Apa Jadinya Kalau Karakter dalam Film Avatar Aang Hidup di Jogja?

Apa Jadinya Kalau Karakter dalam Film Avatar Aang Hidup di Jogja Terminal Mojok

Sejak kecil saya memang suka menonton serial animasi. Mulai dari animasi Jepang sampai Amerika, semuanya saya libas. Nggak terkecuali film animasi besutan Nickelodeon, Avatar: The Legends of Aang. Animasi yang sering disiarkan di salah satu televisi nasional ini, bagi saya memang sangat menarik. Sampai-sampai saat masih kecil, saya selalu membayangkan gimana rasanya kalau saya menguasai salah satu dari keempat elemen yang ada di dalam cerita.

Nah, setelah beranjak dewasa saya malah jadi berpikir gimana kalau para karakter dari film Avatar Aang ini betulan ada di kehidupan nyata dan hidup di Jogja. Apa yang akan terjadi kalau Aang, Katara, Toph, Zuko, dan Sokka hidup dan berbaur dengan masyarakat Jogja di kota yang istimewa ini?

#1 Aang

Menguasai elemen angin, Aang akan banyak membantu masyarakat DIY khususnya urusan kelistrikan. Aang bisa menggunakan kekuatannya untuk memaksimalkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu yang ada di pesisir selatan Kabupaten Bantul. Pengendali udara berkepala plontos ini dapat mengkoordinir angin-angin yang berembus di pantai selatan. Dengan begitu kekurangan angin yang sempat dialami PLTB pada tahun 2017 nggak akan terulang lagi.

Selain untuk urusan serius, Aang dapat menghibur anak-anak di Kota Jogja. Beberapa waktu lalu di Jogja sempat tren permainan layang-layang. Bahkan, layang-layang kini memiliki bentuk yang semakin beragam. Aang dapat membantu suplai angin untuk anak-anak yang bermain layangan, sehingga layang-layang mereka dapat terbang dengan lebih cepat dan mereka nggak akan mendapat omelan kalau bermain layang-layang kelamaan. Lha wong nggak sampai lima menit sudah bisa mabur, kok~

#2 Katara

Sebagai pengendali air dari Kutub Selatan, Katara dapat menjadi solusi kelangkaan air bersih di beberapa wilayah di Jogja. Kalau memang infrastruktur menjadi kendala dari distribusi air bersih yang macet, maka Katara merupakan manifestasi dari infrastruktur tersebut. Tapi mbok tolong, upahnya ya jangan UMR juga. Wqwqwq.

Selain ahli dalam pengendalian elemen air, ilmu penyembuhan Katara juga nggak kalah hebat. Membuka pengobatan alternatif menjadi hal yang saya rekomendasikan untuk Katara, dan memasang pamflet di setiap bangjo Ringroad adalah keniscayaan.

#3 Toph

Memiliki kekurangan pada penglihatan bukan halangan Toph untuk menjadi master di bidang pengendalian tanah. Dalam film animasi Avatar Aang diceritakan setelah paripurna dengan pengendalian tanah, Toph bahkan mampu maju ke tahap selanjutnya, yaitu menciptakan pengendalian besi.

Jika Toph berada di Jogja, saya yakin tugas beliau akan sulit. Toph bakal langsung direkrut untuk membantu mengamankan jalanan Jogja dari klitih. Yap, kegiatan anak-anak muda yang nihil manfaat ini memang meresahkan warga sejak dulu. Pengendara motor yang sedang enak-enaknya menikmati jalanan Jogja yang katanya romantis, tiba-tiba dilukai begitu saja tanpa alasan jelas. Ora mutu blas!

Kemampuan Mbak Toph mendeteksi gerak-gerik orang dengan kakinya layaknya sonar kapal selam akan sangat efektif untuk mencari keberadaan para pelaku klitih. Para pelaku klitih yang sulit dideteksi akan lebih mudah ditemukan. Toph juga bisa menggunakan pengendalian bumi untuk mbabiti tukang klitih yang ada di jalan atau menjatuhkan para pelaku ketika hendak beraksi. Ttinggal pancal kaki di tanah dan gubrak, pelaku klitih akan jatuh. Ya kalau lagi gedek, bisalah yang klitih itu diremukkan motornya pakai ilmu pengendalian besi~

#4 Zuko

Sebelumnya saya akan meminta izin kepada ayahanda dari Zuko untuk ngerasani anaknya. Izin ya, Pak @RajaApiOzaiReal. Zuko sebagai pengendali api dan putra mahkota Negara Api merupakan contoh teladan terbaik untuk putra pimpinan politik. Memang sih, beliau di masa kecilnya sangat manja dan mbok-mboken. Berusaha keras untuk membuktikan kepada sang ayah, Mas Zuko tumbuh menjadi anak yang haus akan pengakuan dari sang ayah. Tapi, beliau akhirnya sadar bahwa apa yang dilakukan ayahnya salah. Beliau malah terang-terang menantang kekejaman ayahnya dan bergabung dengan Aang untuk menumbangkan rezim sang ayah yang otoriter.

Selain bisa menjadi teladan yang baik untuk para putra politisi, pengendalian api Zuko dapat memeriahkan acara-acara di Malioboro. Sebelum pandemi misalnya, di Malioboro sering ada acara karnaval, Mas Zuko bisa tuh menunjukkan atraksi dengan elemen apinya. Malah bakal jadi tontonan yang menarik di acara itu toh~

#5 Honorable mention, Sokka

Nggak sah membahas tim Avatar tanpa Sokka. Walau nggak memiliki kemampuan pengendalian apa pun, bagi saya Sokka merupakan representasi pemuda akamsi yang karismatik. Saya sangat yakin jika benar ada di Jogja, dia akan menjadi pemuda yang aktif di organisasi, entah di kampung atau di kampus.

Saya juga yakin Sokka akan cocok menjadi ketua karang taruna se-DIY dengan berbekal kepemimpinan yang diajarkan oleh ayahnya yang merupakan Kepala Suku Air Selatan. Tapi, ada sedikit titipan untuk Mas Sokka, nih. Dia perlu memperbaiki sifat playboy yang ia miliki agar nggak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Jogja itu kecil dan sempit, temanmu itu bisa jadi temanku juga. Jadi, kalau dia masih mempertahankan sifat gathelinya, ya siap-siap saja geger gedhen~

BACA JUGA Realita yang Dihadapi Karakter Disney Apabila Berada di Jakarta atau tulisan Rezza Atthoriq lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version