Indonesia, ternyata, merupakan negara dengan pembuang sampah makanan (food waster) kedua terbesar setelah Arab Saudi. Menurut The Economist Intelligence Unit (EIU), setiap orang Indonesia menghasilkan kurang lebih 300 kilogram sampah makanan per tahun. Kaya sekali masyarakat kita ini ya.
Selain itu, menurut data dari Aksamala Foundation, 72 persen restoran di Jakarta memiliki kelebihan makanan yang tidak terjual setiap harinya. Presentase ini tentu terbilang besar ya, MyLov. Sayang juga kalau setiap restoran di Jakarta membuang makanan yang berlebihan itu setiap hari.
Jujur saja, saya agak nggak rela kalau makanan yang masih sisa dan mungkin masih bisa dimakan atau diolah kembali, justru dibuang sia-sia. Mending kalau makanan-makanan itu diberi pada yang membutuhkan atau bisa dijual dengan setengah harga. Tujuannya tidak lain tidak bukan, ya untuk mengurangi food waste.
Makanan menjadi kebutuhan pokok sekaligus hiburan bagi masyarakat Indonesia. Kenapa bisa disebut hiburan? Kalau menurut saya sih, sekarang banyak orang yang melakukan self healing dengan makan. Saya pikir ya makan termasuk hiburan bagi sebagian orang. Apalagi di zaman sekarang ini semuanya serbadaring. Jadi lebih mudah.
Pesan makanan lewat aplikasi daring sekarang sudah menjadi hal biasa bagi sebagian masyarakat Indonesia, termasuk saya. Aplikasi daring pesan antar sudah menjamur di Indonesia. Tapi, ada nggak sih aplikasi yang menjual kelebihan makanan di toko-toko dengan harga yang ramah di kantong? Jawabannya, ADA!
Namanya, Surplus. Aplikasi ini resmi diluncurkan pada Kamis, 12 Maret 2020. Aplikasi yang masih seumur jagung, jangan dianggap remeh ya, Mylov. Saya saja sudah pakai Surplus sejak beberapa bulan lalu. Itu pun secara tidak sengaja saya lihat postingan teman saya di Twitter. Saya jadi penasaran dan ingin coba pakai.
Aplikasi Surplus ini menjadi solusi buat kita yang sayang sekali dengan makanan yang terbuang. Kerennya, aplikasi Surplus ini menjual makanan yang kelebihan dengan harga yang sangat terjangkau. Ya, biasanya sih setengah harga saja alias diskon 50 persen.
Aplikasi Surplus tentu menjadi solusi juga bagi para pemilik tempat usaha kuliner supaya makanan sisa di pengujung hari tidak terbuang sia-sia. Selain itu, karena adanya aplikasi Surplus ini justru bisa menjadi ladang penghasilan lebih, menarik pelanggan baru, mengurangi biaya pembuangan sampah, dan menjadi green restaurant.
Aplikasi Surplus ini memiliki desain yang menarik dan mudah digunakan oleh siapapun. Saya beberapa kali pakai aplikasi ini dan merasa terbantu dengan adanya aplikasi Surplus. Pengguna akan diajak untuk melihat tempat makan yang menjual kelebihan makanan dengan jarak tertentu. Selain itu, pengguna diberi banyak sekali voucher diskon yang tentu bisa dimanfaatkan untuk membeli kelebihan makanan dari resto.
Aplikasi Surplus tentu menjadi salah satu aplikasi yang mendukung masalah food waste di Indonesia. Dengan adanya aplikasi Surplus, makanan berlebih di berbagai resto tentunya tidak akan terbuang sia-sia dan menjadi penumpukkan sampah makanan. Menggunakan aplikasi Surplus menjadi salah satu pengalaman menarik buat saya.
Senang rasanya saya bisa jajan roti, salad buah, dan minuman yang masih sisa denga harga yang sangat terjangkau karena voucher diskon 50 persen yang disediakan Surplus. Keren sih ini, jajan enak, murah, sekaligus ikut membantu mengatasi food waste. Rasanya seperti jadi pahlawan lingkungan. Hahaha.
Ada yang lebih saya sukai dari aplikasi Surplus, yakni adanya forum yang memudahkan. Forum tersebut berfungsi untuk berinteraksi dan bertukar pikiran dengan aktivis lingkungan yang akan banyak membantu masyarakat awam seputar food waste dan masalah lingkungan lainnya.
Oh ya, selain makanan di forum ini para pengguna juga bisa memberikan atau bertukar barang-barang yang sekiranya tidak dipakai lagi tapi masih layak pakai. Saya cukup kagum sih dengan aplikasi Surplus ini. Jujur saya baru menemukan aplikasi sekeren ini yang di dalamnya membahas seputar masalah lingkungan dan food waste.
Saya rasa dengan adanya aplikasi Surplus ini, Indonesia bisa secara perlahan mewujudkan Sustainable Development Goals nomor 2, Zero Hunger, nomor 12, Produksi dan Konsumsi yang Bertanggungjawab, serta nomor 13, Climate Action. Mengingat ketiga poin itu memang berkaitan.
Masih banyak orang di luar saya yang kekurangan makanan. Tentu saja adanya aplikasi Surplus ini mampu mengurangi pembuangan makanan berlebihan dan sedikit banyak membantu mereka yang masih kekurangan makanan di Indonesia. Yuk, unduh aplikasi Surplus sekarang!
Penulis: Ayu Octavi Anjani
Editor: Rizky Prasetya