Andai Saya Masashi Kishimoto, Ini yang Akan Saya Lakukan agar Sakura Haruno Jadi Lebih Berguna di Naruto

karakter perempuan karakter anime hobi beban selain Sakura Haruno Naruto mojok

karakter perempuan karakter anime hobi beban selain Sakura Haruno Naruto mojok

Bagi kebanyakan orang, termasuk saya, Naruto menjadi jalan pembuka terhadap kesukaan mereka pada kebudayaan Jepang, termasuk manga dan anime. Di zaman sekarang, siapa sih yang nggak tahu cerita Naruto si ninja Konoha? Serial ini bahkan termasuk salah satu manga dan anime yang paling populer di dunia.

Selain Naruto Uzumaki si karakter utama, kita juga mengenal Sasuke Uchiha, Kakashi Hatake, dan Sakura Haruno sebagai rekan satu tim Naruto di Tim 7. Karena mereka berada dalam satu tim dengan Naruto, otomatis kita jadi lebih mengenal Sasuke, Kakashi, dan Sakura dibanding karakter lain dalam serial ini. Di tulisan ini, saya ingin fokus ke Sakura Haruno, yang terkenal sebagai salah satu karakter paling dibenci di Narutoverse.

Beberapa tahun belakangan, saya sering sekali menjumpai meme atau komentar netizen yang rata-rata menjelek-jelekkan karakter yang identik dengan rambut pink ini. Sakura itu bucin sama Sasuke, nggak berguna, bisanya cuma nunggu diselamatin rekan setimnya, dan masih banyak lagi. Bahkan, banyak yang bilang, saking nggak bergunanya, kalau karakter Sakura ini dihilangkan, jalan cerita Naruto bakal sama saja. Hmm…

Kalau saya sendiri sih, antara setuju dan nggak setuju. Soalnya, saya percaya Sakura sebenarnya nggak se-useless yang dibilang kebanyakan orang. Lihat deh waktu Sakura dan Nenek Chiyo melawan Sasori di awal Naruto Shippuden, lumayan keren, kan? Hanya saja, karakternya ini disia-siakan sama Masashi Kishimoto-sensei. Padahal Sakura tuh berpotensi banget jadi ninja badass di Naruto!

Nah, gara-gara saya gemas banget sama Sakura, saya jadi mikir: kalau saya dikasih kesempatan buat memperbaiki karakternya supaya lebih berguna, kira-kira Sakura bakal saya apain, ya?

Pertama, buat motivasinya lebih meyakinkan

Selama ini, kita melihat kalau Sakura terlalu sering jadi damsel in distress—jadi orang yang bisanya nunggu diselamatkan rekan satu timnya. Di manga dan anime-nya, hal ini sebenarnya jadi salah satu motivasi Sakura untuk menjadi ninja hebat: supaya dia bisa menyelamatkan teman-temannya. Sayangnya, tindakan Sakura menurut saya kadang kurang konsisten dengan motivasinya: di satu episode Sakura kelihatan tangguh, di beberapa episode berikutnya pasti jadi cemen lagi. Jadi kesal deh saya, haha.

Coba kalau misalnya Sakura benar-benar diperlihatkan bisa konsisten berdiri sendiri tanpa sering bergantung pada teman-temannya, pasti karakternya bakal lebih keren. Menurut saya, Sakura dan Nenek Chiyo versus Sasori bisa jadi starting point buat membuktikan kalau Sakura tangguh dan bisa bertarung dengan baik, lalu setelah itu ditunjukkan perkembangan Sakura yang makin badass!

Kedua, memperbaiki hubungannya dengan Sasuke

Hayo, siapa di sini yang kesal gara-gara Sakura terlalu bucin sama Sasuke? Saya juga, kok. Sampai beberapa minggu yang lalu, saya membaca beberapa komentar netizen yang intinya bilang kalau mereka ingin melihat Sakura bisa melawan Sasuke. Saya jadi mikir, benar juga ya. Menurut saya, “melawan” ini bisa sesimpel Sakura berani mengonfrontasi Sasuke soal tindakan-tindakannya yang membahayakan dunia shinobi, sampai yang paling ekstrim: bertarung dengan Sasuke. Sakura kan sudah punya modal kekuatan yang diajarkan Tsunade, jadi menurut saya itu bisa banget dipakai untuk menunjukkan ke Sasuke kalau dia tuh nggak selemah yang Sasuke pikirkan.

Masih ada hubungannya soal obsesi dengan Sasuke, saya sebenarnya suka pasangan Sasuke-Sakura, tapi ya… hubungan mereka nggak ter-develop dengan baik sama Kishimoto-sensei. Menurut saya, banyak banget celah di hubungan mereka yang harusnya bisa diperbaiki. Salah satunya, bagaimana Sakura memandang Sasuke.

Banyak yang bilang, sebaiknya ada satu titik di mana Sakura “nyerah” sama obsesinya terhadap Sasuke. Menurut saya sih, lebih baik kalau perasaan Sakura pada Sasuke berubah, dari terobsesi menjadi simpati, kemudian memahami karakter Sasuke. Jadi, alasan Sakura menyukai Sasuke nggak sekadar karena Sasuke ganteng—tapi karena Sakura memahami Sasuke… dan bersedia menerima Sasuke despite semua hal yang sudah dia lakukan. Cielahhh~

Ketiga, memaksimalkan kemampuannya sebagai ninja medis

Dulu saya agak meremehkan ninjutsu medis di serial Naruto sampai sadar kalau cabang ninjutsu itu sebenarnya sangat berguna. Daripada hanya menggunakan ninjutsu medis untuk menyembuhkan orang lain, kenapa nggak dimaksimalkan untuk bertarung sekalian?

Waktu saya melihat kemampuan Kabuto Yakushi dalam menggunakan ninjutsu medis untuk melukai dan melumpuhkan lawan, saya jadi berpikir, pasti keren banget kalau Sakura bisa begini. Soalnya, ninja medis pasti punya pengetahuan luas mengenai tubuh manusia yang bisa mereka manfaatkan untuk melawan musuh. Misalnya saja menggunakan cakra untuk memotong jalur saraf atau otot, atau memberi pendarahan dalam. Yang jelas, Sakura bakal jadi mematikan kalau dia bisa memaksimalkan pengetahuan dan kemampuannya sebagai ninja medis… bahkan bisa melampaui Tsunade!

Well, itu tadi pendapat saya soal bagaimana memperbaiki karakter Sakura Haruno dan membuatnya jadi lebih disukai oleh penggemar Naruto. Saya masih bertahan dengan pendapat saya: Sakura is not useless, but a big wasted opportunity!

Sumber gambar: Twitter Simptodoroki.

BACA JUGA Menghitung Besaran UMR di Desa Konoha.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Exit mobile version