ASN Demo, Pemantik Api-api Perjuangan yang Selama Ini Dipadamkan oleh Raja-raja Palsu

ASN Demo, Pemantik Api-api Perjuangan yang Selama Ini Dipadamkan oleh Raja-raja Palsu

ASN Demo, Pemantik Api-api Perjuangan yang Selama Ini Dipadamkan oleh Raja-raja Palsu

Pemerintahan era sekarang, jujur saja, jauh lebih “seru” ketimbang pemerintahan sebelumnya. Bayangkan, belum ada 100 hari, sudah ada ASN demo, mengkritik keras menterinya sendiri. Saya waktu baca berita tentang ini, hanya bisa angkat topi. Salut, salut banget.

Hari ini, ratusan ASN Dikti gelar demo di depan kantor Kemdiktisaintek, buntut dugaan pemecatan sepihak dan tindakan menterinya yang dinilai di luar batas. Apa pun tuntutannya, bagi saya ini benar-benar hebat. Mengingat, ASN kerap dianggap sebagai kaum yang narimo ing pandum, tidak mau ikut-ikutan kritik, serta profesional dalam hal tertawa karier.

Kalau sampe ASN demo, dan andai tuntutannya dipenuhi, bisa jadi pengingat untuk kita-kita ini, yang kerap tidak mau bersuara karena takut direpresi. ASN Dikti adalah contoh terbaik jika kita bersatu, kita jelas akan kuat dan bikin orang-orang zalim gemetar, sekalipun kekuatan besar mereka pegang.

ASN demo adalah hal yang wajar

Seperti yang saya bilang tadi, ASN kerap dianggap sebagai kaum yang tak mau aneh-aneh dan kritis. Alasannya banyak, seperti karena mereka digaji negara, maka tidak patut mengkritik. Lalu, sudah jadi rahasia umum jika ada pegawai yang kritis, berujung dimutasi. Kebenaran hal ini memang kerap dipertanyakan, tapi ayolah, kalian tidak jarang mendengar cerita ini berkeliaran di sekeliling kalian.

Tak sedikit juga yang karena sudah dibuai kenyamanan, memilih untuk main aman. Mereka sebenarnya tak bisa disalahkan. Toh, kritik keras terhadap institusi tak jarang punya konsekuensi yang besar. Diserang medsosnya, salah satunya. Bagi para pemberani, itu amat sepele. Tapi bagi para sipil biasa saja, bisa jadi hal tersebut menggerogoti mental mereka.

Padahal, ASN juga manusia biasa. Mereka juga punya banyak keluh kesah. Tapi karena ASN demo adalah sesuatu yang dianggap tabu, mereka lebih memilih untuk memendam perih. Boro-boro ASN demo, menyanggah opini saja mereka belum tentu berani. Saya tidak sedang mengejek ASN lho, justru sedang bersimpati.

Adanya berita ASN demo ini artinya cuman satu: apa pun yang terjadi, udah bener-bener parah. Orang yang dianggep iya-iya aja, main aman, rela meninggalkan zonanya demi mengutarakan suara, artinya sudah benar-benar muak.

Pak Prabowo, saya tahu jenengan lagi pusing perkara MBG serta hal-hal lain. Tapi, untuk yang ini, kayaknya jenengan harus ikutan mikir.

Pemantik api perjuangan melawan raja palsu

Pertanyaannya, apakah ASN kementerian atau daerah mau ikutan? Saya nggak yakin akan pada mau ikutan demo.

Meski ini bisa jadi sinyal yang bagus, tapi perkara nyali, tidak semua orang punya. Hanya saja, kalau sampai tuntutannya dipenuhi, artinya tidak tertutup kemungkinan akan ada yang meniru. Saya yakin ASN di bidang lain punya masalah yang sama. Tahulah, nggak sedikit orang yang megalomania dan ingin jadi raja kecil.

Saya justru ingin ASN demo ini jadi langkah awal agar para pemimpin mulai terbuka, dan tidak lagi merasa bisa seenaknya. Ini adalah langkah awal perubahan, dan biasanya memang lambat. Tapi tak apa lambat, asalkan pasti.

Semoga saja para ASN Dikti yang ikut demo tidak diteror atau malah dimutasi massal. Semoga juga nggak ada video dari influencer yang ngatain tidak bersyukur. Kalau ada yang begitu, artinya memang kebebasan berpendapat di negara ini akan dilenyapkan. Eh, atau jangan-jangan lagi proses? Au ah.

Yang jelas, saya angkat topi untuk para ASN yang demo hari ini. Kalian tanpa sadar sedang memantik api-api perjuangan yang selama ini dimatikan secara terstruktur oleh raja-raja palsu di luar sana.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA ASN Boleh Mengkritik Negara, karena Digaji oleh Rakyat dan Diminta Setia pada Negara

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version