Coba bayangkan, seandainya PNS dibubarkan…
Ada pepatah bilang, sesuatu atau seseorang akan terasa bernilai kalau sudah nggak ada wujudnya. Pepatah itu memang benar. Coba deh kamu ingat-ingat. Ketika aksi reformasi tahun 1998 dulu, semua masyarakat kompak ingin melengserkan Presiden Soeharto. Sekarang, setelah beberapa kali ganti presiden, semuanya malah kangen sama sosok blio. Malah sempat juga kan muncul meme blio dengan tagline: Piye kabare? Enak zamanku, toh?
Nah, demikian juga dengan profesi PNS. Nggak sedikit kok orang yang doyan banget nyinyir sama profesi satu ini. Ada yang bilang PNS itu beban negara, kerjanya nggak becus, penghambur uang negara, dan hujatan-hujatan lain yang bikin telinga para PNS—termasuk saya—merah. Tapi, pernah nggak sih kepikiran seandainya PNS itu dibubarkan dan dihilangkan dari muka bumi? Alih-alih beban negara berkurang, yang terjadi malah negara jadi kacau balau. Kamu nggak percaya? Nih, inilah yang bakal terjadi kalau profesi PNS dibubarkan.
#1 Pemerintahan nggak jalan
Bayangkan, kamu mau bikin KTP, akta kelahiran, kartu keluarga, perizinan, dan dokumen-dokumen administrasi lainnya, tapi nggak ada orang yang melayani itu semua. Kamu pasti bingung mesti ngapain. Ngurus administrasi secara resmi, nggak ada orang-orangnya. Mau nembak, oknumnya juga nggak ada. Saya yakin, akan terjadi kebingungan massal yang terjadi di masyarakat. Dan, bukan nggak mungkin terjadi chaos yang bikin kacau negara.
#2 Uang di bank nggak bisa berputar
Salah satu alasan kenapa bank masih eksis sampai sekarang adalah karena perputaran uang dari para nasabah dan debitur. Dan, debitur dari kalangan PNS nggak sedikit, lho. Para PNS yang menggadaikan SK PNS-nya itu punya peran penting bagi keberlangsungan perputaran uang di bank.
Kebayang kan kalau PNS nggak ada? Perputaran uang di bank macet, bank bakal ditutup, pegawai bank di-PHK, masyarakat kebingungan menyimpan uang di mana, lalu memicu tindak kejahatan yang merajalela. Sungguh suatu efek domino yang sangat dahsyat, kan?
#3 Netizen kurang bahan gibah
Netizen itu butuh sumber daya gibah supaya bisa terus eksis di media sosial. Selain pemerintah dan selebritis, bahan gibah yang memang enak untuk digibahkan adalah oknum PNS. Berita-berita oknum PNS yang mangkir kerja, menerima suap, atau selingkuh adalah kabar gembira buat netizen julid.
Sekarang, kalau profesi ini dibubarkan, netizen mau gibahin apa? Berita-berita di media sosial jadi kurang variatif dan pastinya membosankan. Bahkan, lama-kelamaan netizen akan kehilangan kompetensinya untuk mengeksplor bahan-bahan gibah. Ini tentunya sangat disayangkan.
#4 Calon mertua kehilangan idola
Di luar orang-orang yang doyan nyinyir, ternyata ada juga kok pihak-pihak—meski nggak banyak—yang justru mengidolakan profesi PNS. Salah satunya adalah orang-orang yang menginginkan anaknya nikah dengan PNS. Biar masa depan dan hari tua terjamin, begitu kata mereka. Makanya sampai muncul anekdot kalau PNS adalah idaman calon mertua.
Nah, kalau profesi ini dibubarkan, apa nggak kasihan para calon mertua itu? Mereka kehilangan harapan untuk bisa memberikan kebahagiaan untuk anak-anak yang dicintainya. Ini bisa menimbulkan dampak psikologis bagi para calon mertua. Kasihan.
#5 Sektor usaha bangkrut
Kalau profesi PNS dibubarkan, dampaknya akan meluas hingga bisa membangkrutkan berbagai sektor usaha, baik itu sektor usaha berskala kecil maupun besar. Mulai dari kedai-kedai kopi pinggir jalan yang biasa dipakai tempat nongkrong para PNS sampai perusahaan gim Zuma yang biasa dimainkan para PNS di kantor. Semuanya diprediksi bakal bangkrut karena nggak ada lagi yang menghidupi sektor usaha tadi. Bagaimana nasib pemilik kedai kopi dan pegawai perusahaan gim Zuma? Entahlah, yang pasti mereka akan kehilangan pendapatan.
Dari kelima alasan tadi, kelihatan kalau profesi yang sering dianggap beban negara ini ternyata punya peran vital dalam kehidupan negara. Nah, makanya jangan anggap remeh PNS, ya. Nanti kalau benar-benar dihilangkan, apa kamu nggak kangen?
Sumber Gambar: Unsplash