Apa Salahnya PNS Main Zuma? Ada Manfaatnya kok!

pns main zuma mojok

pns main zuma mojok

PNS dan Zuma adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan, katanya. Dan stigma PNS yang katanya selalu main game itu waktu kerja lama-lama bikin eneg juga. Ih, kan nggak semua PNS juga kali. Masih banyak, kok, PNS yang kerjanya profesional, berintegritas, dan amanah. PNS yang betul-betul mengabdi buat negara dan bangsa juga melayani masyarakat sepenuh hati. Contohnya, ya, saya ini. Ehm.

Tapi kalau dipikir-pikir, memangnya kenapa kalau PNS main Zuma? Setahu saya nggak ada larangan, kok. Selama dilakukan di luar jam kerja, entah itu pas jam istirahat atau jam pulang kantor, ya boleh-boleh saja, sih.

Malah, kalau menurut saya, main game tersebut di jam kerja juga kayaknya nggak masalah. Dengan syarat dan ketentuan yang berlaku tentunya. Selama pekerjaannya sudah beres dan nggak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai PNS, ya silakan saja main secukupnya. Ya, kan, daripada bengong nggak jelas atau gibah tak terarah, kan mending main Zuma.

Lagipula, main Zuma ini ada banyak manfaatnya, kok, khususnya dalam meningkatkan kinerja PNS. Lah, memangnya bisa? Ini saya kasih tahu manfaat bermain Zuma bagi para PNS. Yuk, kita cek.

Pertama, melatih gerak motorik halus. Seorang PNS dituntut untuk bekerja cepat dalam melayani masyarakat. Misalnya, bikin laporan, nulis formulir, ngetik surat, dan kerjaan administrasi lainnya. Semua kerjaan tadi butuh gerak motorik halus yang paripurna. Nah, media yang pas untuk melatih gerak motorik halus itu adalah, ehm, Zuma.

Dengan bermain Zuma, gerak motorik halus yang merupakan hasil koordinasi otak, mata, dan tangan akan terlatih dengan baik. Menggerakkan mouse atau keyboard secara bergantian akan membuat jari-jemari menjadi lincah, selincah jari-jemari Bang Saleh di film Upin dan Ipin. Secara nggak langsung, ini akan meningkatkan kinerja PNS. Yekan?

Kedua, melatih kecepatan berpikir. Mengingat kebutuhan masyarakat yang selalu dinamis, seorang PNS harus memiliki kemampuan untuk berpikir, bertindak, dan membuat keputusan secara cepat. Pernah dengar istilah agility? Nah itulah dia. Ada banyak cara dan media untuk melatih agility bagi para PNS tadi. Salah satunya adalah dengan, ehm, Zuma.

Dengan bermain game tersebut, otak akan dilatih berpikir cepat untuk mengarahkan bola-bola ke tempat tertentu dengan warna yang sama. Pastinya ini akan meningkatkan kemampuan berpikir, bertindak, dan membuat keputusan. Cocok buat PNS, kan?

Ketiga, melatih kemampuan menyusun strategi. Dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara, seorang PNS harus mampu menanggapi berbagai keluhan dan melayani kepentingan masyarakat. Pastinya butuh strategi khusus untuk itu. Nah, urusan melatih kemampuan berstrategi itu ada di, ehm, Zuma.

Dengan bermain Zuma, kita nggak cuma mengarahkan bola warna-warni tadi, tapi juga berpikir taktis dan perlu strategi permainan. Bagaimana caranya bermain efektif dengan usaha seminimal mungkin dan hasil semaksimal mungkin. Kerja efektif ini tentunya sangat dibutuhkan oleh PNS.

Keempat, mengurangi stres. PNS juga manusia, punya rasa punya hati, jangan samakan dengan pisau belati. Pasti ada saatnya lelah, capek, stres, atau jenuh ketika kerja. Kalau dipaksa kerja pun, hasilnya nggak akan bagus. Makanya perlu refresh atau recharge dengan, ehm, Zuma.

Dengan bermain Zuma, otak terasa encer, pikiran segar, ide-ide cemerlang pun bertaburan. Otomatis, kerja jadi lebih optimal.

Nah, itulah empat manfaat yang bisa diambil dari permainan Zuma. Jadi, kalau suatu saat nanti lihat ada PNS lagi asyik main Zuma di PC kantor, ya tolong berbaik sangka saja. Siapa tahu dia sedang melatih kompetensi untuk meningkatkan performa dalam melayani masyarakat.

Tapi, kalau mainnya kelamaan apalagi sampai mengabaikan tanggung jawabnya sebagai PNS, ya getok saja kepalanya. Tuman!

Sumber gambar: YouTube Princess Jeremy Sparkle

BACA JUGA Jangan Asal Pilih Lokasi demi Lolos Seleksi ASN, Nanti Nyesel dan tulisan Andri Saleh lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version