Apa yang ada di benakmu ketika mendengar Kota Kudus? Sunan Kudus? Rokok? Atau malah Jenang Mubarok?
Meskipun di peta Kudus merupakan kota terkecil di Jawa Tengah, Kudus adalah kota yang kaya akan fasilitas umum dan tentunya nggak ndeso-ndeso banget. Dengan kehadiran dua kampus negeri dan enam kampus swasta, Kudus seolah menjadi magnet bagi para calon mahasiswa dari luar kota yang hendak menimba ilmu. Apalagi di Kudus juga hadir beberapa sektor industri krusial seperti rokok, kertas, dan elektronik. Selain itu, UMR di sini lebih tinggi dibandingkan beberapa kota besar di Jawa Tengah.
Kalau kamu anak muda yang engap dengan hiruk-pikuk kota besar, mungkin Kudus bisa jadi salah satu kota yang patut kamu pertimbangkan untuk meniti karier.
Seolah sudah jadi tradisi para perantau, bahasa merupakan salah satu hal yang harus dipelajari selama berada di perantauan. Tentu saja tujuannya supaya selama berada di perantauan, kamu bisa berbaur dengan masyarakat sekitar dan nggak terdampak culture shock gitu, lho. Walau masih berada di Jawa Tengah, bahasa Jawa khas orang Kudus atau bahasa Jawa Kudusan ternyata cukup berbeda dari bahasa Jawa pada umumnya. Berikut beberapa dialek ciri khas “anak Kudus banget” dan beberapa kosakata yang perlu kamu pelajari biar makin akrab.
#1 Kata-kata dengan imbuhan -em
Banyak sekali kata-kata bahasa Jawa yang memiliki imbuhan –em. Dengan adanya imbuhan –em, maka kata tersebut berarti –mu. Gonem misalnya, gonem bisa berarti punyamu. Selain itu, gonem bisa juga berarti panggonmu yang artinya tempatmu. Contoh kosa kata -em lainnya antara lain: duitem, pacarem, bojonem, klambinem.
“Pensil iku gonem le?”
“Bar iki aku tak mampir ning gonem ya yang, enteni sediluk.”
#2 Ngeleh
Kalau anak-anak selatan Jawa Tengah dan Jawa Timuran terbiasa dengan kata luwe, di Kudus, kata yang sering dipakai untuk mengungkapkan rasa lapar adalah ngeleh.
“Adhimu ngeleh kuwi, ndang tukokke sego.”
#3 Mbatek
Salah satu kata yang sangat sering diucapkan oleh orang Kudus adalah mbatek. Meskipun begitu, sebagian besar orang Kudus pasti bingung juga kalau disuruh menjelaskan apa makna sebenarnya dari kata ini kepada orang lain, sebab kata ini sudah mendarah daging pada percakapan sehari-hari.
Kata ini diucapkan oleh orang Kudus dalam situasi yang bikin deg-degan, khawatir akan hal buruk terjadi, takut sampai marapal doa tanpa henti, dan berkeringat dingin.
“Aku mbatek lho pas ning dalan mau.”
#4 Kata-kata dengan imbuhan –neni
Selain imbuhan –em, dialek khas Kudus memiliki imbuhan khas lainnya yaitu –neni, yaitu artinya sangat. Contohnya kata nemeneni yang diambil dari kata nemen dan imbuhan –neni, yang berarti sangat keterlaluan.
“Cah iku kok ya nemeneni, bar mangan langsung turu!”
#5 Kakuati
Tiap daerah memiliki kata khusus dalam mengumpat, tak terkecuali Kudus. Seperti jancuk dalam Jawa Timuran, kakuati nggak hanya diucapkan untuk mengumpat orang, tapi juga sering kali diucapkan ketika kesal terhadap suatu hal yang menjengkelkan.
#6 Ape dan -tah
Kata ape artinya sama seperti ameh atau mau/akan dalam bahasa Indonesia. Sedangkan –tah adalah imbuhan yang sering digunakan untuk menanyakan sesuatu, nggak memiliki arti. Imbuhan –tah juga sama seperti imbuhan –tho pada bahasa Jawa Semarangan.
“Ape lunga ning endi, tah?”
“Piye tah?”
#7 Nyakang
Bisa diartikan sebagai nanggung.
“Duite nyakang, tambah sithik iso tuku permen loro.”
#9 Kelancor
Kelancor artinya kebablasan, sering digunakan untuk konteks perjalanan. Bukan kebablasan dalam hal pergaulan ya, hehehe.
“Ketoke iki kelancor, mbalek yo.”
#10 Njarak
Sengojo dalam bahasa Jawa dialek Kudus adalah njarak.
“Aku ora njarak ngidak tangane.”
#11 Wantah
Mungkin kamu sudah terbiasa dengan penyebutan banyu putih, akan tetapi, orang asli Kudus akan merasa asing mendengarnya. Cukup ucapkan satu kata untuk memesan air putih, yaitu wantah.
“Aku mau njaluk wantah segelas kok durung teko yo?”
Nah, itulah beberapa contoh bahasa Jawa yang biasa digunakan orang Kudus yang perlu kamu pelajari sebelum memutuskan merantau ke Kota Kretek. Semoga sedikit info di atas bisa membantumu berinteraksi dan berbaur dengan orang Kudus, atau bahkan buat pedekate sama anak Kudus? Gasss~
Penulis: Golda Defannisa Astrid
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Hal Unik yang Hanya Dijumpai di Kota Kudus.