Baki punya landmark yang keren. Salah satunya Luwes, department store kebanggaan warga Desa Gentan, Baki. Meski bukan mal, tapi bangunannya sebesar mal. Sekelas desa punya toko sebesar Luwes apa nggak hebat itu namanya. Mulai dari swalayan modern, toko pakaian, food court, sampai permainan seperti Timezone juga ada.

Selain itu, sepanjang jalan di depan Balai Desa Gentan dan Jalan Mangesti di Desa Purbayan ramai orang berjualan mulai dari jajanan sampai kebutuhan sehari-hari. Selalu ramai, nggak pernah sepi sampai larut malam. Keramaian ini jadi bikin lupa kalau ini masih desa. Kecamatan Baki Sukoharjo juga punya sentra produksi kerajinan gitar mulai dari skala kecil hingga besar.

Meski nggak komplit-komplit amat, letak Kecamatan Baki terhitung sangat dekat dari mana-mana. Sama Stasiun Gawok dan Purwosari dekat, Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru dekat, sama UMS dekat. Kalau urusan mal dekat juga sama The Park Mall, Pakuwon Mall Solo Baru, atau Solo Square. Nyatanya nggak semua kecamatan di Sukoharjo sedekat ini dengan peradaban.

Baki Sukoharjo nggak cocok juga dibilang kota

Meski sudah ramai dengan perumahan dan aktivitas ekonomi, Kecamatan Baki masih jauh kalau disebut sebagai kota. Nyatanya kemajuan dan perumahan gedong hanya berada di wilayah utara atau yang berbatasan dengan Kota Solo, seperti di Desa Gentan, Purbayan, dan Waru. Kalau ini sudah bisa disebut sebagai kota karena lebih ramai dan maju.

Sedangkan yang di selatan, masih tampak seperti pedesaan dengan persawahan yang luas dan rumah-rumah sederhana seperti di Desa Mancasan, Jetis, Gedongan, dan sekitarnya. Jangankan perumahan gedongan, kenyataannya lebih banyakan sawah dan ladang ketimbang rumah dan fasilitas umumnya.

Keberadaan minimarket Indo-Alfa yang kata orang juga jadi salah satu tolak ukur maju-tidaknya suatu wilayah juga lebih banyak di bagian utara ketimbang di bagian selatan. Mungkin dulu saya salah desa untuk KKN. Harusnya di Kecamatan Baki yang selatan bukan malah yang di utara.

Itulah Kecamatan Baki Sukoharjo sebagai salah satu wilayah satelit dari Kota Solo yang unik. Perbedaan yang signifikan antara Baki utara dan selatan ini yang bikin Kecamatan Baki unik, dibilang desa tapi sudah mirip kota. Tapi, kalau dibilang kota, masih sangat identik dengan desa. Gimana nih?

Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Siasat Hidup Warga di Pinggiran Sukoharjo, Pasang Ekspektasi Serendah Mungkin ke Pemkab

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version