Membayangkan Serial TV Upin Ipin Nggak Tayang di Indonesia, Hidup Banyak Orang akan Suram 

Membayangkan Serial TV Upin Ipin Nggak Tayang di Indonesia, Hidup Banyak Orang akan Suram  Mojok.co

Membayangkan Serial TV Upin Ipin Nggak Tayang di Indonesia, Hidup Banyak Orang akan Suram  (www.lescopaque.com)

Serial TV anak-anak Upin dan Ipin adalah sebuah contoh tayangan yang bisa memikat penonton dari berbagai usia. Tidak hanya digemari anak-anak, tayangan ini nyatanya juga disukai oleh penonton dewasa. Selain itu, tayangan asal Malaysia ini terbukti berhasil memikat penonton dari negara-negara tetangganya. Salah satunya, orang-orang Indonesia. 

Terkadang saya jadi penasaran, bagaimana jadinya kalau serial tentan duo kembar botak ini hilang dari muka bumi atau nggak tayang di Indonesia ya? Hal macam itu mungkin saja terjadi lho, ingatkan Gubernur Bali I Wayan Koster yang pernah melarang warganya nonton tayangan ini dengan alasan nasionalisme. Bayangkan kalau ide itu betulan dieksekusi, bisa jadi kita nggak bisa lagi nonton kelakuan usil duo kembar dan anak-anak Kampung Durian Runtuh itu. 

Bayangkan hidup tanpa Upin Ipin apa yang akan terjadi? Saya yakin hidup akan suram, apalagi bagi penonton yang sudah dewasa. Ingat, orang dewasa yang menonton tayangan ini  nggak hanya mereka yang menemani anaknya ya. Ada juga penonton dewasa yang memang mengikuti tontonan ini untuk refreshing dari hari-hari yang berat. Jadi, kalau duo botak dan teman-temannya nggak tayang di Indonesia, apa yang akan terjadi ya? 

#1 Tidak akan ada candaan “betul … betul … betul” ala Upin Ipin

Keunikan dan ciri khas karakter di serial kartun Upin Ipin sudah begitu melekat pada masyarakat Indonesia. Bahkan, mereka yang bukan penonton setia pasti tidak asing dengan beberapa ciri khas tayangan asal Malaysia ini. Misal, ungkapan, “betul … betul … betul” milik Upin Ipin, “2 seringgit atau 2 singgit” yang sering diungkapkan Mail, dan pantun 2 karatnya Jarjit

Terkadang, ungkapan-ungkapan itu muncul sebagai jokes di tongkrongan orang  dewasa. Terdengar aneh memang, tapi itulah yang terjadi. Tontonan anak-anak yang satu ini sudah begitu merasuk ke kehidupan sehari-hari orang Indonesia. 

#2 Stok meme berkurang drastis

Tidak hanya jargon-jargon lucu yang akan lenyap, kalau Upin Ipin beneran nggak tayang di Indonesia, stok meme juga akan berkurang. Di dunia maya bertebaran berbagai meme viral dari potongan-potongan episode Upin Ipin. 

Sebenarnya potongan episode nggak hanya jadi bahan meme. Episode itu juga jadi inspirasi banyak hal di masyarakat. Beberapa yang sempat viral, episode Biri-biri yang dijadikan pentas seni anak-anak tingkat TK hingga SMA. Untuk permainan, permainan stik bekas es krim Upin Ipin juga banyak dimainkan oleh anak-anak Indonesia.

#3 Tidak muncul Adit Sopo Jarwo, Kiko, dan kartun lain tayang di Indonesia

Kalau Upin dan Ipin tidak booming seperti sekarang, saya yakin beberapa tayangan kartun seperti Adit Sopo Jarwo dan Kiko tidak akan muncul. Saya berani berkata demikian karena para produsen kartun-kartun tersebut sempat mengungkapkan kalau mereka tidak mau kalah dari “negara tetangga”. Dengan kata lain, booming-nya Upin Ipin memang menginspirasi banyak orang membuat tontonan anak-anak yang berkualitas. 

#4 Anak-anak menonton kartun lain di Stasiun Mentari TV

Sebenarnya, orang tua adalah kelompok yang paling repot kalau Upin Ipin tidak tayang di Indonesia. Mereka tidak punya hiburan lain untuk buah hatinya. Memang, masih ada banyak kartun lain. Namun, sepertinya baru kartun ini yang memiliki kedekatan budaya dengan Indonesia dan kaya akan pesan moral. 

Kalau nggak menonton serial TV asal Malaysia itu, saya ramalkan anak-anak akan lebih banyak menonton kartun dari  Mentari TV. Asal tahu saja, Mentari TV merupakan sebuah jaringan televisi digital swasta nasional di Indonesia yang dimiliki Surya Citra Media. Tontonan kartun untuk anak-anak di Mentari TV banyak banget, seperti kartun Shimajiro, Pororo the Little Penguin, Tian Tian, Tayo The Little Bus, Rainbow Bubble Gem, hingga Number Blocks

#5 Tidak ada tulisan menghibur seputar Upin Ipin di Terminal Mojok

Kalau Serial kartun Upin Ipin tidak tayang di Indonesia, tentunya yang paling sedih adalah Terminal Mojok dan para penulisnya. Serial TV yang satu sudah menjadi ajang berimajinasi banyak penulis. Coba saja cari kata kunci “Upin Ipin” di Terminal Mojok. Kalian pasti akan menemukan banyak sekali tulisan yang menghibur. 

Di atas beberapa hal yang akan terjadi kalau Upin Ipin lenyap dari muka bumi atau tidak bisa tayang di Indonesia. Menulis artikel ini menyadarkan saya kalau duo botak dan kawan-kawannya itu benar-benar sudah merasuki sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia ya. Itu mengapa saya berharap tontonan tersebut benar-benar terus bertahan. Malah kalau bisa, agar semakin relate dengan kehidupan orang Indonesia, tim kreatif  kapan-kapan membuat episode tentang mengunjungi rumah Susanti di Indonesia. Biar lebih seronok hehehe. 

Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Menebak Motor yang Dikendarai Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh ketika Dewasa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version