Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Apa Itu Mugshot Challenge dan Emang Ada Faedahnya, ya?

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
13 April 2020
A A
Apa Itu Mugshot Challenge dan Emang Ada Faedahnya, ya?
Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini dunia maya kembali diramaikan dengan adanya challenge baru yang bernama Mugshot Challenge. Ini merupakan tantangan seni ber-make up dengan tampilan seolah mereka seorang tahanan dengan bentuk wajah yang babak belur seperti orang yang baru saja mengalami tindak kekerasaan. Mata dihitam-hitamkan, pipi seolah memar, dan juga tak sedikit yang menggunakan efek darah di wajahnya. Saya yakin kalau mereka yang ikutan challenge ini pada masuk TV nasional pasti sudah disensor habis-habisan sama KPI.

Sebenarnya adegan seperti ini mungkin sudah tak asing lagi kita saksikan di berbagai film kriminal. Di mana biasanya para penjahat yang menjadi tahanan itu berpose setengah badan di depan kamera sebelum dimasukan di penjara. Mungkin nih ya, kalau para tahanan itu bisa memilih, tentu mereka bakal menolak difoto dengan muka babak belur seperti habis dipukuli orang satu kampung kayak gitu. Pada dasarnya semua orang itu nggak suka diabadikan fotonya saat dalam keadaan jelek, sakit, atau terpuruk.

Meski niat awalnya mungkin Mugshot Challenge ini hanya sekadar untuk hiburan atau meningkatkan skill dalam seni ber-make up, tapi tak dimungkiri bahwa tantangan ini cukup meng-trigger sebagian orang. Bukan hanya para korban kekerasan saja yang mungkin tersinggung, ternyata sebagian polisi di luar negeri juga ikutan tersinggung dengan adanya Mugshot Challenge semacam ini. Seolah mereka tengah menyindir tindakan para polisi dengan tampilan tahanan yang babak belur.

Bagi orang yang hidupnya normal dan tak pernah mengalami tindak kekerasan tentu bakal bilang bahwa orang yang kontra dengan Mugshot Challenge tuh terlalu baper. Seolah mereka itu membatasi kreativitas orang lain dalam mengekpresikan bakatnya. Pasalnya, bagi orang yang pro, mereka menganggap bahwa ini merupakan hiburan semata untuk mengisi masa karantina yang begitu menjenuhkan.

“Yaelah, gitu aja baper, apa-apa nggak boleh. Masa iya kita nggak boleh melakukan hiburan kayak gini karena ada orang di luar sana yang mengalami kekerasaan? Jadi kita juga nggak boleh posting makanan dong, karena di luar sana banyak orang yang kelaparan?” tutur netizen budiman.

Gimana ya, menurut saya ini dua hal yang berbeda. Kita harus bisa membedakan mana itu kekerasaan dan mana sesuatu yang sifatnya hak individu. Kita memang bebas mengunakan media sosial kita untuk menyalurkan bakat ataupun hobi kita, tapi kita juga harus ingat bahwa setiap tindakan kita itu hendaknya jangan sampai merugikan orang lain. Kalau orang mau pamer kekayaan, sedangkan itu kekayaan dia sendiri dan tidak mengambil uang orang lain, yah nggak masalah. Namun, kalau menggunakan luka akibat tindak kekerasaan sebagai sebuah lelucon kayaknya nggak etis juga, sih.

Kalau memang pekerjaannya di bidang make up, dan ia menggunakan skill-nya dalam hal itu sih, nggak masalah, ya. Pasalnya, sebagian adegan film memang butuh seorang tukang make up yang bisa membuat wajah orang benar-benar terlihat terluka sehingga meyakinkan penonton. Namun, kalau orang yang nggak konsen di bidang make up dan tiba-tiba latah pengin ikutan challenge ini, memang faedahnya apa, sih?

Saya rasa, korban tindak kekerasan pun sebisa mungkin menutupi luka pada wajah mereka agar tidak terlihat oleh orang lain. Tidak sedikit dari mereka yang menggunakan make up untuk menyamarkan bekas lukanya. Saya sendiri punya beberapa teman yang mengalami tindak kekerasan. Tiap kali dia terluka, dia bakalan menunduk malu karena tak mau menarik perhatian orang akibat bekas lukanya itu. Bagi orang yang tak mengalami sendiri mungkin suka meremehkan hal seperti ini ya, tapi bagi mereka yang menjadi korban tentu sangat sensitif sekali saat melihat hal seperti ini malah dijadikan bahan guyonan.

Baca Juga:

Rekomendasi Lip Tint di Bawah 50 Ribu yang Cocok buat Ombre Lips

Kenapa Kekerasan di Pondok Pesantren Tak Mudah Viral seperti Kekerasan di Sekolah?

Sejujurnya saya masih nggak paham apa faedah dari Mugshot Challenge ini? Kelihatan cantik atau gantengnya nggak, eh malah bikin ngeri orang yang lihat. Daripada kayak gitu mbok ya bikin challenge make up biar wajah tambah cantik atau ganteng gitu, kek. Masa wajah udah jelek masih juga ikutan challenge kayak gini juga. Ini mah kayak lautan ditaburin garam~

BACA JUGA Tidak Ada yang Salah dengan Bersembunyi di Balik Dempul Makeup dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 April 2020 oleh

Tags: Kekerasanmake upMugshot Challenge
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

Kenapa Kekerasan di Pondok Pesantren Tak Mudah Viral seperti Kekerasan di Sekolah?

Kenapa Kekerasan di Pondok Pesantren Tak Mudah Viral seperti Kekerasan di Sekolah?

15 Oktober 2023
Rekomendasi Lip Tint di Bawah 50 Ribu yang Cocok buat Ombre Lips

Rekomendasi Lip Tint di Bawah 50 Ribu yang Cocok buat Ombre Lips

24 April 2024
perpeloncoan

Apa Alasan Utama Perpeloncoan? Melatih Mental atau Balas Dendam?

3 September 2019
kekerasan pada perempuan di internet definisi pengertian jenis macam mojok.co

Panduan Mengenal Kekerasan pada Perempuan di Internet

10 Agustus 2020
Bedak Marcks: Bedak Ekonomis yang Cocok buat Sejuta Umat! terminal mojok.co

Bedak Marcks: Bedak Ekonomis yang Cocok buat Sejuta Umat!

13 April 2021
#PolisiSesuaiProsedur smackdown

Ironi #PolisiSesuaiProsedur: Kemarin (Berusaha) Romantis, Sekarang? Nilai Sendiri

14 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.